Videos Posted by Paridah Mohamad
al Maarij
[1]
Salah seorang (dari kalangan orang-orang kafir Makkah, secara mengejek-ejek) meminta kedatangan azab yang (dijanjikan) akan berlaku,
[2]
Azab yang disediakan untuk orang-orang yang kafir, yang tidak ada sesiapapun dapat menolak kedatangannya -
[3]
Dari Allah yang menguasai tempat-tempat turun naik -
[4]
Yang dilalui oleh malaikat-malaikat dan Jibril ke pusat pemerintahanNya (untuk menerima dan menyempurnakan tugas masing-masing, terutama) pada satu masa yang adalah tempohnya (dirasai oleh orang-orang yang bersalah) sungguh panjang, (kerana banyak hitungan hisab dan berat soal jawabnya).
[5]
Maka bersabarlah (wahai Muhammad terhadap ejekan golongan yang kafir itu), dengan cara kesabaran yang sebaik-baiknya.
[6]
Sebenarnya mereka memandang azab itu jauh (daripada berlaku),
[7]
Sedang Kami memandangnya dekat, (tetap akan berlaku),
[8]
(Iaitu) pada hari langit menjadi seperti tembaga cair,
[9]
Dan gunung-ganang pula menjadi seperti bulu (yang berterbangan)
[10]
Dan sahabat karib tidak bertanyakan hal sahabat karibnya, (kerana tiap-tiap seorang sibuk memikirkan hal keadaannya sendiri),
[11]
Padahal masing-masing diberi melihat setengahnya yang lain; (pada saat yang demikian) orang yang kafir suka kiranya dapat menebus dirinya dari azab itu dengan anak-anaknya sendiri,
[12]
Dan isteri serta saudaranya,
[13]
Dan kaum kerabatnya yang melindunginya,
[14]
Dan juga sekalian makhluk yang ada di bumi – kemudian (diharapkannya) tebusan itu dapat menyelamatkannya.
[15]
Tidak sekali-kali (sebagaimana yang diharapkannya)! Sesungguhnya neraka (yang disediakan baginya) tetap menjulang-julang apinya,
[16]
(Membakar serta) menggugurkan kulit ubun-ubun dan anggota anggota tubuh badan,
[17]
Neraka itu juga memanggil dan menarik orang yang membelakangi serta berpaling (dari kebenaran),
[18]
Dan yang mengumpulkan harta kekayaan lalu menyimpannya (dengan tidak membayar zakatnya).
[19]
Sesungguhnya manusia itu dijadikan bertabiat resah gelisah (lagi bakhil kedekut); -
[20]
Apabila ia ditimpa kesusahan, dia sangat resah gelisah;
[21]
Dan apabila ia beroleh kesenangan, ia sangat bakhil kedekut;
[22]
Kecuali orang-orang yang mengerjakan sembahyang -
[23]
Iaitu mereka yang tetap mengerjakan sembahyangnya;
[24]
Dan mereka (yang menentukan bahagian) pada harta-hartanya, menjadi hak yang termaklum -
[25]
Bagi orang miskin yang meminta dan orang miskin yang menahan diri (daripada meminta);
[26]
Dan mereka yang percayakan hari pembalasan (dengan mengerjakan amal-amal yang soleh sebagai buktinya);
[27]
Dan mereka yang cemas takut daripada ditimpa azab Tuhannya, -
[28]
Kerana sesungguhnya azab Tuhan mereka, tidak patut (bagi seseorangpun) merasa aman terhadapnya;
[29]
Dan mereka yang menjaga kehormatannya, -
[30]
Kecuali kepada isterinya atau kepada hambanya, maka sesungguhnya mereka tidak tercela;
[31]
Kemudian sesiapa yang mengingini selain dari yang demikian, maka merekalah orang-orang yang melampaui batas;
[32]
Dan mereka yang menjaga amanah dan janjinya;
[33]
Dan mereka yang memberikan keterangan dengan benar lagi adil (semasa mereka menjadi saksi);
[34]
Dan mereka yang tetap memelihara sembahyangnya;
[35]
Mereka (yang demikian sifatnya) ditempatkan di dalam Syurga dengan diberikan penghormatan.
[36]
Maka apakah yang menyebabkan orang-orang kafir, yang menentangmu (wahai Muhammad) datang berkejaran ke sisimu -
[37]
(Sambil mereka) berkumpul berpuak-puak di sebelah kanan dan di sebelah kirimu.
[38]
Patutkah tiap-tiap seorang dari mereka berharap supaya dimasukkan ke dalam Syurga yang penuh nikmat (sedang ia tidak beriman)?
[39]
Tidak sekali-kali! (Mereka yang kufur ingkar tidak akan dapat memasukinya). Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari apa yang mereka sedia mengetahuinya.
[40]
Maka Aku bersumpah dengan (kebesaranKu) Tuhan yang menguasai (seluruh alam, meliputi) tempat-tempat terbit (matahari dan bulan bintang) dan tempat-tempat tenggelamnya, – sesungguhnya Kami berkuasa -
[41]
(Membinasakan mereka, serta) menggantikan mereka dengan makhluk-makluk yang lebih baik dari mereka; dan Kami tidak sekali-kali dapat dikalahkan atau dilemahkan.
[42]
Oleh itu, biarkanlah mereka (wahai Muhammad) tenggelam dalam kesesatannya dan leka bermain-main (dalam dunianya), sehingga mereka menemui hari yang dijanjikan kepada mereka (untuk menerima balasan)! -
[43]
Iaitu hari mereka segera keluar dari kubur masing-masing menuju (ke Padang Mahsyar) dengan keadaan seolah-olah mereka berkejaran ke (tempat) berhala-berhala (yang mereka sembah dahulu),
[44]
Sambil pandangan mereka tunduk, serta mereka diliputi kehinaan; itulah hari yang telah dijanjikan kepada mereka.
Tags: Al-Ma'arij, Mekah
Salah seorang (dari kalangan orang-orang kafir Makkah, secara mengejek-ejek) meminta kedatangan azab yang (dijanjikan) akan berlaku,
[2]
Azab yang disediakan untuk orang-orang yang kafir, yang tidak ada sesiapapun dapat menolak kedatangannya -
[3]
Dari Allah yang menguasai tempat-tempat turun naik -
[4]
Yang dilalui oleh malaikat-malaikat dan Jibril ke pusat pemerintahanNya (untuk menerima dan menyempurnakan tugas masing-masing, terutama) pada satu masa yang adalah tempohnya (dirasai oleh orang-orang yang bersalah) sungguh panjang, (kerana banyak hitungan hisab dan berat soal jawabnya).
[5]
Maka bersabarlah (wahai Muhammad terhadap ejekan golongan yang kafir itu), dengan cara kesabaran yang sebaik-baiknya.
[6]
Sebenarnya mereka memandang azab itu jauh (daripada berlaku),
[7]
Sedang Kami memandangnya dekat, (tetap akan berlaku),
[8]
(Iaitu) pada hari langit menjadi seperti tembaga cair,
[9]
Dan gunung-ganang pula menjadi seperti bulu (yang berterbangan)
[10]
Dan sahabat karib tidak bertanyakan hal sahabat karibnya, (kerana tiap-tiap seorang sibuk memikirkan hal keadaannya sendiri),
[11]
Padahal masing-masing diberi melihat setengahnya yang lain; (pada saat yang demikian) orang yang kafir suka kiranya dapat menebus dirinya dari azab itu dengan anak-anaknya sendiri,
[12]
Dan isteri serta saudaranya,
[13]
Dan kaum kerabatnya yang melindunginya,
[14]
Dan juga sekalian makhluk yang ada di bumi – kemudian (diharapkannya) tebusan itu dapat menyelamatkannya.
[15]
Tidak sekali-kali (sebagaimana yang diharapkannya)! Sesungguhnya neraka (yang disediakan baginya) tetap menjulang-julang apinya,
[16]
(Membakar serta) menggugurkan kulit ubun-ubun dan anggota anggota tubuh badan,
[17]
Neraka itu juga memanggil dan menarik orang yang membelakangi serta berpaling (dari kebenaran),
[18]
Dan yang mengumpulkan harta kekayaan lalu menyimpannya (dengan tidak membayar zakatnya).
[19]
Sesungguhnya manusia itu dijadikan bertabiat resah gelisah (lagi bakhil kedekut); -
[20]
Apabila ia ditimpa kesusahan, dia sangat resah gelisah;
[21]
Dan apabila ia beroleh kesenangan, ia sangat bakhil kedekut;
[22]
Kecuali orang-orang yang mengerjakan sembahyang -
[23]
Iaitu mereka yang tetap mengerjakan sembahyangnya;
[24]
Dan mereka (yang menentukan bahagian) pada harta-hartanya, menjadi hak yang termaklum -
[25]
Bagi orang miskin yang meminta dan orang miskin yang menahan diri (daripada meminta);
[26]
Dan mereka yang percayakan hari pembalasan (dengan mengerjakan amal-amal yang soleh sebagai buktinya);
[27]
Dan mereka yang cemas takut daripada ditimpa azab Tuhannya, -
[28]
Kerana sesungguhnya azab Tuhan mereka, tidak patut (bagi seseorangpun) merasa aman terhadapnya;
[29]
Dan mereka yang menjaga kehormatannya, -
[30]
Kecuali kepada isterinya atau kepada hambanya, maka sesungguhnya mereka tidak tercela;
[31]
Kemudian sesiapa yang mengingini selain dari yang demikian, maka merekalah orang-orang yang melampaui batas;
[32]
Dan mereka yang menjaga amanah dan janjinya;
[33]
Dan mereka yang memberikan keterangan dengan benar lagi adil (semasa mereka menjadi saksi);
[34]
Dan mereka yang tetap memelihara sembahyangnya;
[35]
Mereka (yang demikian sifatnya) ditempatkan di dalam Syurga dengan diberikan penghormatan.
[36]
Maka apakah yang menyebabkan orang-orang kafir, yang menentangmu (wahai Muhammad) datang berkejaran ke sisimu -
[37]
(Sambil mereka) berkumpul berpuak-puak di sebelah kanan dan di sebelah kirimu.
[38]
Patutkah tiap-tiap seorang dari mereka berharap supaya dimasukkan ke dalam Syurga yang penuh nikmat (sedang ia tidak beriman)?
[39]
Tidak sekali-kali! (Mereka yang kufur ingkar tidak akan dapat memasukinya). Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari apa yang mereka sedia mengetahuinya.
[40]
Maka Aku bersumpah dengan (kebesaranKu) Tuhan yang menguasai (seluruh alam, meliputi) tempat-tempat terbit (matahari dan bulan bintang) dan tempat-tempat tenggelamnya, – sesungguhnya Kami berkuasa -
[41]
(Membinasakan mereka, serta) menggantikan mereka dengan makhluk-makluk yang lebih baik dari mereka; dan Kami tidak sekali-kali dapat dikalahkan atau dilemahkan.
[42]
Oleh itu, biarkanlah mereka (wahai Muhammad) tenggelam dalam kesesatannya dan leka bermain-main (dalam dunianya), sehingga mereka menemui hari yang dijanjikan kepada mereka (untuk menerima balasan)! -
[43]
Iaitu hari mereka segera keluar dari kubur masing-masing menuju (ke Padang Mahsyar) dengan keadaan seolah-olah mereka berkejaran ke (tempat) berhala-berhala (yang mereka sembah dahulu),
[44]
Sambil pandangan mereka tunduk, serta mereka diliputi kehinaan; itulah hari yang telah dijanjikan kepada mereka.
Tags: Al-Ma'arij, Mekah
Ghafir 57-85
[57]
Demi sesungguhnya, menciptakan langit dan bumi (dari tiada kepada ada) lebih besar (dan lebih menakjubkan) daripada menciptakan manusia dan menghidupkannya semula (sesudah matinya); akan tetapi kebanyakan manusia (yang mengingkari hari kiamat) tidak mengetahui.
[58]
Dan sememangnya tidaklah sama orang yang buta dan orang yang melihat, dan juga tidaklah sama orang-orang yang beriman serta beramal soleh dengan orang yang melakukan kejahatan. (Meskipun hakikat ini jelas nyata, tetapi) sedikit sangat kamu beringat dan insaf.
[59]
Sesungguhnya hari kiamat tetap akan datang, tidak ada sebarang syak tentang kedatangannya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman (akan hakikat itu).
[60]
Dan Tuhan kamu berfirman: “Berdoalah kamu kepadaKu nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.
[61]
Allah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu berehat padanya, dan menjadikan siang terang-benderang (supaya kamu berusaha). Sesungguhnya Allah sentiasa melimpah-limpah kurniaNya kepada manusia seluruhnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
[62]
Yang bersifat demikian ialah Allah, Tuhan kamu; yang menciptakan tiap-tiap sesuatu (dari tiada kepada ada); tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan (daripada menyembahNya)?
[63]
Sebagaimana terpalingnya mereka itu (daripada menyembah Allah), terpaling juga orang-orang yang mengingkari keterangan-keterangan Allah.
[64]
Allah yang menjadikan bumi sebagai tempat penetapan untuk kamu, dan langit sebagai bumbung yang kukuh binaannya; dan Ia membentuk kamu lalu memperelokkan rupa kamu, serta dikurniakan kepada kamu dari benda-benda yang baik lagi halal. Yang demikian (kekuasaanNya dan kemurahanNya) ialah Allah Tuhan kamu; maka nyatalah kelebihan dan kemurahan Allah, Tuhan sekalian alam.
[65]
Dia lah Yang Tetap Hidup; tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah kamu akan Dia dengan mengikhlaskan amal ugama kamu kepadaNya semata-mata. Segala puji tertentu bagi Allah Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.
[66]
Katakanlah (wahai Muhammad): “Sesungguhnya aku dilarang menyembah benda-benda yang kamu sembah yang lain dari Allah – setelah datang kepadaku keterangan-keterangan yang jelas nyata dari Tuhanku; dan aku diperintahkan supaya tunduk taat bulat-bulat kepada perintah Tuhan sekalian alam”.
[67]
Dia lah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari (setitis) air benih, kemudian dari sebuku darah beku, kemudian dari seketul daging; kemudian Ia mengeluarkan kamu berupa kanak-kanak; kemudian kamu (dipelihara) hingga sampai ke peringkat umur dewasa; kemudian kamu (dipanjangkan umur) hingga sampai menjadi tua. Dan (dalam pada itu) ada di antara kamu yang dimatikan sebelum itu. (Allah melakukan kejadian yang demikian) supaya kamu sampai ke masa yang ditentukan (untuk menerima balasan); dan supaya kamu memahami (hikmat-hikmat kejadian itu dan kekuasaan Tuhan).
[68]
Dia lah yang menghidupkan dan mematikan; oleh itu apabila Ia menetapkan jadinya sesuatu perkara maka Ia hanya berfirman kepadanya: “Jadilah engkau!” Lalu menjadilah ia.
[69]
Tidakkah engkau melihat dan merasa hairan terhadap orang-orang yang membantah mengenai maksud ayat-ayat Allah, bagaimana mereka telah dipalingkan (dari kebenaran)?
[70]
Iaitu orang-orang yang mendustakan Al-Quran dan segala yang dibawa oleh Rasul-rasul Kami yang telah Kami utus; maka mereka akan mengetahui kelak.
[71]
Ketika belenggu dan rantai dipasung di leher mereka, sambil mereka, diseret
[72]
Ke dalam air panas yang menggelegak; kemudian mereka dibakar dalam api neraka;
[73]
Akhirnya dikatakan kepada mereka: “Mana dia berhala-berhala yang kamu dahulu sekutukan -
[74]
“(Dengan menyembahnya atau memujanya) selain Allah?” Mereka menjawab: “Benda-benda itu telah hilang lenyap dari kami, bahkan yang sebenarnya kami dahulu tidak pernah sekutukan sesuatu pun (dengan Allah)”. (Sebagaimana Allah menjadikan mereka sesat), demikian pula Allah menyesatkan orang-orang yang kufur ingkar (menentang maksud ayat-ayatNya).
[75]
(Lalu dikatakan kepada mereka setelah ditimpakan dengan azab seksa): “Balasan buruk yang demikian ini disebabkan kamu dahulu bersukaria di muka bumi dengan cara yang salah (pada hukum Tuhan), dan disebabkan kamu bersenang lenang dan bermegah-megah dengan berleluasa (dalam maksiat).
[76]
“Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam kekalah kamu di dalamnya; maka seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong takbur ialah neraka Jahannam”.
[77]
Maka bersabarlah (wahai Muhammad), sesungguhnya janji Allah (menyeksa musuh-musuhmu itu) adalah benar; oleh itu kiranya Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari azab yang Kami janjikan kepada mereka, ataupun Kami wafatkanmu sebelum itu, (maka tetaplah mereka akan menerima balasan azab) kerana kepada Kamilah mereka akan dikembalikan.
