Mengapa Harus Ada Tsunami?

 

by Satu Hari, Satu Ayat Qur'an on Sunday, March 13, 2011 at 3:33pm
Pembangunan Pesat Di Jepang
Fakta Kemajuan Jepang Cukup Mencengangkan dalam kurun waktu 50 tahun sejak bom atom dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki.

Dan dalam waktu tidak terlalu lama, Jepang pun bangkit dari keterpurukan.


Sebagai ilustrasi , pendapatan masyarakat Jepang perkapita di tahun 80-an adalah US $ 10.120 per orang, sedang Indonesia hanya US $ 560 per orang.
Meningkat di tahun 2000 mencapai $ 20.000 per orang. Subhanallah, sebuah angka kemajuan fantastik.


Namun kemajuan itu harus dibayar mahal oleh masyarakatnya. Mereka mengalami "FUTURE SHOCK" Sebuah goncangan sosial terjadi. ( Buku Alvin Toffler, Future Shock, London, 1971)

Future Shock : Goncangan Sosial Masa Depan Karena Melemahnya Generasi Penerus Disebabkan Kurangnya pembinaan Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan pelaksanaan nilai agama di masyarakat yang berkurang.

Data statistik Kejahatan Jepang hampir 65% kejahatan dilakukan anak muda dibawah usia 18 tahun. 


Tingkat bunuh diri juga sangat tinggi dilakukan anak muda di Jepang.
Angka Perceraian Naik 50% selama 10 tahun terakhir di Jepang.
Belum angka yang menunjukkan adanya hubungan sexual sebelum pernikahan yang cukup tinggi di Jepang dan peredaran film porno dan produksi nya yang meningkat setiap tahun.

Mengapa ini Terjadi ?

Mari perhatikan pendapat dari seorang Prof. Emil Salim :

"Pembangunan Negara-negara maju terbukti menuju jalan buntu. Kemajuan material terbukti memang banyak dicapai, tetapi serentak dengan itu tidak sedikit jumlah penduduk menderita kemiskinan ruhaniah"

Ini adalah pendapat seorang ahli pembangunan lingkungan yang terbukti benar adanya.

Lalu apa hubungannya dengan Tsunami ?

Tsunami adalah Banjir Besar Karena Adanya Gerakan Air Yang Menyapu Daratan dari Lautan.

Banjir Besar ? Bukankah ini berkaitan dengan kisah banjir yang ditimpa kaum Nabi Nuh ?

Perhatikan Firman Allah dalam Al Qur'an Surat 11 (Huud) Ayat 25-26 :

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata) ‘Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu, agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa adzab (pada) hari yang sangat menyedihkan.’"
Qs. 11 : 25-26

Menyekutukan Allah adalah Kedzaliman Besar

Perhatikan bagaimana kehidupan agama di Jepang.
Penganut agama di Jepang menurut Kementerian Pendidikan Jepang: Shinto sekitar 107 juta orang, agama Buddha sekitar 89 juta orang,Kristen dan Katolik sekitar 3 juta orang, serta agama lain-lain sekitar 10 juta orang (total seluruh penganut agama: 290 juta orang). Total penganut agama di Jepang hampir dua kali lipat dari total penduduk Jepang. Penganut agama Shinto dan Buddha dalam berbagai sekte saja sudah mencapai 200 juta.Total penganut agama di Jepang melebihi jumlah penduduk disebabkan cara pengumpulan data dan tradisi beragama orang Jepang.(Sumber: Wikipedia)

Jadi kehidupan beragama mereka sangat kuat mengakar dalam tradisi kehidupan dan diwariskan sejak turun - temurun dari nenek moyang mereka. Tapi sayangnya ini hanya dianut oleh kaum tradisional, lantas bagaimana dengan masyarakat modern Jepang? Anda bisa melihat, kemajuan mereka di sisi fashion, di sisi teknologi, di sisi budaya dan seni, namun apakah anda melihat pertumbuhan Islam di negeri itu ? ( Mungkin jika ada pendapat lain, tolong kami dikoreksi sesuai dengan fakta dan data otentik) Terbukti di dalam data yang kami paparkan , bahwa sebagian besar hampir 90% Shinto  adalah kepercayaan dianut masyarakat Jepang.

Maka kesimpulan yang bisa diambil secara garis besar adalah :

" Pembangunan fisik secara materi di negeri Sakura adalah kemajuan pesat, namun tidak diiringi pembangunan kehidupan ruhani bagi generasi muda penerus di Jepang sehingga mereka mengalami "FUTURE SHOCK".
Future Shock ini diperparah dengan kurangnya penegakan dakwah Islam di Jepang yang signifikan untuk membantu masyarakat Jepang menemukan hidayah karena kekuatan "La Illa ha Illallaah" dan mengaku "Muhammaddarasulullah".

Akhir tulisan ini kami berpesan pada diri kami sendiri untuk selalu tetap takut pada adzab Allah dan kengerian yang ditimbulkan oleh adzab Nya, semoga Allah menjadikan kita terus sebagai hamba yang mau mengikuti agama Allah dalam kebaikan dan kesabaran.

Subhanakkallahumma wabihamdika Asyhadu Ala illa ha illa anta astaghfirukka wa atubu ilaik..

Comments

Popular posts from this blog