[78]
Dan demi sesungguhnya! Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelummu; di antara mereka ada yang Kami ceritakan perihalnya kepadamu, dan ada pula di antaranya yang tidak Kami ceritakan kepada kamu. Dan tidaklah harus bagi seseorang Rasul membawa sesuatu keterangan atau menunjukkan sesuatu mukjizat melainkan dengan izin Allah; (maka janganlah diingkari apa yang dibawa oleh Rasul) kerana apabila datang perintah Allah (menimpakan azab) diputuskan hukum dengan adil; pada saat itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada perkara yang salah.
[79]
Allah yang menjadikan binatang ternak bagi kamu; sebahagian di antaranya untuk kamu menunggangnya, dan sebahagian lagi untuk kamu makan.
[80]
Dan kamu pula beroleh berbagai faedah pada binatang ternak itu, dan supaya kamu dapat memenuhi sesuatu hajat yang ada dalam hati kamu dengan menggunakan binatang itu; dan di atas binatang-binatang ternak itu, serta di atas kapal-kapal, kamu diangkut.
[81]
Dan Ia memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda kebesaranNya dan kekuasaanNya (melalui Rasul-rasulNya dan pada makhluk-makhluk yang dijadikanNya); maka di antara tanda-tanda kesempurnaan Allah, yang mana satu, yang kamu ingkari?
[82]
Selain dari itu, tidakkah mereka telah berjalan dan mengembara di muka bumi, dengan itu tidakkah mereka memerhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu dari mereka (yang telah dibinasakan dengan sebab dosa-dosanya)? Orang-orang itu lebih ramai dari mereka, dan lebih dari mereka tentang kekuatan tenaga dan tentang kesan-kesan usaha pembangunan di muka bumi. Dalam pada itu, apa yang telah diusahakan oleh orang-orang itu, tidak dapat menolongnya sedikitpun.
[83]
Kerana pada masa mereka didatangi oleh Rasul-rasul yang diutus kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan (untuk menyelamatkan mereka, mereka mengejek-ejeknya, dan) mereka bergembira dengan pengetahuan yang ada pada mereka (yang mengenai keduniaan semata-mata); dan dengan yang demikian mereka pun diliputi oleh azab yang mereka ejek-ejek dahulu.
[84]
Maka ketika mereka melihat azab Kami, mereka berkata: “Kami beriman kepada Allah semata-mata, dan kami kufur ingkar kepada benda-benda yang dengan sebabnya kami menjadi musyrik”.
[85]
Maka iman yang mereka katakan semasa melihat azab Kami, tidak berguna lagi kepada mereka; yang demikian adalah menurut “Sunnatullah” (undang-undang peraturan Allah) yang telah berlaku kepada hamba-hambaNya. Dan pada saat itu rugilah orang-orang yang kufur ingkar.
Tags: Ghaffir, Mekah
Demi sesungguhnya, menciptakan langit dan bumi (dari tiada kepada ada) lebih besar (dan lebih menakjubkan) daripada menciptakan manusia dan menghidupkannya semula (sesudah matinya); akan tetapi kebanyakan manusia (yang mengingkari hari kiamat) tidak mengetahui.
[58]
Dan sememangnya tidaklah sama orang yang buta dan orang yang melihat, dan juga tidaklah sama orang-orang yang beriman serta beramal soleh dengan orang yang melakukan kejahatan. (Meskipun hakikat ini jelas nyata, tetapi) sedikit sangat kamu beringat dan insaf.
[59]
Sesungguhnya hari kiamat tetap akan datang, tidak ada sebarang syak tentang kedatangannya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman (akan hakikat itu).
[60]
Dan Tuhan kamu berfirman: “Berdoalah kamu kepadaKu nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.
[61]
Allah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu berehat padanya, dan menjadikan siang terang-benderang (supaya kamu berusaha). Sesungguhnya Allah sentiasa melimpah-limpah kurniaNya kepada manusia seluruhnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
[62]
Yang bersifat demikian ialah Allah, Tuhan kamu; yang menciptakan tiap-tiap sesuatu (dari tiada kepada ada); tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan (daripada menyembahNya)?
[63]
Sebagaimana terpalingnya mereka itu (daripada menyembah Allah), terpaling juga orang-orang yang mengingkari keterangan-keterangan Allah.
[64]
Allah yang menjadikan bumi sebagai tempat penetapan untuk kamu, dan langit sebagai bumbung yang kukuh binaannya; dan Ia membentuk kamu lalu memperelokkan rupa kamu, serta dikurniakan kepada kamu dari benda-benda yang baik lagi halal. Yang demikian (kekuasaanNya dan kemurahanNya) ialah Allah Tuhan kamu; maka nyatalah kelebihan dan kemurahan Allah, Tuhan sekalian alam.
[65]
Dia lah Yang Tetap Hidup; tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah kamu akan Dia dengan mengikhlaskan amal ugama kamu kepadaNya semata-mata. Segala puji tertentu bagi Allah Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.
[66]
Katakanlah (wahai Muhammad): “Sesungguhnya aku dilarang menyembah benda-benda yang kamu sembah yang lain dari Allah – setelah datang kepadaku keterangan-keterangan yang jelas nyata dari Tuhanku; dan aku diperintahkan supaya tunduk taat bulat-bulat kepada perintah Tuhan sekalian alam”.
[67]
Dia lah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari (setitis) air benih, kemudian dari sebuku darah beku, kemudian dari seketul daging; kemudian Ia mengeluarkan kamu berupa kanak-kanak; kemudian kamu (dipelihara) hingga sampai ke peringkat umur dewasa; kemudian kamu (dipanjangkan umur) hingga sampai menjadi tua. Dan (dalam pada itu) ada di antara kamu yang dimatikan sebelum itu. (Allah melakukan kejadian yang demikian) supaya kamu sampai ke masa yang ditentukan (untuk menerima balasan); dan supaya kamu memahami (hikmat-hikmat kejadian itu dan kekuasaan Tuhan).
[68]
Dia lah yang menghidupkan dan mematikan; oleh itu apabila Ia menetapkan jadinya sesuatu perkara maka Ia hanya berfirman kepadanya: “Jadilah engkau!” Lalu menjadilah ia.
[69]
Tidakkah engkau melihat dan merasa hairan terhadap orang-orang yang membantah mengenai maksud ayat-ayat Allah, bagaimana mereka telah dipalingkan (dari kebenaran)?
[70]
Iaitu orang-orang yang mendustakan Al-Quran dan segala yang dibawa oleh Rasul-rasul Kami yang telah Kami utus; maka mereka akan mengetahui kelak.
[71]
Ketika belenggu dan rantai dipasung di leher mereka, sambil mereka, diseret
[72]
Ke dalam air panas yang menggelegak; kemudian mereka dibakar dalam api neraka;
[73]
Akhirnya dikatakan kepada mereka: “Mana dia berhala-berhala yang kamu dahulu sekutukan -
[74]
“(Dengan menyembahnya atau memujanya) selain Allah?” Mereka menjawab: “Benda-benda itu telah hilang lenyap dari kami, bahkan yang sebenarnya kami dahulu tidak pernah sekutukan sesuatu pun (dengan Allah)”. (Sebagaimana Allah menjadikan mereka sesat), demikian pula Allah menyesatkan orang-orang yang kufur ingkar (menentang maksud ayat-ayatNya).
[75]
(Lalu dikatakan kepada mereka setelah ditimpakan dengan azab seksa): “Balasan buruk yang demikian ini disebabkan kamu dahulu bersukaria di muka bumi dengan cara yang salah (pada hukum Tuhan), dan disebabkan kamu bersenang lenang dan bermegah-megah dengan berleluasa (dalam maksiat).
[76]
“Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam kekalah kamu di dalamnya; maka seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong takbur ialah neraka Jahannam”.
[77]
Maka bersabarlah (wahai Muhammad), sesungguhnya janji Allah (menyeksa musuh-musuhmu itu) adalah benar; oleh itu kiranya Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari azab yang Kami janjikan kepada mereka, ataupun Kami wafatkanmu sebelum itu, (maka tetaplah mereka akan menerima balasan azab) kerana kepada Kamilah mereka akan dikembalikan.
[78]
Dan demi sesungguhnya! Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelummu; di antara mereka ada yang Kami ceritakan perihalnya kepadamu, dan ada pula di antaranya yang tidak Kami ceritakan kepada kamu. Dan tidaklah harus bagi seseorang Rasul membawa sesuatu keterangan atau menunjukkan sesuatu mukjizat melainkan dengan izin Allah; (maka janganlah diingkari apa yang dibawa oleh Rasul) kerana apabila datang perintah Allah (menimpakan azab) diputuskan hukum dengan adil; pada saat itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada perkara yang salah.
[79]
Allah yang menjadikan binatang ternak bagi kamu; sebahagian di antaranya untuk kamu menunggangnya, dan sebahagian lagi untuk kamu makan.
[80]
Dan kamu pula beroleh berbagai faedah pada binatang ternak itu, dan supaya kamu dapat memenuhi sesuatu hajat yang ada dalam hati kamu dengan menggunakan binatang itu; dan di atas binatang-binatang ternak itu, serta di atas kapal-kapal, kamu diangkut.
[81]
Dan Ia memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda kebesaranNya dan kekuasaanNya (melalui Rasul-rasulNya dan pada makhluk-makhluk yang dijadikanNya); maka di antara tanda-tanda kesempurnaan Allah, yang mana satu, yang kamu ingkari?
[82]
Selain dari itu, tidakkah mereka telah berjalan dan mengembara di muka bumi, dengan itu tidakkah mereka memerhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu dari mereka (yang telah dibinasakan dengan sebab dosa-dosanya)? Orang-orang itu lebih ramai dari mereka, dan lebih dari mereka tentang kekuatan tenaga dan tentang kesan-kesan usaha pembangunan di muka bumi. Dalam pada itu, apa yang telah diusahakan oleh orang-orang itu, tidak dapat menolongnya sedikitpun.
[83]
Kerana pada masa mereka didatangi oleh Rasul-rasul yang diutus kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan (untuk menyelamatkan mereka, mereka mengejek-ejeknya, dan) mereka bergembira dengan pengetahuan yang ada pada mereka (yang mengenai keduniaan semata-mata); dan dengan yang demikian mereka pun diliputi oleh azab yang mereka ejek-ejek dahulu.
[84]
Maka ketika mereka melihat azab Kami, mereka berkata: “Kami beriman kepada Allah semata-mata, dan kami kufur ingkar kepada benda-benda yang dengan sebabnya kami menjadi musyrik”.
[85]
Maka iman yang mereka katakan semasa melihat azab Kami, tidak berguna lagi kepada mereka; yang demikian adalah menurut “Sunnatullah” (undang-undang peraturan Allah) yang telah berlaku kepada hamba-hambaNya. Dan pada saat itu rugilah orang-orang yang kufur ingkar.
Tags: Ghaffir, Mekah
In this video: Rohaty Majzub
Ghafir 29-56
[29]
“Wahai kaumku! Pada hari ini kepunyaan kamulah kuasa memerintah dengan bermaharajalela di muka bumi (Mesir dan sekitarnya; tetapi kiranya keadaan bertukar) maka siapakah yang akan membela kita dari azab Allah kalau azab itu datang menimpa kita?” Firaun berkata: ” Aku tidak mengesyorkan kepada kamu melainkan dengan apa yang aku pandang (elok dijalankan), dan aku tidak menunjukkan kepada kamu melainkan jalan yang benar”.
[30]
Dan berkatalah pula orang yang beriman itu: “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku bimbang kamu akan ditimpa (kebinasaan) sebagaimana yang telah menimpa kaum-kaum yang bergabung (menentang Rasul-rasulnya)!
[31]
“(Iaitu) seperti keadaan kaum Nabi Nuh, dan Aad (kaum Nabi Hud), dan Thamud (kaum Nabi Soleh), serta orang-orang yang datang kemudian daripada mereka (seperti kaum Nabi Lut). Dan (ingatlah) Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman kepada hamba-hambaNya.
[32]
“Dan, wahai kaumku! Sesungguhnya aku bimbang kamu akan ditimpa azab seksa hari (kiamat) yang padanya masing-masing menjerit-jerit memanggil (memohon pertolongan),
[33]
“(Iaitu) hari kamu berpaling undur melarikan diri; padahal semasa itu tidak ada sesiapapun yang dapat menyelamatkan kamu dari azab Allah. Dan (ingatlah) sesiapa yang disesatkan Allah (disebabkan pilihannya yang salah), maka tiada sesiapapun yang dapat memberi hidayah petunjuk kepadanya.
[34]
“Dan demi sesungguhnya! Nabi Yusuf telah datang kepada kamu dahulu dengan membawa keterangan-keterangan (yang membuktikan kerasulannya), maka kamu tetap juga dalam keraguan mengenai apa yang disampaikannya kepada kamu sehingga apabila ia mati, kamu berkata: Allah tidak akan mengutuskan lagi Rasul sesudahnya; demikianlah Allah menyesatkan sesiapa yang melampau kederhakaannya, lagi yang ragu-ragu kepercayaannya (terhadap balasan Tuhannya), -
[35]
“(Iaitu) orang-orang yang membantah mengenai maksud ayat-ayat Allah dengan tidak ada sebarang bukti yang sampai kepada mereka (dari pihak yang diakui benarnya). (Bantahan yang demikian) besar kebenciannya dan kemurkaannya di sisi hukum Allah dan di sisi bawaan orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah meteraikan atas hati tiap-tiap orang yang sombong takbur, lagi bermaharajalela pencerobohannya!”
[36]
Dan Firaun pula berkata: “Hai Haman! Binalah untukku sebuah bangunan yang tinggi, semoga aku sampai ke jalan-jalan (yang aku hendak menujunya)
[37]
“(Iaitu) ke pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa; dan sesungguhnya aku percaya Musa itu seorang pendusta!” Demikianlah diperhiaskan (oleh Syaitan) kepada Firaun akan perbuatannya yang buruk itu untuk dipandang baik, serta ia dihalangi dari jalan yang benar; dan tipu daya Firaun itu tidak membawanya melainkan ke dalam kerugian dan kebinasaan.
[38]
Dan berkatalah pula orang beriman itu: “Wahai kaumku! Turutlah (nasihatku), aku akan menunjukkan kepada kamu jalan yang benar.
[39]
“Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (untuk sementara waktu sahaja), dan sesungguhnya hari akhirat itulah sahaja negeri yang kekal.
[40]
“Sesiapa yang mengerjakan sesuatu perbuatan jahat maka ia tidak dibalas melainkan dengan kejahatan yang sebanding dengannya; dan sesiapa yang mengerjakan amal soleh – dari lelaki atau perempuan – sedang ia beriman, maka mereka itu akan masuk Syurga; mereka beroleh rezeki di dalam Syurga itu dengan tidak dihitung.
[41]
“Dan wahai kaumku! Apa halnya aku dengan kamu? Aku mengajak kamu kepada keselamatan, dan kamu pula mengajakku ke neraka?
[42]
“Kamu mengajakku supaya aku kufur (tidak percayakan keesaan) Allah dan mempersekutukanNya dengan apa yang aku tidak mempunyai pengetahuan mengenainya, padahal aku mengajak kamu beriman kepada Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Pengampun?
[43]
“Tidak syak lagi, bahawa makhluk-makhluk yang kamu ajak aku menyembahnya itu tidak dapat menyahut sebarang seruan (atau memberikan sebarang pertolongan) sama ada di dunia atau di akhirat; dan sesungguhnya tempat kembali kita semua ialah kepada Allah, dan sebenarnya orang-orang yang melampau kejahatannya itu, merekalah ahli neraka.
[44]
“(Kiranya kamu tetap berdegil sekarang) maka kamu sudah tentu akan mengetahui kebenaran apa yang aku katakan kepada kamu; dan aku sentiasa menyerahkan urusanku bulat-bulat kepada Allah (untuk memeliharaku); sesungguhnya Allah Maha Melihat akan keadaan hamba-hambaNya”.
[45]
(Dengan keikhlasannya dan penyerahan dirinya kepada Allah) maka ia diselamatkan oleh Allah dari angkara tipu daya mereka; dan Firaun bersama-sama kaumnya ditimpa azab seksa yang seburuk-buruknya,
[46]
Mereka didedahkan kepada bahang api neraka pada waktu pagi dan petang (semasa mereka berada dalam alam Barzakh); dan pada hari berlakunya kiamat (diperintahkan kepada malaikat): “Masukkanlah Firaun dan pengikut-pengikutnya ke dalam azab seksa api neraka yang seberat-beratnya!”
[47]
Dan (ingatkanlah perkara yang berlaku) semasa orang-orang yang kafir dan yang menderhaka berbantah-bantahan dalam neraka, iaitu orang-orang yang lemah (yang menjadi pengikut) berkata kepada pemimpin-pemimpinnya yang sombong takbur: “Sesungguhnya kami telah menjadi pengikut-pengikut kamu, maka dapatkah kamu menolak dari kami sebahagian daripada azab neraka ini?”
[48]
Orang-orang yang sombong angkuh itu menjawab: “Sebenarnya kita semua menderita bersama-sama dalam neraka (tidak ada jalan untuk kita melepaskan diri), kerana sesungguhnya Allah telah menetapkan hukumanNya di antara sekalian hambaNya ”
[49]
Dan berkatalah pula orang-orang yang ada dalam neraka kepada malaikat-malaikat penjaga neraka Jahannam: “Pohonkanlah kepada Tuhan kamu, supaya Ia meringankan sedikit azab seksa dari kami, barang sehari”.
[50]
Malaikat penjaga neraka menjawab: “Bukankah kamu telah didatangi Rasul-rasul kamu dengan membawa keterangan-keterangan (yang menyatakan akibat perbuatan derhaka kamu)?” Mereka menjawab: “Ya, telah datang”. Malaikat itu berkata: “Jika demikian, maka berdoalah kamu sendiri. Dan doa permohonan orang-orang yang kafir pada saat ini hanya menyebabkan mereka berada dalam keadaan dukacita dan kecewa sahaja”.
[51]
Sesungguhnya Kami tetap membela serta mempertahankan Rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman – dalam kehidupan dunia ini dan pada saat bangkitnya saksi-saksi (pada hari kiamat)
[52]
(Iaitu) pada hari yang tidak berguna bagi orang-orang yang zalim dalihan-dalihan mereka untuk melepaskan diri, dan mereka akan beroleh laknat, serta mereka beroleh seburuk-buruk tempat tinggal.
[53]
Dan demi sesungguhnya! Kami telah memberikan Nabi Musa hidayah petunjuk dan Kami berikan kaum Bani Israil mewarisi Kitab Taurat,
[54]
Sebagai hidayah petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berakal sempurna.
[55]
(Setelah engkau mengetahui perihal Nabi Musa dan umatnya) maka bersabarlah (wahai Muhammad, dalam perjuangan menegakkan Islam); sesungguhnya janji Allah (untuk menjayakanmu) adalah benar. Dan pohonlah ampun bagi salah silapmu, serta bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu pada waktu pagi dan petang.
[56]
Sesungguhnya orang-orang yang membantah mengenai maksud ayat-ayat Tuhanmu dengan tidak berdasarkan sebarang bukti yang sampai kepada mereka (dari pihak yang diakui benarnya), tidak ada dalam dada mereka melainkan perasaan mahukan kebesaran (untuk mengatasimu), kemahuan yang mereka tidak sekali-kali akan dapat mencapainya. Oleh itu mintalah perlindungan kepada Allah (dari angkara mereka); sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Mendengar, lagi Maha Melihat.
“Wahai kaumku! Pada hari ini kepunyaan kamulah kuasa memerintah dengan bermaharajalela di muka bumi (Mesir dan sekitarnya; tetapi kiranya keadaan bertukar) maka siapakah yang akan membela kita dari azab Allah kalau azab itu datang menimpa kita?” Firaun berkata: ” Aku tidak mengesyorkan kepada kamu melainkan dengan apa yang aku pandang (elok dijalankan), dan aku tidak menunjukkan kepada kamu melainkan jalan yang benar”.
[30]
Dan berkatalah pula orang yang beriman itu: “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku bimbang kamu akan ditimpa (kebinasaan) sebagaimana yang telah menimpa kaum-kaum yang bergabung (menentang Rasul-rasulnya)!
[31]
“(Iaitu) seperti keadaan kaum Nabi Nuh, dan Aad (kaum Nabi Hud), dan Thamud (kaum Nabi Soleh), serta orang-orang yang datang kemudian daripada mereka (seperti kaum Nabi Lut). Dan (ingatlah) Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman kepada hamba-hambaNya.
[32]
“Dan, wahai kaumku! Sesungguhnya aku bimbang kamu akan ditimpa azab seksa hari (kiamat) yang padanya masing-masing menjerit-jerit memanggil (memohon pertolongan),
[33]
“(Iaitu) hari kamu berpaling undur melarikan diri; padahal semasa itu tidak ada sesiapapun yang dapat menyelamatkan kamu dari azab Allah. Dan (ingatlah) sesiapa yang disesatkan Allah (disebabkan pilihannya yang salah), maka tiada sesiapapun yang dapat memberi hidayah petunjuk kepadanya.
[34]
“Dan demi sesungguhnya! Nabi Yusuf telah datang kepada kamu dahulu dengan membawa keterangan-keterangan (yang membuktikan kerasulannya), maka kamu tetap juga dalam keraguan mengenai apa yang disampaikannya kepada kamu sehingga apabila ia mati, kamu berkata: Allah tidak akan mengutuskan lagi Rasul sesudahnya; demikianlah Allah menyesatkan sesiapa yang melampau kederhakaannya, lagi yang ragu-ragu kepercayaannya (terhadap balasan Tuhannya), -
[35]
“(Iaitu) orang-orang yang membantah mengenai maksud ayat-ayat Allah dengan tidak ada sebarang bukti yang sampai kepada mereka (dari pihak yang diakui benarnya). (Bantahan yang demikian) besar kebenciannya dan kemurkaannya di sisi hukum Allah dan di sisi bawaan orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah meteraikan atas hati tiap-tiap orang yang sombong takbur, lagi bermaharajalela pencerobohannya!”
[36]
Dan Firaun pula berkata: “Hai Haman! Binalah untukku sebuah bangunan yang tinggi, semoga aku sampai ke jalan-jalan (yang aku hendak menujunya)
[37]
“(Iaitu) ke pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa; dan sesungguhnya aku percaya Musa itu seorang pendusta!” Demikianlah diperhiaskan (oleh Syaitan) kepada Firaun akan perbuatannya yang buruk itu untuk dipandang baik, serta ia dihalangi dari jalan yang benar; dan tipu daya Firaun itu tidak membawanya melainkan ke dalam kerugian dan kebinasaan.
[38]
Dan berkatalah pula orang beriman itu: “Wahai kaumku! Turutlah (nasihatku), aku akan menunjukkan kepada kamu jalan yang benar.
[39]
“Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (untuk sementara waktu sahaja), dan sesungguhnya hari akhirat itulah sahaja negeri yang kekal.
[40]
“Sesiapa yang mengerjakan sesuatu perbuatan jahat maka ia tidak dibalas melainkan dengan kejahatan yang sebanding dengannya; dan sesiapa yang mengerjakan amal soleh – dari lelaki atau perempuan – sedang ia beriman, maka mereka itu akan masuk Syurga; mereka beroleh rezeki di dalam Syurga itu dengan tidak dihitung.
[41]
“Dan wahai kaumku! Apa halnya aku dengan kamu? Aku mengajak kamu kepada keselamatan, dan kamu pula mengajakku ke neraka?
[42]
“Kamu mengajakku supaya aku kufur (tidak percayakan keesaan) Allah dan mempersekutukanNya dengan apa yang aku tidak mempunyai pengetahuan mengenainya, padahal aku mengajak kamu beriman kepada Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Pengampun?
[43]
“Tidak syak lagi, bahawa makhluk-makhluk yang kamu ajak aku menyembahnya itu tidak dapat menyahut sebarang seruan (atau memberikan sebarang pertolongan) sama ada di dunia atau di akhirat; dan sesungguhnya tempat kembali kita semua ialah kepada Allah, dan sebenarnya orang-orang yang melampau kejahatannya itu, merekalah ahli neraka.
[44]
“(Kiranya kamu tetap berdegil sekarang) maka kamu sudah tentu akan mengetahui kebenaran apa yang aku katakan kepada kamu; dan aku sentiasa menyerahkan urusanku bulat-bulat kepada Allah (untuk memeliharaku); sesungguhnya Allah Maha Melihat akan keadaan hamba-hambaNya”.
[45]
(Dengan keikhlasannya dan penyerahan dirinya kepada Allah) maka ia diselamatkan oleh Allah dari angkara tipu daya mereka; dan Firaun bersama-sama kaumnya ditimpa azab seksa yang seburuk-buruknya,
[46]
Mereka didedahkan kepada bahang api neraka pada waktu pagi dan petang (semasa mereka berada dalam alam Barzakh); dan pada hari berlakunya kiamat (diperintahkan kepada malaikat): “Masukkanlah Firaun dan pengikut-pengikutnya ke dalam azab seksa api neraka yang seberat-beratnya!”
[47]
Dan (ingatkanlah perkara yang berlaku) semasa orang-orang yang kafir dan yang menderhaka berbantah-bantahan dalam neraka, iaitu orang-orang yang lemah (yang menjadi pengikut) berkata kepada pemimpin-pemimpinnya yang sombong takbur: “Sesungguhnya kami telah menjadi pengikut-pengikut kamu, maka dapatkah kamu menolak dari kami sebahagian daripada azab neraka ini?”
[48]
Orang-orang yang sombong angkuh itu menjawab: “Sebenarnya kita semua menderita bersama-sama dalam neraka (tidak ada jalan untuk kita melepaskan diri), kerana sesungguhnya Allah telah menetapkan hukumanNya di antara sekalian hambaNya ”
[49]
Dan berkatalah pula orang-orang yang ada dalam neraka kepada malaikat-malaikat penjaga neraka Jahannam: “Pohonkanlah kepada Tuhan kamu, supaya Ia meringankan sedikit azab seksa dari kami, barang sehari”.
[50]
Malaikat penjaga neraka menjawab: “Bukankah kamu telah didatangi Rasul-rasul kamu dengan membawa keterangan-keterangan (yang menyatakan akibat perbuatan derhaka kamu)?” Mereka menjawab: “Ya, telah datang”. Malaikat itu berkata: “Jika demikian, maka berdoalah kamu sendiri. Dan doa permohonan orang-orang yang kafir pada saat ini hanya menyebabkan mereka berada dalam keadaan dukacita dan kecewa sahaja”.
[51]
Sesungguhnya Kami tetap membela serta mempertahankan Rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman – dalam kehidupan dunia ini dan pada saat bangkitnya saksi-saksi (pada hari kiamat)
[52]
(Iaitu) pada hari yang tidak berguna bagi orang-orang yang zalim dalihan-dalihan mereka untuk melepaskan diri, dan mereka akan beroleh laknat, serta mereka beroleh seburuk-buruk tempat tinggal.
[53]
Dan demi sesungguhnya! Kami telah memberikan Nabi Musa hidayah petunjuk dan Kami berikan kaum Bani Israil mewarisi Kitab Taurat,
[54]
Sebagai hidayah petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berakal sempurna.
[55]
(Setelah engkau mengetahui perihal Nabi Musa dan umatnya) maka bersabarlah (wahai Muhammad, dalam perjuangan menegakkan Islam); sesungguhnya janji Allah (untuk menjayakanmu) adalah benar. Dan pohonlah ampun bagi salah silapmu, serta bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu pada waktu pagi dan petang.
[56]
Sesungguhnya orang-orang yang membantah mengenai maksud ayat-ayat Tuhanmu dengan tidak berdasarkan sebarang bukti yang sampai kepada mereka (dari pihak yang diakui benarnya), tidak ada dalam dada mereka melainkan perasaan mahukan kebesaran (untuk mengatasimu), kemahuan yang mereka tidak sekali-kali akan dapat mencapainya. Oleh itu mintalah perlindungan kepada Allah (dari angkara mereka); sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Mendengar, lagi Maha Melihat.
In this video: Humairah Saqinah Sidex, Mariah Haris (videos), Zack Bahari (videos), Darma Mohammad, Anwar Fadzil (videos), Anwar Din (videos), Ghibnu Din, Che Embi Ahmad (videos), Kang Hadry and Kang Nasir (videos)
Ghafir verse 1-28
[1]
Haa, Miim.
[2]
Turunnya Al-Quran ini dari Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengetahui;
[3]
Yang Mengampunkan dosa, dan Yang Menerima taubat; Yang Berat azabNya; Yang Melimpah-limpah kurniaNya; tiada Tuhan melainkan Dia; kepadaNyalah tempat kembali.
[4]
Tidak ada yang membantah mengenai ayat-ayat Allah melainkan orang-orang yang kafir. Oleh itu janganlah engkau (wahai Muhammad) diperdayakan oleh kebebasan mereka bergerak dengan berulang alik dari sebuah bandar ke bandar yang lain.
[5]
Sebelum mereka, kaum Nabi Nuh dan puak-puak yang bergabung – sesudah kaum Nabi Nuh itu – telah mendustakan (Rasul-rasulnya), dan tiap-tiap umat di antaranya telah merancangkan rancangan jahat terhadap Rasul mereka untuk menawannya (dan membinasakannya); dan mereka pula telah membantah dengan perkara yang salah untuk menghapuskan kebenaran dengan perkara yang salah itu; sebab itu Aku binasakan mereka. Maka (lihatlah) bagaimana kesan azabKu!
[6]
Dan demikianlah juga tetapnya hukuman Tuhanmu terhadap orang-orang yang kafir, kerana sesungguhnya mereka ialah ahli neraka.
[7]
Malaikat yang memikul Arasy dan malaikat yang berada di sekelilingnya, bertasbih memuji TuhanNya; dan beriman kepadaNya; serta mereka memohon ampun bagi orang-orang yang beriman (dengan berdoa merayu): “Wahai Tuhan kami! RahmatMu dan IlmuMu meliputi segala-galanya; maka berilah ampun kepada orang-orang yang bertaubat serta menurut jalanMu, dan peliharalah mereka dari azab neraka.
[8]
“Wahai Tuhan kami! Dan masukkanlah mereka ke dalam Syurga “Adn” yang Engkau telah janjikan kepada mereka; dan (masukkanlah bersama-sama mereka): orang-orang yang layak di antara ibu bapa mereka, dan isteri-isteri mereka, serta keturunan mereka. Sesungguhnya Engkaulah jua Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[9]
“Dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan-kejahatan (yang dilakukannya); dan (sebenarnya) sesiapa yang Engkau pelihara pada hari itu dari terkena (balasan) kejahatan-kejahatan (yang dilakukannya) maka sesungguhnya Engkau telah mengurniakan rahmat kepadanya; dan yang demikian itulah kemenangan yang besar (nilainya)”.
[10]
Sesungguhnya orang-orang yang kafir akan dipanggil dan dikatakan kepada mereka (pada hari kiamat): “Demi sesungguhnya! Kebencian Allah (kepada kamu) lebih besar daripada kebencian kamu kepada diri sendiri, (sebabnya kerana) semasa kamu diseru dan diajak (di dunia dahulu) supaya beriman, (kamu enggan dan menolak), lalu kamu terus berkeadaan kufur”.
[11]
Mereka menjawab: “Wahai Tuhan kami! Engkau telah menjadikan kami berkeadaan mati dua kali, dan telah menjadikan kami bersifat hidup dua kali, maka kami (sekarang) mengakui akan dosa-dosa kami. Oleh itu adakah sebarang jalan untuk (kami) keluar (dari neraka)?”
[12]
(Lalu dikatakan kepada mereka): “Azab yang kamu berada padanya itu adalah kerana keadaan kamu apabila Allah Yang Maha Esa sahaja diseru dan disembah, kamu kufur (dan menolak cara bertauhid itu); dan apabila dipersekutukan sesuatu dengan Allah, kamu percaya (dan menerima bawaan syirik itu). Maka kuasa menjalankan keadilan adalah hak Allah, Yang Maha Tinggi (dari apa yang dipersekutukan), lagi Yang Maha Besar (pemerintahanNya)”.
[13]
Dia lah Tuhan yang memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda keesaanNya dan kekuasaanNya (untuk kehidupan rohani kamu), dan yang menurunkan (untuk jasmani kamu) sebab-sebab rezeki dari langit. Dan tiadalah yang ingat serta mengambil pelajaran (dari yang demikian) melainkan orang yang sentiasa bertumpu (kepada Allah).
[14]
Oleh itu maka sembahlah kamu akan Allah dengan mengikhlaskan ibadat kepadaNya (dan menjauhi bawaan syirik), sekalipun orang-orang kafir tidak menyukai (amalan kamu yang demikian).
[15]
Dia lah Yang Maha tinggi darjat kebesaranNya, yang mempunyai Arasy (yang melambangkan keagungan dan kekuasaanNya); Ia memberikan wahyu dari hal perintahNya kepada sesiapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya (yang telah dipilih menjadi RasulNya), supaya Ia memberi amaran (kepada manusia) tentang hari pertemuan,
[16]
Iaitu hari mereka keluar (dari kubur masing-masing) dengan jelas nyata; tidak akan tersembunyi kepada Allah sesuatupun dari hal keadaan mereka. (Pada saat itu Allah berfirman): “Siapakah yang menguasai kerajaan pada hari ini? (Allah sendiri menjawab): “Dikuasai oleh Allah Yang Maha Esa, lagi Yang Mengatasi kekuasaanNya segala-galanya!
[17]
“Pada hari ini, tiap-tiap diri dibalas dengan apa yang telah diusahakannya; tidak ada hukuman yang tidak adil pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hitungan hisabNya.
[18]
Dan berilah amaran (wahai Muhammad) kepada mereka tentang (hari kiamat) yang dekat (masa datangnya), iaitu ketika hati seseorang merasa resah gelisah, kerana cemas takut, sambil masing-masing menahan perasaannya itu. (Pada saat itu) orang-orang yang zalim tidak akan mendapat seorang sahabatpun yang boleh membelanya, dan tidak akan mendapat pemberi syafaat yang diterima pertolongannya.
[19]
Allah mengetahui pengkhianatan (penyelewengan dan ketiadaan jujur) pandangan mata seseorang, serta mengetahui akan apa yang tersembunyi di dalam hati.
[20]
Dan Allah memutuskan hukum dengan adil, sedang yang mereka sembah yang lain dari Allah – tidak dapat memberikan sebarang keputusan. Sesungguhnya Allah Dia lah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Melihat.
[21]
Tidakkah mereka telah berjalan dan mengembara di muka bumi, dengan itu tidakkah mereka memerhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu dari mereka? Orang-orang itu adalah orang-orang yang lebih dari mereka tentang kekuatan tenaga dan tentang kesan-kesan usaha pembangunan di muka bumi. Maka sekalipun demikian, Allah binasakan mereka dengan sebab dosa-dosa mereka, dan tiadalah bagi mereka sesiapapun yang dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah.
[22]
(Kebinasaan mereka) yang demikian ialah kerana mereka sentiasa didatangi Rasul-rasul yang diutuskan kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan (hukum-hukum dan mukjizat) yang jelas nyata, maka mereka kufur ingkar, lalu Allah menyeksa mereka, sesungguhnya Allah adalah Maha Kuat lagi Maha berat azab seksaNya.
[23]
Dan demi sesungguhnya! Kami telah mengutuskan Nabi Musa membawa ayat-ayat Kami dan bukti (mukjizat) yang jelas nyata
[24]
Kepada Firaun dan Haman serta Qarun; maka mereka (menuduhnya dengan) berkata: “Ia seorang ahli sihir, lagi pendusta!”
[25]
Setelah Nabi Musa datang kepada mereka dengan membawa kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata (dengan marahnya): “Bunuhlah anak-anak lelaki orang-orang yang beriman yang mengikutnya, dan biarkan hidup anak-anak perempuan mereka”. (Tetapi usaha) dan tipu daya orang-orang kafir itu hanya menyebabkan mereka tenggelam dalam kesesatan dan kebinasaan sahaja.
[26]
Dan berkatalah Firaun (kepada orang-orangnya): “Biarkanlah aku membunuh Musa, dan biarlah dia memohon kepada Tuhannya (meminta pertolongan)! Sesungguhnya aku bimbang dia akan menukar ugama kamu, atau ia menimbulkan kerosakan di muka bumi”.
[27]
Dan (setelah mendengar ancaman itu) Nabi Musa berkata: “Sesungguhnya aku berlindung kepada Allah Tuhanku dan Tuhan kamu – dari (angkara) tiap-tiap orang yang sombong takbur, yang tidak beriman kepada hari hitungan amal!”
[28]
Dan (pada saat itu) berkatalah pula seorang lelaki yang beriman dari orang-orang Firaun yang menyembunyikan imannya: “Patutkah kamu membunuh seorang lelaki kerana ia menegaskan: `Tuhanku ialah Allah? ‘ – sedang ia telah datang kepada kamu membawa keterangan-keterangan dari Tuhan kamu? Kalau ia seorang yang berdusta maka dia lah yang akan menanggung dosa dustanya itu, dan kalau ia seorang yang benar nescaya kamu akan ditimpa oleh sebahagian dari (azab) yang dijanjikannya kepada kamu. Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang yang melampaui batas, lagi pendusta.
Haa, Miim.
[2]
Turunnya Al-Quran ini dari Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengetahui;
[3]
Yang Mengampunkan dosa, dan Yang Menerima taubat; Yang Berat azabNya; Yang Melimpah-limpah kurniaNya; tiada Tuhan melainkan Dia; kepadaNyalah tempat kembali.
[4]
Tidak ada yang membantah mengenai ayat-ayat Allah melainkan orang-orang yang kafir. Oleh itu janganlah engkau (wahai Muhammad) diperdayakan oleh kebebasan mereka bergerak dengan berulang alik dari sebuah bandar ke bandar yang lain.
[5]
Sebelum mereka, kaum Nabi Nuh dan puak-puak yang bergabung – sesudah kaum Nabi Nuh itu – telah mendustakan (Rasul-rasulnya), dan tiap-tiap umat di antaranya telah merancangkan rancangan jahat terhadap Rasul mereka untuk menawannya (dan membinasakannya); dan mereka pula telah membantah dengan perkara yang salah untuk menghapuskan kebenaran dengan perkara yang salah itu; sebab itu Aku binasakan mereka. Maka (lihatlah) bagaimana kesan azabKu!
[6]
Dan demikianlah juga tetapnya hukuman Tuhanmu terhadap orang-orang yang kafir, kerana sesungguhnya mereka ialah ahli neraka.
[7]
Malaikat yang memikul Arasy dan malaikat yang berada di sekelilingnya, bertasbih memuji TuhanNya; dan beriman kepadaNya; serta mereka memohon ampun bagi orang-orang yang beriman (dengan berdoa merayu): “Wahai Tuhan kami! RahmatMu dan IlmuMu meliputi segala-galanya; maka berilah ampun kepada orang-orang yang bertaubat serta menurut jalanMu, dan peliharalah mereka dari azab neraka.
[8]
“Wahai Tuhan kami! Dan masukkanlah mereka ke dalam Syurga “Adn” yang Engkau telah janjikan kepada mereka; dan (masukkanlah bersama-sama mereka): orang-orang yang layak di antara ibu bapa mereka, dan isteri-isteri mereka, serta keturunan mereka. Sesungguhnya Engkaulah jua Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
[9]
“Dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan-kejahatan (yang dilakukannya); dan (sebenarnya) sesiapa yang Engkau pelihara pada hari itu dari terkena (balasan) kejahatan-kejahatan (yang dilakukannya) maka sesungguhnya Engkau telah mengurniakan rahmat kepadanya; dan yang demikian itulah kemenangan yang besar (nilainya)”.
[10]
Sesungguhnya orang-orang yang kafir akan dipanggil dan dikatakan kepada mereka (pada hari kiamat): “Demi sesungguhnya! Kebencian Allah (kepada kamu) lebih besar daripada kebencian kamu kepada diri sendiri, (sebabnya kerana) semasa kamu diseru dan diajak (di dunia dahulu) supaya beriman, (kamu enggan dan menolak), lalu kamu terus berkeadaan kufur”.
[11]
Mereka menjawab: “Wahai Tuhan kami! Engkau telah menjadikan kami berkeadaan mati dua kali, dan telah menjadikan kami bersifat hidup dua kali, maka kami (sekarang) mengakui akan dosa-dosa kami. Oleh itu adakah sebarang jalan untuk (kami) keluar (dari neraka)?”
[12]
(Lalu dikatakan kepada mereka): “Azab yang kamu berada padanya itu adalah kerana keadaan kamu apabila Allah Yang Maha Esa sahaja diseru dan disembah, kamu kufur (dan menolak cara bertauhid itu); dan apabila dipersekutukan sesuatu dengan Allah, kamu percaya (dan menerima bawaan syirik itu). Maka kuasa menjalankan keadilan adalah hak Allah, Yang Maha Tinggi (dari apa yang dipersekutukan), lagi Yang Maha Besar (pemerintahanNya)”.
[13]
Dia lah Tuhan yang memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda keesaanNya dan kekuasaanNya (untuk kehidupan rohani kamu), dan yang menurunkan (untuk jasmani kamu) sebab-sebab rezeki dari langit. Dan tiadalah yang ingat serta mengambil pelajaran (dari yang demikian) melainkan orang yang sentiasa bertumpu (kepada Allah).
[14]
Oleh itu maka sembahlah kamu akan Allah dengan mengikhlaskan ibadat kepadaNya (dan menjauhi bawaan syirik), sekalipun orang-orang kafir tidak menyukai (amalan kamu yang demikian).
[15]
Dia lah Yang Maha tinggi darjat kebesaranNya, yang mempunyai Arasy (yang melambangkan keagungan dan kekuasaanNya); Ia memberikan wahyu dari hal perintahNya kepada sesiapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya (yang telah dipilih menjadi RasulNya), supaya Ia memberi amaran (kepada manusia) tentang hari pertemuan,
[16]
Iaitu hari mereka keluar (dari kubur masing-masing) dengan jelas nyata; tidak akan tersembunyi kepada Allah sesuatupun dari hal keadaan mereka. (Pada saat itu Allah berfirman): “Siapakah yang menguasai kerajaan pada hari ini? (Allah sendiri menjawab): “Dikuasai oleh Allah Yang Maha Esa, lagi Yang Mengatasi kekuasaanNya segala-galanya!
[17]
“Pada hari ini, tiap-tiap diri dibalas dengan apa yang telah diusahakannya; tidak ada hukuman yang tidak adil pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hitungan hisabNya.
[18]
Dan berilah amaran (wahai Muhammad) kepada mereka tentang (hari kiamat) yang dekat (masa datangnya), iaitu ketika hati seseorang merasa resah gelisah, kerana cemas takut, sambil masing-masing menahan perasaannya itu. (Pada saat itu) orang-orang yang zalim tidak akan mendapat seorang sahabatpun yang boleh membelanya, dan tidak akan mendapat pemberi syafaat yang diterima pertolongannya.
[19]
Allah mengetahui pengkhianatan (penyelewengan dan ketiadaan jujur) pandangan mata seseorang, serta mengetahui akan apa yang tersembunyi di dalam hati.
[20]
Dan Allah memutuskan hukum dengan adil, sedang yang mereka sembah yang lain dari Allah – tidak dapat memberikan sebarang keputusan. Sesungguhnya Allah Dia lah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Melihat.
[21]
Tidakkah mereka telah berjalan dan mengembara di muka bumi, dengan itu tidakkah mereka memerhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu dari mereka? Orang-orang itu adalah orang-orang yang lebih dari mereka tentang kekuatan tenaga dan tentang kesan-kesan usaha pembangunan di muka bumi. Maka sekalipun demikian, Allah binasakan mereka dengan sebab dosa-dosa mereka, dan tiadalah bagi mereka sesiapapun yang dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah.
[22]
(Kebinasaan mereka) yang demikian ialah kerana mereka sentiasa didatangi Rasul-rasul yang diutuskan kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan (hukum-hukum dan mukjizat) yang jelas nyata, maka mereka kufur ingkar, lalu Allah menyeksa mereka, sesungguhnya Allah adalah Maha Kuat lagi Maha berat azab seksaNya.
[23]
Dan demi sesungguhnya! Kami telah mengutuskan Nabi Musa membawa ayat-ayat Kami dan bukti (mukjizat) yang jelas nyata
[24]
Kepada Firaun dan Haman serta Qarun; maka mereka (menuduhnya dengan) berkata: “Ia seorang ahli sihir, lagi pendusta!”
[25]
Setelah Nabi Musa datang kepada mereka dengan membawa kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata (dengan marahnya): “Bunuhlah anak-anak lelaki orang-orang yang beriman yang mengikutnya, dan biarkan hidup anak-anak perempuan mereka”. (Tetapi usaha) dan tipu daya orang-orang kafir itu hanya menyebabkan mereka tenggelam dalam kesesatan dan kebinasaan sahaja.
[26]
Dan berkatalah Firaun (kepada orang-orangnya): “Biarkanlah aku membunuh Musa, dan biarlah dia memohon kepada Tuhannya (meminta pertolongan)! Sesungguhnya aku bimbang dia akan menukar ugama kamu, atau ia menimbulkan kerosakan di muka bumi”.
[27]
Dan (setelah mendengar ancaman itu) Nabi Musa berkata: “Sesungguhnya aku berlindung kepada Allah Tuhanku dan Tuhan kamu – dari (angkara) tiap-tiap orang yang sombong takbur, yang tidak beriman kepada hari hitungan amal!”
[28]
Dan (pada saat itu) berkatalah pula seorang lelaki yang beriman dari orang-orang Firaun yang menyembunyikan imannya: “Patutkah kamu membunuh seorang lelaki kerana ia menegaskan: `Tuhanku ialah Allah? ‘ – sedang ia telah datang kepada kamu membawa keterangan-keterangan dari Tuhan kamu? Kalau ia seorang yang berdusta maka dia lah yang akan menanggung dosa dustanya itu, dan kalau ia seorang yang benar nescaya kamu akan ditimpa oleh sebahagian dari (azab) yang dijanjikannya kepada kamu. Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang yang melampaui batas, lagi pendusta.
at Taubah (6 of 6) [HQ]
[111]
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman akan jiwa mereka dan harta benda mereka dengan (balasan) bahawa mereka akan beroleh Syurga, (disebabkan) mereka berjuang pada jalan Allah maka (di antara) mereka ada yang membunuh dan terbunuh. (Balasan Syurga yang demikian ialah) sebagai janji yang benar yang ditetapkan oleh Allah di dalam (Kitab-kitab) Taurat dan Injil serta Al-Quran; dan siapakah lagi yang lebih menyempurnakan janjinya daripada Allah? Oleh itu, bergembiralah dengan jualan yang kamu jalankan jual-belinya itu, dan (ketahuilah bahawa) jual-beli (yang seperti itu) ialah kemenangan yang besar.
[112]
(Mereka itu ialah): orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji Allah, yang mengembara (untuk menuntut ilmu dan mengembangkan Islam), yang rukuk, yang sujud, yang menyuruh berbuat kebaikan dan yang melarang daripada kejahatan, serta yang menjaga batas-batas hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman (yang bersifat demikian).
[113]
Tidaklah dibenarkan bagi Nabi dan orang-orang yang beriman, meminta ampun bagi orang-orang musyrik, sekalipun orang itu kaum kerabat sendiri, sesudah nyata bagi mereka bahawa orang-orang musyrik itu adalah ahli neraka.
[114]
Dan bukanlah istighfar Nabi Ibrahim bagi bapanya (dibuat) melainkan kerana adanya janji yang dijanjikan kepadanya; dan apabila ternyata kepada Nabi Ibrahim bahawa bapanya musuh bagi Allah, ia pun berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Nabi Ibrahim itu lembut hati lagi penyabar.
[115]
Dan Allah tidak sekali-kali menjadikan sesuatu kaum itu sesat sesudah Ia memberi hidayah petunjuk kepada mereka, sebelum Ia menerangkan kepada mereka apa yang mereka wajib memelihara dan melindungi diri daripadanya; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
[116]
Sesungguhnya Allah jualah yang menguasai segala alam langit dan bumi; Ia menghidupkan dan mematikan; dan tidaklah ada bagi kamu selain dari Allah sesiapa pun yang menjadi pelindung dan juga yang menjadi penolong.
[117]
Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi dan orang-orang Muhajirin dan Ansar yang mengikutnya (berjuang) dalam masa kesukaran, sesudah hampir-hampir terpesong hati segolongan dari mereka (daripada menurut Nabi untuk berjuang); kemudian Allah menerima taubat mereka; sesungguhnya Allah Amat belas, lagi Maha Mengasihani terhadap mereka.
[118]
Dan (Allah menerima pula taubat) tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat mereka) hingga apabila bumi yang luas ini (terasa) sempit kepada mereka (kerana mereka dipulaukan), dan hati mereka pula menjadi sempit (kerana menanggung dukacita), serta mereka yakin bahawa tidak ada tempat untuk mereka lari dari (kemurkaan) Allah melainkan (kembali bertaubat) kepadaNya; kemudian Allah (memberi taufiq serta) menerima taubat mereka supaya mereka kekal bertaubat. Sesungguhnya Allah Dia lah Penerima taubat lagi Maha Mengasihani.
[119]
Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah, dan hendaklah kamu berada bersama-sama orang-orang yang benar.
[120]
Tidaklah patut bagi penduduk Madinah dan orang-orang yang di sekeliling mereka dari orang-orang “A’raab” ketinggalan daripada (turut berperang bersama) Rasulullah; dan tidaklah patut mereka mengasihi diri mereka sendiri dengan tidak menghiraukan Rasulullah. Yang demikian kerana sesungguhnya (tiap-tiap kali) mereka merasai dahaga, dan merasai penat lelah, dan juga merasai lapar (dalam perjuangan) pada jalan Allah; dan (tiap-tiap kali) mereka menjejak sesuatu tempat yang menimbulkan kemarahan orang-orang kafir; dan juga (tiap-tiap kali) mereka menderita sesuatu yang mencederakan dari pihak musuh – melainkan semuanya itu ditulis bagi mereka: (pahala) amal yang soleh. Sesungguhnya Allah tidak menghilangkan pahala orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya.
[121]
Dan tidak pula mereka membelanjakan sesuatu perbelanjaan yang kecil, atau yang besar; dan tidak mereka melintas sesuatu lembah, melainkan ditulis pahala bagi mereka, supaya Allah membalas dengan balasan yang lebih baik dari apa yang mereka telah kerjakan.
[122]
Dan tidaklah (betul dan elok) orang-orang yang beriman keluar semuanya (pergi berperang); oleh itu, hendaklah keluar sebahagian sahaja dari tiap-tiap puak di antara mereka, supaya orang-orang (yang tinggal) itu mempelajari secara mendalam ilmu yang dituntut di dalam ugama, dan supaya mereka dapat mengajar kaumnya (yang keluar berjuang) apabila orang-orang itu kembali kepada mereka; mudah-mudahan mereka dapat berjaga-jaga (dari melakukan larangan Allah).
[123]
Wahai orang-orang yang beriman! Perangilah orang-orang kafir musyrik yang berdekatan dengan kamu; dan biarlah mereka merasai sikap kekerasan (serta ketabahan hati) yang ada pada kamu; dan ketahuilah sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa (dengan memberikan pertolonganNya).
[124]
Dan apabila diturunkan sesuatu surah (dari Al-Quran) maka di antara mereka (yang munafik) ada yang bertanya (secara mengejek): “Siapakah di antara kamu yang imannya bertambah disebabkan oleh surah ini?” Adapun orang-orang yang beriman, maka surah itu menambahkan iman mereka, sedang mereka bergembira (dengan turunnya).
[125]
Adapun orang-orang yang ada penyakit (kufur) dalam hati mereka maka surah Al-Quran itu menambahkan kekotoran (kufur) kepada kekotoran (kufur) yang ada pada mereka; dan mereka mati, sedang mereka berkeadaan kafir.
[126]
Dan (patutkah) mereka (berdegil) tidak mahu memperhatikan, bahawa mereka dicuba (dengan berbagai-bagai bencana) pada tiap-tiap tahun, sekali atau dua kali; kemudian mereka tidak juga bertaubat, dan tidak pula mereka mahu beringat (dan insaf)?
[127]
Dan apabila diturunkan satu surah dari Al-Quran (mendedahkan keburukan orang-orang munafik itu) setengah mereka memandang kepada setengahnya yang lain sambil berkata: “Adakah sesiapa nampak kamu (kalau kita undur dari sini)?” Kemudian mereka berpaling pergi (dengan meninggalkan majlis Nabi); Allah memalingkan hati mereka (daripada iman), disebabkan mereka kaum yang tidak (mahu) mengerti.
[128]
Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang Rasul dari golongan kamu sendiri (iaitu Nabi Muhammad s.a.w), yang menjadi sangat berat kepadanya sebarang kesusahan yang ditanggung oleh kamu, yang sangat tamak (inginkan) kebaikan bagi kamu, (dan) ia pula menumpahkan perasaan belas serta kasih sayangnya kepada orang-orang yang beriman.
[129]
Kemudian jika mereka berpaling ingkar, maka katakanlah (wahai Muhammad): “cukuplah bagiku Allah (yang menolong dan memeliharaku), tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; kepadaNya aku berserah diri, dan Dia lah yang mempunyai Arasy yang besar.”
Tags: At-Taubah, Madinah
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman akan jiwa mereka dan harta benda mereka dengan (balasan) bahawa mereka akan beroleh Syurga, (disebabkan) mereka berjuang pada jalan Allah maka (di antara) mereka ada yang membunuh dan terbunuh. (Balasan Syurga yang demikian ialah) sebagai janji yang benar yang ditetapkan oleh Allah di dalam (Kitab-kitab) Taurat dan Injil serta Al-Quran; dan siapakah lagi yang lebih menyempurnakan janjinya daripada Allah? Oleh itu, bergembiralah dengan jualan yang kamu jalankan jual-belinya itu, dan (ketahuilah bahawa) jual-beli (yang seperti itu) ialah kemenangan yang besar.
[112]
(Mereka itu ialah): orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji Allah, yang mengembara (untuk menuntut ilmu dan mengembangkan Islam), yang rukuk, yang sujud, yang menyuruh berbuat kebaikan dan yang melarang daripada kejahatan, serta yang menjaga batas-batas hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman (yang bersifat demikian).
[113]
Tidaklah dibenarkan bagi Nabi dan orang-orang yang beriman, meminta ampun bagi orang-orang musyrik, sekalipun orang itu kaum kerabat sendiri, sesudah nyata bagi mereka bahawa orang-orang musyrik itu adalah ahli neraka.
[114]
Dan bukanlah istighfar Nabi Ibrahim bagi bapanya (dibuat) melainkan kerana adanya janji yang dijanjikan kepadanya; dan apabila ternyata kepada Nabi Ibrahim bahawa bapanya musuh bagi Allah, ia pun berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Nabi Ibrahim itu lembut hati lagi penyabar.
[115]
Dan Allah tidak sekali-kali menjadikan sesuatu kaum itu sesat sesudah Ia memberi hidayah petunjuk kepada mereka, sebelum Ia menerangkan kepada mereka apa yang mereka wajib memelihara dan melindungi diri daripadanya; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
[116]
Sesungguhnya Allah jualah yang menguasai segala alam langit dan bumi; Ia menghidupkan dan mematikan; dan tidaklah ada bagi kamu selain dari Allah sesiapa pun yang menjadi pelindung dan juga yang menjadi penolong.
[117]
Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi dan orang-orang Muhajirin dan Ansar yang mengikutnya (berjuang) dalam masa kesukaran, sesudah hampir-hampir terpesong hati segolongan dari mereka (daripada menurut Nabi untuk berjuang); kemudian Allah menerima taubat mereka; sesungguhnya Allah Amat belas, lagi Maha Mengasihani terhadap mereka.
[118]
Dan (Allah menerima pula taubat) tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat mereka) hingga apabila bumi yang luas ini (terasa) sempit kepada mereka (kerana mereka dipulaukan), dan hati mereka pula menjadi sempit (kerana menanggung dukacita), serta mereka yakin bahawa tidak ada tempat untuk mereka lari dari (kemurkaan) Allah melainkan (kembali bertaubat) kepadaNya; kemudian Allah (memberi taufiq serta) menerima taubat mereka supaya mereka kekal bertaubat. Sesungguhnya Allah Dia lah Penerima taubat lagi Maha Mengasihani.
[119]
Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah, dan hendaklah kamu berada bersama-sama orang-orang yang benar.
[120]
Tidaklah patut bagi penduduk Madinah dan orang-orang yang di sekeliling mereka dari orang-orang “A’raab” ketinggalan daripada (turut berperang bersama) Rasulullah; dan tidaklah patut mereka mengasihi diri mereka sendiri dengan tidak menghiraukan Rasulullah. Yang demikian kerana sesungguhnya (tiap-tiap kali) mereka merasai dahaga, dan merasai penat lelah, dan juga merasai lapar (dalam perjuangan) pada jalan Allah; dan (tiap-tiap kali) mereka menjejak sesuatu tempat yang menimbulkan kemarahan orang-orang kafir; dan juga (tiap-tiap kali) mereka menderita sesuatu yang mencederakan dari pihak musuh – melainkan semuanya itu ditulis bagi mereka: (pahala) amal yang soleh. Sesungguhnya Allah tidak menghilangkan pahala orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya.
[121]
Dan tidak pula mereka membelanjakan sesuatu perbelanjaan yang kecil, atau yang besar; dan tidak mereka melintas sesuatu lembah, melainkan ditulis pahala bagi mereka, supaya Allah membalas dengan balasan yang lebih baik dari apa yang mereka telah kerjakan.
[122]
Dan tidaklah (betul dan elok) orang-orang yang beriman keluar semuanya (pergi berperang); oleh itu, hendaklah keluar sebahagian sahaja dari tiap-tiap puak di antara mereka, supaya orang-orang (yang tinggal) itu mempelajari secara mendalam ilmu yang dituntut di dalam ugama, dan supaya mereka dapat mengajar kaumnya (yang keluar berjuang) apabila orang-orang itu kembali kepada mereka; mudah-mudahan mereka dapat berjaga-jaga (dari melakukan larangan Allah).
[123]
Wahai orang-orang yang beriman! Perangilah orang-orang kafir musyrik yang berdekatan dengan kamu; dan biarlah mereka merasai sikap kekerasan (serta ketabahan hati) yang ada pada kamu; dan ketahuilah sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa (dengan memberikan pertolonganNya).
[124]
Dan apabila diturunkan sesuatu surah (dari Al-Quran) maka di antara mereka (yang munafik) ada yang bertanya (secara mengejek): “Siapakah di antara kamu yang imannya bertambah disebabkan oleh surah ini?” Adapun orang-orang yang beriman, maka surah itu menambahkan iman mereka, sedang mereka bergembira (dengan turunnya).
[125]
Adapun orang-orang yang ada penyakit (kufur) dalam hati mereka maka surah Al-Quran itu menambahkan kekotoran (kufur) kepada kekotoran (kufur) yang ada pada mereka; dan mereka mati, sedang mereka berkeadaan kafir.
[126]
Dan (patutkah) mereka (berdegil) tidak mahu memperhatikan, bahawa mereka dicuba (dengan berbagai-bagai bencana) pada tiap-tiap tahun, sekali atau dua kali; kemudian mereka tidak juga bertaubat, dan tidak pula mereka mahu beringat (dan insaf)?
[127]
Dan apabila diturunkan satu surah dari Al-Quran (mendedahkan keburukan orang-orang munafik itu) setengah mereka memandang kepada setengahnya yang lain sambil berkata: “Adakah sesiapa nampak kamu (kalau kita undur dari sini)?” Kemudian mereka berpaling pergi (dengan meninggalkan majlis Nabi); Allah memalingkan hati mereka (daripada iman), disebabkan mereka kaum yang tidak (mahu) mengerti.
[128]
Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang Rasul dari golongan kamu sendiri (iaitu Nabi Muhammad s.a.w), yang menjadi sangat berat kepadanya sebarang kesusahan yang ditanggung oleh kamu, yang sangat tamak (inginkan) kebaikan bagi kamu, (dan) ia pula menumpahkan perasaan belas serta kasih sayangnya kepada orang-orang yang beriman.
[129]
Kemudian jika mereka berpaling ingkar, maka katakanlah (wahai Muhammad): “cukuplah bagiku Allah (yang menolong dan memeliharaku), tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; kepadaNya aku berserah diri, dan Dia lah yang mempunyai Arasy yang besar.”
Tags: At-Taubah, Madinah
26.3 as Shuaara (Part 3 of 3)
[170]
Maka Kami selamatkan dia dan keluarganya serta pengikut-pengikutnya – semuanya
[171]
Kecuali seorang perempuan tua tertinggal dalam golongan yang kena azab itu.
[172]
Kemudian Kami hancurkan yang lain (yang menentang Nabi Lut).
[173]
Dan Kami hujani mereka dengan hujan (azab yang membinasakan); maka amatlah buruknya hujan azab yang menimpa kaum yang telah diberi amaran.
[174]
Sesungguhnya peristiwa yang demikian, mengandungi satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman.
[175]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.
[176]
(Demikian juga) penduduk “Aikah” telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka).
[177]
Ketika Nabi Syuaib berkata kepada mereka: “Hendaknya kamu mematuhi perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
[178]
“Sesungguhnya aku ini Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[179]
“Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[180]
“Dan aku tidak meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari Tuhanku); balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[181]
“Hendaklah kamu menyempurnakan sukatan cupak-gantang, dan janganlah kamu menjadi golongan yang merugikan orang lain.
[182]
“Dan timbanglah dengan neraca yang betul timbangannya.
[183]
“Dan janganlah kamu mengurangi hak-hak orang ramai, dan janganlah kamu bermaharajalela melakukan kerosakan di bumi.
[184]
“Dan (sebaliknya) berbaktilah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang telah lalu”.
[185]
Mereka menjawab: “Sesungguhnya engkau ini (hai Syuaib) hanyalah salah seorang dari golongan yang kena sihir.
[186]
“Dan engkau hanyalah seorang manusia seperti kami; dan sesungguhnya kami fikir engkau ini dari orang-orang yang dusta.
[187]
Oleh itu, gugurkanlah atas kami ketul-ketul (yang membinasakan) dari langit, jika betul engkau dari orang-orang yang benar!”
[188]
Nabi Syuaib berkata: “Tuhanku lebih mengetahui akan apa yang kamu lakukan”.
[189]
Maka mereka tetap juga mendustakannya, lalu mereka ditimpa azab seksa hari awan mendung; sesungguhnya kejadian itu adalah merupakan azab seksa hari yang amat besar – (huru-haranya).
[190]
Sesungguhnya peristiwa yang demikian, mengandungi satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman.
[191]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.
[192]
Dan sesungguhnya Al-Quran (yang di antara isinya kisah-kisah yang tersebut) adalah diturunkan oleh Allah Tuhan sekalian alam.
[193]
Ia dibawa turun oleh malaikat Jibril yang amanah.
[194]
Ke dalam hatimu, supaya engkau (wahai Muhammad) menjadi seorang dari pemberi-pemberi ajaran dan amaran (kepada umat manusia).
[195]
(Ia diturunkan) dengan bahasa Arab yang fasih serta terang nyata.
[196]
Dan sesungguhnya Al-Quran (tersebut juga perihalnya dan sebahagian dari pengajaran-pengajarannya) di dalam Kitab-kitab ugama orang-orang yang telah lalu.
[197]
(Tidakkah mereka yang musyrik sedarkan kebenaran itu) dan tidakkah menjadi satu keterangan kepada mereka bahawa pendita-pendita ugama Bani lsrail mengetahui akan kebenaran Al-Quran itu?
[198]
Dan sekiranya Kami turunkan Al-Quran kepada setengah orang yang bukan Arab, yang tidak tahu membaca Arab,
[199]
Kemudian ia (dikurniakan Tuhan dapat) membacakannya kepada mereka, mereka tetap juga tidak mahu percayakan bacaan itu daripada Tuhan.
[200]
Demikianlah Kami masukkan perasaan (kufur ingkar) itu ke dalam hati orang-orang yang melakukan dosa – tidak percayakan Al-Quran.
[201]
Mereka tidak beriman kepada Al-Quran sehingga mereka melihat azab yang tidak terperi sakitnya,
[202]
Lalu azab itu datang menimpa mereka secara mengejut, dengan tidak mereka menyedarinya.
[203]
Maka (pada saat itu) mereka akan berkata (dengan menyesal): “Dapatkah kiranya kami diberi tempoh?”
[204]
(Kalaulah demikian keadaan mereka) maka patutkah mereka meminta disegerakan azab Kami?
[205]
Bagaimana fikiranmu (wahai Muhammad)? Jika Kami berikan mereka menikmati kesenangan bertahun-tahun,
[206]
Kemudian mereka didatangi azab seksa yang dijanjikan kepada mereka,
[207]
(Tentulah) kesenangan yang mereka nikmati bertahun-tahun itu tidak dapat memberikan mereka sebarang pertolongan.
[208]
Dan tiadalah Kami membinasakan mana-mana negeri (yang telah dibinasakan itu), melainkan setelah diutus kepadanya lebih dahulu, Rasul-rasul pemberi amaran.
[209]
Memperingatkan mereka; dan Kami tidak sekali-kali berlaku zalim.
[210]
Dan Al-Quran itu pula tidak sekali-kali dibawa turun oleh Syaitan-syaitan.
[211]
Dan tidak layak bagi Syaitan-syaitan itu berbuat demikian, dan mereka juga tidak akan dapat melakukannya.
[212]
Sesungguhnya mereka dihalang sama sekali daripada mendengar wahyu yang dibawa oleh Malaikat.
[213]
Maka janganlah engkau (wahai Muhammad) menyembah tuhan yang lain bersama-sama Allah, akibatnya engkau akan menjadi dari golongan yang dikenakan azab seksa.
[214]
Dan berilah peringatan serta amaran kepada kaum kerabatmu yang dekat.
[215]
Dan hendaklah engkau merendah diri kepada pengikut-pengikutmu dari orang-orang yang beriman.
[216]
Kemudian jika mereka berlaku ingkar kepadamu, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu lakukan!”
[217]
Dan berserahlah kepada Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani,
[218]
Yang melihatmu semasa engkau berdiri (mengerjakan sembahyang),
[219]
Dan (melihat) gerak-gerimu di antara orang-orang yang sujud.
[220]
Sesungguhnya Dia lah jua yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[221]
Mahukah, Aku khabarkan kepada kamu, kepada siapakah Syaitan-syaitan itu selalu turun?
[222]
Mereka selalu turun kepada tiap-tiap pendusta yang berdosa,
[223]
Yang mendengar bersungguh-sungguh (apa yang disampaikan oleh Syaitan-syaitan itu), sedang kebanyakan beritanya adalah dusta.
[224]
Dan Ahli-ahli syair itu, diturut oleh golongan yang sesat – tidak berketentuan hala.
[225]
Tidakkah engkau melihat bahawa mereka merayau-rayau dengan tidak berketentuan hala dalam tiap-tiap lembah (khayal dan angan-angan kosong)?
[226]
Dan bahawa mereka memperkatakan apa yang mereka tidak melakukannya?
[227]
Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh (dari kalangan penyair-penyair itu), dan mereka pula mengingati Allah banyak-banyak, serta mereka membela diri sesudah mereka dianiaya. Dan (ingatlah), orang-orang yang melakukan sebarang kezaliman, akan mengetahui kelak, ke tempat mana, mereka akan kembali.
Tags: Asy-Syu'araa', Mekah
Maka Kami selamatkan dia dan keluarganya serta pengikut-pengikutnya – semuanya
[171]
Kecuali seorang perempuan tua tertinggal dalam golongan yang kena azab itu.
[172]
Kemudian Kami hancurkan yang lain (yang menentang Nabi Lut).
[173]
Dan Kami hujani mereka dengan hujan (azab yang membinasakan); maka amatlah buruknya hujan azab yang menimpa kaum yang telah diberi amaran.
[174]
Sesungguhnya peristiwa yang demikian, mengandungi satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman.
[175]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.
[176]
(Demikian juga) penduduk “Aikah” telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka).
[177]
Ketika Nabi Syuaib berkata kepada mereka: “Hendaknya kamu mematuhi perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
[178]
“Sesungguhnya aku ini Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[179]
“Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[180]
“Dan aku tidak meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari Tuhanku); balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[181]
“Hendaklah kamu menyempurnakan sukatan cupak-gantang, dan janganlah kamu menjadi golongan yang merugikan orang lain.
[182]
“Dan timbanglah dengan neraca yang betul timbangannya.
[183]
“Dan janganlah kamu mengurangi hak-hak orang ramai, dan janganlah kamu bermaharajalela melakukan kerosakan di bumi.
[184]
“Dan (sebaliknya) berbaktilah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang telah lalu”.
[185]
Mereka menjawab: “Sesungguhnya engkau ini (hai Syuaib) hanyalah salah seorang dari golongan yang kena sihir.
[186]
“Dan engkau hanyalah seorang manusia seperti kami; dan sesungguhnya kami fikir engkau ini dari orang-orang yang dusta.
[187]
Oleh itu, gugurkanlah atas kami ketul-ketul (yang membinasakan) dari langit, jika betul engkau dari orang-orang yang benar!”
[188]
Nabi Syuaib berkata: “Tuhanku lebih mengetahui akan apa yang kamu lakukan”.
[189]
Maka mereka tetap juga mendustakannya, lalu mereka ditimpa azab seksa hari awan mendung; sesungguhnya kejadian itu adalah merupakan azab seksa hari yang amat besar – (huru-haranya).
[190]
Sesungguhnya peristiwa yang demikian, mengandungi satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman.
[191]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.
[192]
Dan sesungguhnya Al-Quran (yang di antara isinya kisah-kisah yang tersebut) adalah diturunkan oleh Allah Tuhan sekalian alam.
[193]
Ia dibawa turun oleh malaikat Jibril yang amanah.
[194]
Ke dalam hatimu, supaya engkau (wahai Muhammad) menjadi seorang dari pemberi-pemberi ajaran dan amaran (kepada umat manusia).
[195]
(Ia diturunkan) dengan bahasa Arab yang fasih serta terang nyata.
[196]
Dan sesungguhnya Al-Quran (tersebut juga perihalnya dan sebahagian dari pengajaran-pengajarannya) di dalam Kitab-kitab ugama orang-orang yang telah lalu.
[197]
(Tidakkah mereka yang musyrik sedarkan kebenaran itu) dan tidakkah menjadi satu keterangan kepada mereka bahawa pendita-pendita ugama Bani lsrail mengetahui akan kebenaran Al-Quran itu?
[198]
Dan sekiranya Kami turunkan Al-Quran kepada setengah orang yang bukan Arab, yang tidak tahu membaca Arab,
[199]
Kemudian ia (dikurniakan Tuhan dapat) membacakannya kepada mereka, mereka tetap juga tidak mahu percayakan bacaan itu daripada Tuhan.
[200]
Demikianlah Kami masukkan perasaan (kufur ingkar) itu ke dalam hati orang-orang yang melakukan dosa – tidak percayakan Al-Quran.
[201]
Mereka tidak beriman kepada Al-Quran sehingga mereka melihat azab yang tidak terperi sakitnya,
[202]
Lalu azab itu datang menimpa mereka secara mengejut, dengan tidak mereka menyedarinya.
[203]
Maka (pada saat itu) mereka akan berkata (dengan menyesal): “Dapatkah kiranya kami diberi tempoh?”
[204]
(Kalaulah demikian keadaan mereka) maka patutkah mereka meminta disegerakan azab Kami?
[205]
Bagaimana fikiranmu (wahai Muhammad)? Jika Kami berikan mereka menikmati kesenangan bertahun-tahun,
[206]
Kemudian mereka didatangi azab seksa yang dijanjikan kepada mereka,
[207]
(Tentulah) kesenangan yang mereka nikmati bertahun-tahun itu tidak dapat memberikan mereka sebarang pertolongan.
[208]
Dan tiadalah Kami membinasakan mana-mana negeri (yang telah dibinasakan itu), melainkan setelah diutus kepadanya lebih dahulu, Rasul-rasul pemberi amaran.
[209]
Memperingatkan mereka; dan Kami tidak sekali-kali berlaku zalim.
[210]
Dan Al-Quran itu pula tidak sekali-kali dibawa turun oleh Syaitan-syaitan.
[211]
Dan tidak layak bagi Syaitan-syaitan itu berbuat demikian, dan mereka juga tidak akan dapat melakukannya.
[212]
Sesungguhnya mereka dihalang sama sekali daripada mendengar wahyu yang dibawa oleh Malaikat.
[213]
Maka janganlah engkau (wahai Muhammad) menyembah tuhan yang lain bersama-sama Allah, akibatnya engkau akan menjadi dari golongan yang dikenakan azab seksa.
[214]
Dan berilah peringatan serta amaran kepada kaum kerabatmu yang dekat.
[215]
Dan hendaklah engkau merendah diri kepada pengikut-pengikutmu dari orang-orang yang beriman.
[216]
Kemudian jika mereka berlaku ingkar kepadamu, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu lakukan!”
[217]
Dan berserahlah kepada Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani,
[218]
Yang melihatmu semasa engkau berdiri (mengerjakan sembahyang),
[219]
Dan (melihat) gerak-gerimu di antara orang-orang yang sujud.
[220]
Sesungguhnya Dia lah jua yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[221]
Mahukah, Aku khabarkan kepada kamu, kepada siapakah Syaitan-syaitan itu selalu turun?
[222]
Mereka selalu turun kepada tiap-tiap pendusta yang berdosa,
[223]
Yang mendengar bersungguh-sungguh (apa yang disampaikan oleh Syaitan-syaitan itu), sedang kebanyakan beritanya adalah dusta.
[224]
Dan Ahli-ahli syair itu, diturut oleh golongan yang sesat – tidak berketentuan hala.
[225]
Tidakkah engkau melihat bahawa mereka merayau-rayau dengan tidak berketentuan hala dalam tiap-tiap lembah (khayal dan angan-angan kosong)?
[226]
Dan bahawa mereka memperkatakan apa yang mereka tidak melakukannya?
[227]
Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh (dari kalangan penyair-penyair itu), dan mereka pula mengingati Allah banyak-banyak, serta mereka membela diri sesudah mereka dianiaya. Dan (ingatlah), orang-orang yang melakukan sebarang kezaliman, akan mengetahui kelak, ke tempat mana, mereka akan kembali.
Tags: Asy-Syu'araa', Mekah
26.2 as Shuara (part2 of 3)
78]
“Tuhan yang menciptakan daku (dari tiada kepada ada), maka Dia lah yang memimpin dan memberi petunjuk kepadaku;
[79]
“Dan Tuhan yang Dia lah jua memberiku makan dan memberi minum,
[80]
“Dan apabila aku sakit, maka Dia lah yang menyembuhkan penyakitku;
[81]
“Dan (Dia lah) yang mematikan daku, kemudian Ia menghidupkan daku;
[82]
“Dan (Dia lah) yang aku harap-harapkan supaya mengampunkan dosaku pada hari kiamat;
[83]
“Wahai Tuhanku, berikanlah daku ilmu pengetahuan ugama, dan hubungkanlah daku dengan orang-orang yang soleh;
[84]
“Dan jadikanlah bagiku sebutan yang baik (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian;
[85]
“Dan jadikanlah daku dari orang-orang yang mewarisi Syurga Jannatun-Naiim;
[86]
“Dan ampunkanlah bagi bapaku, kerana sesungguhnya ia adalah dari orang-orang yang sesat;
[87]
“Dan janganlah engkau hinakan daku pada hari makhluk-makhluk dibangkitkan hidup semula -
[88]
“Hari yang padanya harta benda dan anak-pinak tidak dapat memberikan pertolongan sesuatu apapun,
[89]
“Kecuali (harta benda dan anak-pinak) orang-orang yang datang mengadap Allah dengan hati yang selamat sejahtera (dari syirik dan penyakit munafik);
[90]
“Dan (pada hari itu) didekatkan Syurga bagi orang-orang yang bertaqwa,
[91]
“Dan diperlihatkan neraka jelas nyata kepada orang-orang yang sesat;
[92]
“Serta dikatakan kepada mereka: ` Mana dia benda-benda yang kamu sembah dahulu -
[93]
` Selain dari Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong dirinya sendiri ? ‘
[94]
“Lalu mereka dihumbankan ke dalam neraka dengan tertiarap, jatuh bangun berulang-ulang, – mereka dan orang-orang yang sesat bersama,
[95]
“Termasuk juga bala tentera iblis semuanya.
[96]
“Mereka berkata, sambil bertengkar sesama sendiri dalam neraka:
[97]
” ` Demi Allah! Sesungguhnya kami (semasa di dunia dahulu) adalah di dalam kesesatan yang jelas nyata,
[98]
” ` Kerana kami menyamakan kamu dengan Tuhan sekalian alam;
[99]
” ` Dan tiadalah yang menyesatkan kami melainkan golongan yang berdosa.
[100]
” ` Dengan sebab itu, tiadalah kami beroleh sesiapapun yang memberi pertolongan,
[101]
” ` Dan tiadalah juga sahabat karib yang bertimbang rasa.
[102]
” ` Maka alangkah baiknya kalau kami dapat ke dunia sekali lagi, supaya kami menjadi dari orang-orang yang beriman. ‘ ”
[103]
Sesungguhnya pada peristiwa yang demikian itu terdapat satu tanda (yang membukitkan keesaan Allah dan kekuasaanNya); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman.
[104]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha mengasihani.
[105]
(Demikian juga) kaum Nabi Nuh telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka.)
[106]
Ketika saudara mereka – Nabi Nuh, berkata kepada mereka: ” Hendaknya kamu mematuhi suruhan Allah dan menjauhi laranganNya.
[107]
“Sesungguhnya aku ini ialah Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[108]
” Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[109]
“Dan aku tidak meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari Tuhanku); balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[110]
“Maka dengan yang demikian, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku”.
[111]
Mereka menjawab: “Patutkah kami percaya kepadamu, sedang engkau semata-mata diikut oleh orang-orang yang rendah (pangkatnya dan hina pekerjaannya)?”
[112]
Nabi Nuh berkata: “Dan apalah ada kaitannya pengetahuanku dengan (pangkat dan) pekerjaan mereka?
[113]
“Sebenarnya hitungan amal mereka hanya terserah kepada Tuhanku; kalaulah kamu menyedari dan memahaminya (kamu tidak berkata demikian).
[114]
“Dan aku tidak akan menghalau orang-orang yang beriman (daripada bercampur-gaul denganku).
[115]
“Aku ini hanyalah seorang Rasul pemberi amaran yang jelas nyata (kepada semua – tidak kira hina mulia)”.
[116]
Mereka (mengugut dengan) berkata: “Jika engkau tidak mahu berhenti (daripada menyiarkan ugamamu itu) wahai Nuh, sudah tentu engkau akan menjadi dari orang-orang yang direjam!”
[117]
Nabi Nuh berdoa dengan berkata: “Wahai Tuhanku! Sesungguhnya kaumku telah mendustakan daku.
[118]
“Oleh itu, hukumkanlah antaraku dengan mereka, dengan hukuman tegas (yang menegakkan yang benar dan melenyapkan yang salah), serta selamatkanlah daku dan orang-orang yang beriman yang bersama-sama denganku”
[119]
Maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersama-sama dengannya dalam bahtera yang penuh sarat (dengan berbagai makhluk).
[120]
Kemudian daripada itu, Kami tenggelamkan golongan (kafir) yang tinggal (tidak turut bersama dalam bahtera).
[121]
Sesungguhnya pada peristiwa yang demikian, terdapat satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman.
[122]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.
[123]
(Demikian juga) kaum Aad telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka).
[124]
Ketika saudara mereka – Nabi Hud, berkata kepada mereka: “Hendaknya kamu mematuhi perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
[125]
“Sesungguhnya aku ini seorang Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[126]
“Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[127]
“Dan aku tidak meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari Tuhanku); balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[128]
“Patutkah kamu mendirikan pada tiap-tiap tempat yang tinggi bangunan-bangunan yang tersergam, padahal kamu tidak membuatnya dengan sesuatu tujuan yang baik.
[129]
“Dan kamu pula bersusah payah mendirikan istana-istana dan benteng-benteng yang kukuh dengan harapan hendak kekal hidup selama-lamanya?
[130]
“Dan apabila kamu memukul atau menyeksa, kamu melakukan yang demikian dengan kejam bengis?
[131]
“Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah dan taatlah kepadaku.
[132]
“Dan berbaktilah kamu kepada Allah yang telah menolong kamu dengan pemberian nikmat-nikmatNya yang kamu sedia mengetahuinya.
[133]
“Diberinya kamu binatang-binatang ternak (yang biak) serta anak-pinak (yang ramai),
[134]
“Dan taman-taman (yang indah permai) serta matair-matair (yang mengalir).
[135]
“Sesungguhnya aku takut, (bahawa) kamu akan ditimpa azab seksa hari yang besar (huru-haranya)”.
[136]
Mereka menjawab: “Sama sahaja bagi kami, sama ada engkau beri nasihat pengajaran, atau engkau tidak menjadi dari orang-orang yang memberi nasihat pengajaran.
[137]
“Segala apa (yang engkau katakan) ini, hanyalah adat kebiasaan orang-orang dahulu-kala,
[138]
“Dan kami pula tidak akan diseksa”.
[139]
Akhirnya mereka mendustakan Rasul itu, lalu Kami binasakan mereka. Sesungguhnya pada peristiwa yang demikian, terdapat satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman.
[140]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.
[141]
(Demikian juga) kaum Thamud telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka),
[142]
Ketika saudara mereka – Nabi Soleh, berkata kepada mereka: “Hendaknya kamu mematuhi perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
[143]
“Sesungguhnya aku ini Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[144]
“Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[145]
“Dan aku tidak meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari Tuhanku), balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[146]
“Adakah (kamu fikir), bahawa kamu akan dibiarkan sentiasa bersenang-senang dalam nikmat-nikmat yang ada di dunia ini? -
[147]
“Di dalam taman-taman (yang indah permai), dan matair-matair (yang mengalir),
[148]
“Dan kebun-kebun tanaman serta pohon-pohon tamar (kurma) yang buah mayangnya halus lembut?
[149]
“Dan kamu memahat sebahagian dari gunung-ganang sebagai tempat tinggal – dengan bijak dan bersungguh-sungguh?
[150]
“Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku;
[151]
“Dan janganlah kamu taati perintah orang-orang yang melampaui batas, -
[152]
“Iaitu orang-orang yang melakukan kerosakan di bumi dan tidak membuat kebaikan”.
[153]
Mereka menjawab: “Sesungguhnya engkau ini hanyalah salah seorang dari golongan yang kena sihir!
[154]
“Engkau hanyalah seorang manusia seperti kami; oleh itu, bawakanlah satu tanda (mukjizat) jika betul engkau dari orang-orang yang benar”.
[155]
Nabi Soleh berkata: “Ini adalah seekor unta betina, (di antara cara-cara hidupnya ialah) air kamu hendaklah menjadi bahagian minumnya sehari, dan bahagian kamu sehari, menurut giliran yang tertentu.
[156]
“Dan janganlah kamu menyentuhnya dengan sesuatu yang menyakitinya; (jika kamu menyakitinya) maka akibatnya kamu akan dibinasakan oleh azab seksa hari yang besar (huru-haranya)”.
[157]
Akhirnya mereka menikam mati unta itu, kemudian mereka menyesal (setelah melihat kedatangan bala bencana).
[158]
Lalu mereka ditimpa azab yang membinasakan. Sesungguhnya peristiwa yang demikian mengandungi satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman.
[159]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.
[160]
(Demikian juga) kaum Nabi Lut telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka).
[161]
Ketika saudara mereka – Nabi Lut, berkata kepada mereka: “Hendaknya kamu mematuhi perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
[162]
“Sesungguhnya aku ini Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[163]
“Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[164]
“Dan aku tidak meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari Tuhanku); balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[165]
“Patutkah kamu melakukan hubungan jenis dengan lelaki dari kalangan manusia,
[166]
“Dan kamu tinggalkan apa yang diciptakan oleh Tuhan kamu untuk kamu (melakukan hubungan yang halal) dari badan isteri-isteri kamu? (Kamu orang-orang yang bersalah) bahkan kamu adalah kaum yang melampaui batas (keinginan kebanyaKan haiwan)!”
[167]
Mereka menjawab: “Sesungguhnya jika engkau tidak berhenti wahai Lut (daripada mencaci dan menyalahkan kami), nescaya engkau akan diusir keluar!”
[168]
Nabi Lut berkata: “Sesungguhnya aku dari orang-orang yang bencikan perbuatan kamu yang keji itu”.
[169]
(Nabi Lut berdoa): “Wahai Tuhanku, selamatkanlah daku dan keluarga serta pengikut-pengikutku dari apa yang dilakukan oleh golongan (yang jahat) itu.”
“Tuhan yang menciptakan daku (dari tiada kepada ada), maka Dia lah yang memimpin dan memberi petunjuk kepadaku;
[79]
“Dan Tuhan yang Dia lah jua memberiku makan dan memberi minum,
[80]
“Dan apabila aku sakit, maka Dia lah yang menyembuhkan penyakitku;
[81]
“Dan (Dia lah) yang mematikan daku, kemudian Ia menghidupkan daku;
[82]
“Dan (Dia lah) yang aku harap-harapkan supaya mengampunkan dosaku pada hari kiamat;
[83]
“Wahai Tuhanku, berikanlah daku ilmu pengetahuan ugama, dan hubungkanlah daku dengan orang-orang yang soleh;
[84]
“Dan jadikanlah bagiku sebutan yang baik (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian;
[85]
“Dan jadikanlah daku dari orang-orang yang mewarisi Syurga Jannatun-Naiim;
[86]
“Dan ampunkanlah bagi bapaku, kerana sesungguhnya ia adalah dari orang-orang yang sesat;
[87]
“Dan janganlah engkau hinakan daku pada hari makhluk-makhluk dibangkitkan hidup semula -
[88]
“Hari yang padanya harta benda dan anak-pinak tidak dapat memberikan pertolongan sesuatu apapun,
[89]
“Kecuali (harta benda dan anak-pinak) orang-orang yang datang mengadap Allah dengan hati yang selamat sejahtera (dari syirik dan penyakit munafik);
[90]
“Dan (pada hari itu) didekatkan Syurga bagi orang-orang yang bertaqwa,
[91]
“Dan diperlihatkan neraka jelas nyata kepada orang-orang yang sesat;
[92]
“Serta dikatakan kepada mereka: ` Mana dia benda-benda yang kamu sembah dahulu -
[93]
` Selain dari Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong dirinya sendiri ? ‘
[94]
“Lalu mereka dihumbankan ke dalam neraka dengan tertiarap, jatuh bangun berulang-ulang, – mereka dan orang-orang yang sesat bersama,
[95]
“Termasuk juga bala tentera iblis semuanya.
[96]
“Mereka berkata, sambil bertengkar sesama sendiri dalam neraka:
[97]
” ` Demi Allah! Sesungguhnya kami (semasa di dunia dahulu) adalah di dalam kesesatan yang jelas nyata,
[98]
” ` Kerana kami menyamakan kamu dengan Tuhan sekalian alam;
[99]
” ` Dan tiadalah yang menyesatkan kami melainkan golongan yang berdosa.
[100]
” ` Dengan sebab itu, tiadalah kami beroleh sesiapapun yang memberi pertolongan,
[101]
” ` Dan tiadalah juga sahabat karib yang bertimbang rasa.
[102]
” ` Maka alangkah baiknya kalau kami dapat ke dunia sekali lagi, supaya kami menjadi dari orang-orang yang beriman. ‘ ”
[103]
Sesungguhnya pada peristiwa yang demikian itu terdapat satu tanda (yang membukitkan keesaan Allah dan kekuasaanNya); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman.
[104]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha mengasihani.
[105]
(Demikian juga) kaum Nabi Nuh telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka.)
[106]
Ketika saudara mereka – Nabi Nuh, berkata kepada mereka: ” Hendaknya kamu mematuhi suruhan Allah dan menjauhi laranganNya.
[107]
“Sesungguhnya aku ini ialah Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[108]
” Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[109]
“Dan aku tidak meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari Tuhanku); balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[110]
“Maka dengan yang demikian, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku”.
[111]
Mereka menjawab: “Patutkah kami percaya kepadamu, sedang engkau semata-mata diikut oleh orang-orang yang rendah (pangkatnya dan hina pekerjaannya)?”
[112]
Nabi Nuh berkata: “Dan apalah ada kaitannya pengetahuanku dengan (pangkat dan) pekerjaan mereka?
[113]
“Sebenarnya hitungan amal mereka hanya terserah kepada Tuhanku; kalaulah kamu menyedari dan memahaminya (kamu tidak berkata demikian).
[114]
“Dan aku tidak akan menghalau orang-orang yang beriman (daripada bercampur-gaul denganku).
[115]
“Aku ini hanyalah seorang Rasul pemberi amaran yang jelas nyata (kepada semua – tidak kira hina mulia)”.
[116]
Mereka (mengugut dengan) berkata: “Jika engkau tidak mahu berhenti (daripada menyiarkan ugamamu itu) wahai Nuh, sudah tentu engkau akan menjadi dari orang-orang yang direjam!”
[117]
Nabi Nuh berdoa dengan berkata: “Wahai Tuhanku! Sesungguhnya kaumku telah mendustakan daku.
[118]
“Oleh itu, hukumkanlah antaraku dengan mereka, dengan hukuman tegas (yang menegakkan yang benar dan melenyapkan yang salah), serta selamatkanlah daku dan orang-orang yang beriman yang bersama-sama denganku”
[119]
Maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersama-sama dengannya dalam bahtera yang penuh sarat (dengan berbagai makhluk).
[120]
Kemudian daripada itu, Kami tenggelamkan golongan (kafir) yang tinggal (tidak turut bersama dalam bahtera).
[121]
Sesungguhnya pada peristiwa yang demikian, terdapat satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman.
[122]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.
[123]
(Demikian juga) kaum Aad telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka).
[124]
Ketika saudara mereka – Nabi Hud, berkata kepada mereka: “Hendaknya kamu mematuhi perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
[125]
“Sesungguhnya aku ini seorang Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[126]
“Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[127]
“Dan aku tidak meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari Tuhanku); balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[128]
“Patutkah kamu mendirikan pada tiap-tiap tempat yang tinggi bangunan-bangunan yang tersergam, padahal kamu tidak membuatnya dengan sesuatu tujuan yang baik.
[129]
“Dan kamu pula bersusah payah mendirikan istana-istana dan benteng-benteng yang kukuh dengan harapan hendak kekal hidup selama-lamanya?
[130]
“Dan apabila kamu memukul atau menyeksa, kamu melakukan yang demikian dengan kejam bengis?
[131]
“Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah dan taatlah kepadaku.
[132]
“Dan berbaktilah kamu kepada Allah yang telah menolong kamu dengan pemberian nikmat-nikmatNya yang kamu sedia mengetahuinya.
[133]
“Diberinya kamu binatang-binatang ternak (yang biak) serta anak-pinak (yang ramai),
[134]
“Dan taman-taman (yang indah permai) serta matair-matair (yang mengalir).
[135]
“Sesungguhnya aku takut, (bahawa) kamu akan ditimpa azab seksa hari yang besar (huru-haranya)”.
[136]
Mereka menjawab: “Sama sahaja bagi kami, sama ada engkau beri nasihat pengajaran, atau engkau tidak menjadi dari orang-orang yang memberi nasihat pengajaran.
[137]
“Segala apa (yang engkau katakan) ini, hanyalah adat kebiasaan orang-orang dahulu-kala,
[138]
“Dan kami pula tidak akan diseksa”.
[139]
Akhirnya mereka mendustakan Rasul itu, lalu Kami binasakan mereka. Sesungguhnya pada peristiwa yang demikian, terdapat satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman.
[140]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.
[141]
(Demikian juga) kaum Thamud telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka),
[142]
Ketika saudara mereka – Nabi Soleh, berkata kepada mereka: “Hendaknya kamu mematuhi perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
[143]
“Sesungguhnya aku ini Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[144]
“Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[145]
“Dan aku tidak meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari Tuhanku), balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[146]
“Adakah (kamu fikir), bahawa kamu akan dibiarkan sentiasa bersenang-senang dalam nikmat-nikmat yang ada di dunia ini? -
[147]
“Di dalam taman-taman (yang indah permai), dan matair-matair (yang mengalir),
[148]
“Dan kebun-kebun tanaman serta pohon-pohon tamar (kurma) yang buah mayangnya halus lembut?
[149]
“Dan kamu memahat sebahagian dari gunung-ganang sebagai tempat tinggal – dengan bijak dan bersungguh-sungguh?
[150]
“Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku;
[151]
“Dan janganlah kamu taati perintah orang-orang yang melampaui batas, -
[152]
“Iaitu orang-orang yang melakukan kerosakan di bumi dan tidak membuat kebaikan”.
[153]
Mereka menjawab: “Sesungguhnya engkau ini hanyalah salah seorang dari golongan yang kena sihir!
[154]
“Engkau hanyalah seorang manusia seperti kami; oleh itu, bawakanlah satu tanda (mukjizat) jika betul engkau dari orang-orang yang benar”.
[155]
Nabi Soleh berkata: “Ini adalah seekor unta betina, (di antara cara-cara hidupnya ialah) air kamu hendaklah menjadi bahagian minumnya sehari, dan bahagian kamu sehari, menurut giliran yang tertentu.
[156]
“Dan janganlah kamu menyentuhnya dengan sesuatu yang menyakitinya; (jika kamu menyakitinya) maka akibatnya kamu akan dibinasakan oleh azab seksa hari yang besar (huru-haranya)”.
[157]
Akhirnya mereka menikam mati unta itu, kemudian mereka menyesal (setelah melihat kedatangan bala bencana).
[158]
Lalu mereka ditimpa azab yang membinasakan. Sesungguhnya peristiwa yang demikian mengandungi satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan dalam pada itu, kebanyakan mereka tidak juga mahu beriman.
[159]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.
[160]
(Demikian juga) kaum Nabi Lut telah mendustakan Rasul-rasul (yang diutus kepada mereka).
[161]
Ketika saudara mereka – Nabi Lut, berkata kepada mereka: “Hendaknya kamu mematuhi perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
[162]
“Sesungguhnya aku ini Rasul yang amanah, (yang diutus oleh Allah) kepada kamu.
[163]
“Oleh itu, takutilah kamu akan (kemurkaan) Allah, dan taatlah kepadaku.
[164]
“Dan aku tidak meminta kepada kamu sebarang upah mengenai apa yang aku sampaikan (dari Tuhanku); balasanku hanyalah terserah kepada Allah Tuhan sekalian alam.
[165]
“Patutkah kamu melakukan hubungan jenis dengan lelaki dari kalangan manusia,
[166]
“Dan kamu tinggalkan apa yang diciptakan oleh Tuhan kamu untuk kamu (melakukan hubungan yang halal) dari badan isteri-isteri kamu? (Kamu orang-orang yang bersalah) bahkan kamu adalah kaum yang melampaui batas (keinginan kebanyaKan haiwan)!”
[167]
Mereka menjawab: “Sesungguhnya jika engkau tidak berhenti wahai Lut (daripada mencaci dan menyalahkan kami), nescaya engkau akan diusir keluar!”
[168]
Nabi Lut berkata: “Sesungguhnya aku dari orang-orang yang bencikan perbuatan kamu yang keji itu”.
[169]
(Nabi Lut berdoa): “Wahai Tuhanku, selamatkanlah daku dan keluarga serta pengikut-pengikutku dari apa yang dilakukan oleh golongan (yang jahat) itu.”
26 as Shu'ara (Part 1 of 3)
[1]
Taa, Siin, Miim.
[2]
Ini ialah ayat-ayat Kitab (Al-Quran) yang jelas nyata.
[3]
Jangan-jangan pula engkau (wahai Muhammad), membinasakan dirimu dengan menanggung dukacita, kerana mereka tidak menjadi orang-orang yang beriman.
[4]
Kalau Kami mahu, tentulah Kami akan turunkan kepada mereka satu mukjizat dari langit, yang menjadikan mereka tunduk kepadanya.
[5]
Dan tidak datang kepada mereka peringatan serta pengajaran yang baharu dari (Allah) Ar-Rahman, melainkan mereka tetap berpaling mengingkarinya.
[6]
Oleh kerana mereka telah mendustakan Al-Quran, maka sudah tentu akan datang kepada mereka berita-berita (azab) mengenai perkara yang mereka ejek-ejek itu.
[7]
Masihkah mereka berdegil dan tidak memperhatikan bumi, berapa banyak kami tumbuhkan padanya dari berbagai jenis tanaman yang memberi banyak manfaat?
[8]
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat satu tanda (yang membuktikan kekuasaan dan rahmat pengurniaan Allah); dan (dalam pada itu), kebanyakan mereka tidak juga beriman.
[9]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad) Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.
[10]
Dan (ingatkanlah peristiwa) ketika Tuhanmu menyeru Nabi Musa: “Hendaklah engkau mendatangi kaum yang zalim, -
[11]
“Iaitu kaum Firaun; tidakkah mereka mahu mengawal diri dari kemurkaanKu?”
[12]
Nabi Musa merayu dengan berkata: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku takut bahawa mereka akan mendustakan daku.
[13]
“Dan akan sempit pula dadaku serta tidak lancar lidahku; oleh itu utuskanlah perintahMu kepada Harun (supaya ia membantuku).
[14]
“Dan lagi mereka ada mengemukakan satu tuduhan jenayah terhadapku; oleh itu aku takut mereka akan membunuhku”.
[15]
Allah berfirman: “Jangan! Jangan fikir (akan berlaku apa yang engkau bimbangkan itu)! Oleh itu pergilah kamu berdua membawa mukjizat-mukjizat Kami (yang membuktikan kebenaran kamu); sesungguhnya Kami ada bersama-sama kamu: mendengar.
[16]
“Maka pergilah kamu kepada Firaun, kemudian katakanlah kepadanya: sesungguhnya kami adalah utusan Tuhan sekalian alam.
[17]
“Menyuruhmu membebaskan kaum Bani Israil mengikut kami”.
[18]
Firaun menjawab: “Bukankah kami telah memeliharamu dalam kalangan kami semasa engkau kanak-kanak yang baharu lahir, serta engkau telah tinggal dalam kalangan kami beberapa tahun dari umurmu?
[19]
“Dan (bukankah) engkau telah melakukan satu perbuatan (jenayah) yang telah engkau lakukan dan (dengan itu) engkau dari orang-orang yang tidak mengenang budi?”
[20]
Nabi Musa berkata: “Aku melakukan perbuatan yang demikian sedang aku ketika itu dari orang-orang yang belum mendapat petunjuk.
[21]
“Lalu aku melarikan diri dari kamu, ketika aku merasa takut kepada kamu; kemudian Tuhanku mengurniakan daku ilmu pengetahuan ugama, dan menjadikan daku seorang RasulNya.
[22]
“Dan budimu memeliharaku yang engkau bangkit-bangkitkan itu adalah kerana engkau telah bertindak memperhambakan kaum Bani Israil.
[23]
Firaun berkata (dengan sombongnya): “Dan apa dia Tuhan sekalian alam itu?”
[24]
Nabi Musa menjawab. “Dia lah yang memiliki dan mentadbirkan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya, – kalaulah kamu mahu mendapat keyakinan dengan berdalil maka inilah jalannya”.
[25]
Firaun berkata kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya: “Tidakkah kamu dengar (apa yang dikatakan olehnya)?”
[26]
Nabi Musa menegaskan lagi: “Dia lah Tuhan yang memiliki dan memelihara kamu dan Tuhan datuk nenek kamu yang telah lalu.”
[27]
Firaun berkata (kepada orang-orangnya): “Sebenarnya Rasul yang diutuskan kepada kamu ini, sungguh gila?”
[28]
Nabi Musa (menerangkan lagi tentang keesaan Allah dan kekuasaanNya dengan) berkata: “Dia lah yang memiliki dan menguasai timur dan barat serta segala yang ada di antara keduanya; kalau kamu orang-orang yang berakal tentulah memahamiNya!”
[29]
Firaun berkata: “Demi sesungguhnya! Jika engkau menyembah Tuhan yang lain daripadaku, sudah tentu aku akan menjadikan engkau dari orang-orang yang dipenjarakan”.
[30]
Nabi Musa menjawab: “Adakah (engkau akan memenjarakan daku juga) walau pun aku membawa kepadamu sesuatu bukti yang jelas nyata?”
[31]
Firaun berkata: “Kalau demikian, bawalah bukti itu jika betul engkau dari orang-orang yang benar”.
[32]
Nabi Musa pun mencampakkan tongkatnya, maka tiba-tiba tongkatnya itu menjadi seekor ular yang jelas nyata.
[33]
Dan ia mengeluarkan tangannya, maka tiba-tiba tangannya menjadi putih (bersinar-sinar) bagi orang-orang yang melihatnya.
[34]
Firaun berkata kepada ketua-ketua kaum yang ada dikelilingnya: “Sesungguhnya orang ini (Musa) ialah seorang ahli sihir yang mahir.
[35]
“Ia bertujuan hendak mengeluarkan kamu dari negeri kamu dengan sihirnya, maka apa yang kamu syorkan?”
[36]
Mereka berkata: “Tangguhkanlah dahulu (sebarang tindakan) terhadapnya dan terhadap saudaranya, serta hantarkanlah ke bandar-bandar (negeri Mesir) orang-orang yang mengumpulkan (ahli-ahli sihir),
[37]
“Supaya mereka membawa kepadamu segala ahli sihir yang mahir”.
[38]
Lalu dikumpulkanlah ahli-ahli sihir itu pada satu masa yang ditentukan, pada hari (perayaan) yang termaklum.
[39]
Dan dikatakan kepada orang ramai: “Berkumpulah kamu semuanya;.
[40]
“Semoga kita (tetap) mengikut (ugama) ahli-ahli sihir itu kiranya merekalah orang-orang yang menang”.
[41]
Maka ketika ahli-ahli sihir itu datang, berkatalah mereka kepada Firaun: “Benarkah kami akan beroleh upah, kiranya kamilah orang-orang yang menang?”
[42]
Firaun menjawab: “Benar, (kamu akan mendapatnya) dan sesungguhnya kamu dengan itu akan menjadi dari orang-orang yang dekat kepadaku”.
[43]
Nabi Musa berkata kepada mereka: “Campakkanlah dahulu apa yang kamu hendak campakkan”.
[44]
Lalu mereka mencampakkan tali-tali dan tongkat-tongkat mereka sambil berkata: “Demi kekuasaan Firaun, sesungguhnya sudah tetap kamilah orang-orang yang akan menang”.
[45]
Kemudian Nabi Musa pula mencampakkan tongkatnya, tiba-tiba tongkatnya itu menelan apa yang mereka pura-pura adakan (dengan sihir mereka).
[46]
Maka (kemenangan Nabi Musa menjadikan) ahli-ahli sihir itu segera merebahkan diri: sujud,
[47]
Sambil berkata: “Kami beriman kepada Tuhan sekalian alam,
[48]
“Tuhan Nabi Musa dan Nabi Harun”.
[49]
Firaun berkata: “Patutkah kamu beriman kepadanya sebelum aku izinkan kamu? Sesungguhnya dia lah (Musa) ketua kamu yang mengajar kamu ilmu sihir; oleh itu kamu akan mengetahui kelak (akibatnya). Demi sesungguhnya, aku akan memotong tangan dan kaki kamu dengan bersilang kemudian aku akan memalang kamu semuanya”.
[50]
Mereka menjawab: “(Ugutanmu itu) tidaklah menjadi hal! Sesungguhnya kami (tidak gentar), kerana kepada Tuhan kamilah kembalinya kami.
[51]
“Sesungguhnya kami amat berharap supaya Tuhan Kami mengampunkan dosa-dosa kami, kerana kamilah orang-orang yang mula-mula beriman (dalam peristiwa ini)”.
[52]
(Allah berfirman): Dan Kami wahyukan kepada Nabi Musa: “Hendaklah engkau membawa hamba-hambaKu (kaummu) keluar pada waktu malam; sesungguhnya kamu akan dikejar (oleh Firaun dan tenteranya)”.
[53]
(Setelah mengetahui keadaan itu) maka Firaun mengutus (orang-orangnya) ke bandar-bandar (negeri Mesir), untuk mengumpulkan (tenteranya),
[54]
(Sambil berkata kepada mereka): “Sesungguhnya orang-orang (Musa) itu adalah segolongan kecil,
[55]
“Dan sesungguhnya mereka melakukan perkara yang menyebabkan kita marah;.
[56]
“Dan sesungguhnya kita sekalian, sentiasa beringat dan berjaga-jaga”.
[57]
Dengan sebab itu maka kami jadikan mereka (Firaun dan tenteranya) keluar meninggalkan kebun-kebun dan matair,
[58]
Dan juga khazanah-khazanah kekayaan serta tempat tinggal yang mulia.
[59]
Demikianlah keadaannya; dan Kami jadikan semua peninggalan Firaun dan tenteranya milik Bani Israil sebagai pusaka.
[60]
Maka Firaun dan tenteranya pun mengejar mereka ketika matahari terbit.
[61]
Setelah kedua-dua kumpulan itu nampak satu sama lain, berkatalah orang-orang Nabi Musa: “Sesungguhnya kita akan dapat ditawan”.
[62]
Nabi Musa menjawab: “Tidak! Jangan fikir (akan berlaku yang demikian)! Sesungguhnya aku sentiasa disertai oleh Tuhanku (dengan pemuliharaan dan pertolonganNya), Ia akan menunjuk jalan kepadaku”.
[63]
Lalu Kami wahyukan kepada Nabi Musa: “Pukulah laut itu dengan tongkatmu”. (Setelah dipukul) maka terbelahlah laut itu (kepada beberapa bahagian), lalu menjadilah air tiap-tiap bahagian yang terbelah itu terangkat seperti gunung yang besar.
[64]
Dan Kami dekatkan golongan yang lain itu ke situ.
[65]
Dan Kami selamatkan Nabi Musa serta orang-orang yang bersama dengannya, semuanya.
[66]
Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain (yang mengejarnya).
[67]
Sesungguhnya pada peristiwa yang demikian, terdapat satu tanda (yang membuktikan kekuasaan Allah); dan (dalam pada itu), kebanyakkan mereka tidak juga mahu beriman.
[68]
Dan sesungguhnya Tuhanmu (wahai Muhammad), Dia lah sahaja Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.
[69]
Dan bacakanlah pula kepada mereka perihal Nabi Ibrahim.
[70]
Ketika ia berkata kepada bapanya dan kaumnya: “Apa yang kamu sembah?”
[71]
Mereka menjawab: “Kami menyembah berhala-berhala, maka (kerana memuliakannya) kami berkekalan menyembahnya”.
[72]
Nabi Ibrahim bertanya: “Adakah berhala-berhala itu mendengar kamu semasa kamu menyerunya?
[73]
“Atau mereka dapat memberikan sesuatu yang ada manfaatnya kepada kamu ataupun menimpakan sesuatu bahaya?”
[74]
Mereka menjawab: “(Tidak satupun!) Bahkan kami dapati datuk nenek kami berbuat demikian”.
[75]
Nabi Ibrahim berkata: “Sudahkah kamu berfikir sehingga nampak gunanya benda-benda yang kamu sembah itu? -
[76]
“(Yang sekian lama disembah oleh) kamu dan datuk nenek kamu yang dahulu?
[77]
“(Aku bertanya demikian) kerana sesungguhnya berhala-berhala itu ialah musuhKu, (aku tidak menyembah) melainkan Allah Tuhan sekalian alam;
al Kahf [HQ]
[27]
Dan baca serta turutlah apa yang diwahyukan kepadamu dari kitab Tuhanmu; tiada sesiapa yang dapat mengubah kalimah-kalimahNya; dan engkau tidak sekali-kali akan mendapat tempat perlindungan selain daripadaNya.
[28]
Dan jadikanlah dirimu sentiasa berdamping rapat dengan orang-orang yang beribadat kepada Tuhan mereka pada waktu pagi dan petang, yang mengharapkan keredaan Allah semata-mata; dan janganlah engkau memalingkan pandanganmu daripada mereka hanya kerana engkau mahukan kesenangan hidup di dunia; dan janganlah engkau mematuhi orang yang Kami ketahui hatinya lalai daripada mengingati dan mematuhi pengajaran Kami di dalam Al-Quran, serta ia menurut hawa nafsunya, dan tingkah-lakunya pula adalah melampaui kebenaran.
[29]
Dan katakanlah (wahai Muhammad): “Kebenaran itu ialah yang datang dari Tuhan kamu, maka sesiapa yang mahu beriman, hendaklah ia beriman; dan sesiapa yang mahu kufur ingkar, biarlah dia mengingkarinya”. Kerana Kami telah menyediakan bagi orang-orang yang berlaku zalim itu api neraka, yang meliputi mereka laksana khemah; dan jika mereka meminta pertolongan kerana dahaga, mereka diberi pertolongan dengan air yang seperti tembaga cair yang membakar muka; amatlah buruknya minuman itu, dan amatlah buruknya neraka sebagai tempat bersenang-senang.
al Kahfi 27,28,29
Dan baca serta turutlah apa yang diwahyukan kepadamu dari kitab Tuhanmu; tiada sesiapa yang dapat mengubah kalimah-kalimahNya; dan engkau tidak sekali-kali akan mendapat tempat perlindungan selain daripadaNya.
[28]
Dan jadikanlah dirimu sentiasa berdamping rapat dengan orang-orang yang beribadat kepada Tuhan mereka pada waktu pagi dan petang, yang mengharapkan keredaan Allah semata-mata; dan janganlah engkau memalingkan pandanganmu daripada mereka hanya kerana engkau mahukan kesenangan hidup di dunia; dan janganlah engkau mematuhi orang yang Kami ketahui hatinya lalai daripada mengingati dan mematuhi pengajaran Kami di dalam Al-Quran, serta ia menurut hawa nafsunya, dan tingkah-lakunya pula adalah melampaui kebenaran.
[29]
Dan katakanlah (wahai Muhammad): “Kebenaran itu ialah yang datang dari Tuhan kamu, maka sesiapa yang mahu beriman, hendaklah ia beriman; dan sesiapa yang mahu kufur ingkar, biarlah dia mengingkarinya”. Kerana Kami telah menyediakan bagi orang-orang yang berlaku zalim itu api neraka, yang meliputi mereka laksana khemah; dan jika mereka meminta pertolongan kerana dahaga, mereka diberi pertolongan dengan air yang seperti tembaga cair yang membakar muka; amatlah buruknya minuman itu, dan amatlah buruknya neraka sebagai tempat bersenang-senang.
al Kahfi 27,28,29
In this video: Kang Hadry, Kang Nasir (videos), Abdulhadi Muhamad (videos), Hafizul Naim (videos), Bonda Nor, An Nissa, Ahmad Jundi (videos), Bob Lokman, Ayub Lias (videos), Hani Lee, Che Maziah Abdullah (videos), Che Embi Ahmad (videos), Asri Yati (videos), Aslamihah Zakaria, Cik Zarina, Dato Alang Zari Ishak (videos), Alawiyah Abdul Rahman Vadillo, Ramli Abdul Rahim (videos), Norsita Abd Rahim, Haneem Ab Rahman, Kembara Bahasa, Darma Mohammad, Abu Abdallah Muhammad Abduweli, Abu Khairun, Abu Khair (videos), Abu Basyer (videos), Abu Alex, Ghibnu Din, Faridah Moris, Rokiah Ishak, Mashitah Mat Don, Alia Ali and Akhy Fezy II (videos)
al Qasas (part 3)
[51]
Dan demi sesungguhnya Kami telah hubungkan turunnya firman-firman Kami (Al-Quran) dengan berturut-turut kepada mereka, supaya mereka beroleh peringatan (lalu beriman).
[52]
Orang-orang yang Kami beri Kitab sebelum turunnya Al-Quran, mereka beriman kepadanya.
[53]
Dan apabila Al-Quran itu dibacakan kepada mereka; mereka, berkata: “Kami beriman kepadanya, sesungguhnya ia adalah perkara yang betul benar dari Tuhan kami; sesungguhnya kami sebelum ia diturunkan, telahpun mematuhinya “.
[54]
Mereka itu akan beroleh pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka; dan juga kerana mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan mereka menderma dari apa yang Kami kurniakan kepada mereka.
[55]
Dan apabila mereka mendengar perkataan yang sia-sia, mereka berpaling daripadanya sambil berkata: “Bagi kami amal kami dan bagi kamu pula amal kamu; selamat tinggalah kamu; kami tidak ingin berdamping dengan orang-orang yang jahil”.
[56]
Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) tidak berkuasa memberi hidayah petunjuk kepada sesiapa yang engkau kasihi (supaya ia menerima Islam), tetapi Allah jualah yang berkuasa memberi hidayah petunjuk kepada sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya); dan Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang-orang yang (ada persediaan untuk) mendapat hidayah petunjuk (kepada memeluk Islam).
[57]
Dan mereka (yang kafir) berkata: “Kalau kami menyertaimu menurut petunjuk yang engkau bawa itu, nescaya kami dengan serta merta ditangkap dan diusir dari negeri kami (oleh golongan yang menentang)”. Mengapa mereka (berkata demikian)? Bukankah kami telah melindungi mereka dan menjadikan (negeri Makkah) tempat tinggal mereka sebagai tanah suci yang aman, yang dibawa kepadanya hasil tanaman dari segala jenis, sebagai rezeki pemberian dari sisi Kami? (Benar, Kami telah menjadikan semuanya itu), tetapi kebanyakan mereka tidak memikirkan perkara itu untuk mengetahuinya (serta bersyukur).
[58]
Dan berapa banyak Kami binasakan negeri-negeri yang penduduknya telah berlaku sombong dan tidak bersyukur dalam kehidupannya (yang serba mewah dan senang lenang). Maka itulah dia tempat-tempat tinggal mereka terbiar tidak didiami orang sesudah mereka (dibinasakan), kecuali sedikit sahaja dan sesungguhnya Kamilah yang mewarisi mereka.
[59]
Dan tidaklah menjadi kebiasaan Tuhanmu membinasakan mana-mana negeri sebelum Ia mengutus ke ibu negeri itu seorang Rasul yang akan membacakan kepada penduduknya ayat-ayat keterangan Kami; dan tidaklah menjadi kebiasaan Kami membinasakan mana-mana negeri melainkan setelah penduduknya berlaku zalim.
[60]
Dan apa jua (harta benda dan lain-lainnya) yang diberikan kepada kamu, maka adalah ia merupakan kesenangan hidup di dunia dan perhiasannya; dalam pada itu, apa jua yang ada di sisi Allah (yang disediakan untuk orang-orang yang beriman dan taat) adalah ia lebih baik dan lebih kekal; maka mengapa kamu tidak mahu memahaminya?
[61]
(Jika sudah diketahui yang demikian) maka adakah orang yang Kami janjikan kepadanya janji yang baik (balasan Syurga) lalu ia mendapatnya, sama seperti orang yang kami kurniakan menikmati kesenangan hidup di dunia kemudian ia pada hari kiamat termasuk dalam golongan yang dibawa (untuk menerima azab neraka)?
[62]
Dan pada hari (kiamat itu) Allah menyeru mereka lalu bertanya:” Mana dia sekutu-sekutuKu, yang kamu anggap mereka (menjadi tuhan dan dapat memberikan pertolongan)?”
[63]
Mereka yang berhak menerima hukuman (azab neraka) berkata: “Wahai Tuhan kami, inilah mereka yang kami menyebabkan kesesatannya, kami menyebabkan mereka sesat (dengan pilihan mereka sendiri) sebagaimana kami telah sesat (dengan pilihan kami sendiri); (dengan ini) kami mengakui kepadaMu bahawa kami berlepas diri (dari kekufuran mereka). Bukanlah Kami yang mereka puja dan taati, (bahkan mereka hanya memuja dan mentaati hawa nafsu mereka sendiri)”.
[64]
Dan dikatakan (kepada mereka): Panggilah makhluk-makhluk dan benda-benda yang kamu jadikan sekutu Allah (untuk menolong kamu)”. lalu mereka memanggilnya, tetapi makhluk-makhluk dan benda-benda itu tidak menyahut panggilan mereka; dan mereka tetap melihat azab (dengan merasa sesal) serta bercita-cita kalaulah mereka di dunia dahulu menurut petunjuk.
[65]
Dan pada hari (kiamat itu) Allah menyeru mereka lalu bertanya: “Apa jawab kamu kepada Rasul-rasul yang diutus kepada kamu dahulu?
[66]
Maka gelaplah kepada mereka, pada hari itu, segala khabar berita dan peristiwa (yang telah lalu), serta menjadilah mereka tidak dapat hendak bertanya-tanyaan sesama sendiri.
[67]
(Demikianlah akibat orang-orang derhaka), adapun orang yang bertaubat dan beriman serta beramal soleh, maka semoga akan menjadilah ia dari orang-orang yang berjaya.
[68]
Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dirancangkan berlakunya, dan Dia lah juga yang memilih (satu-satu dari makhlukNya untuk sesuatu tugas atau keutamaan dan kemuliaan); tidaklah layak dan tidaklah berhak bagi sesiapapun memilih (selain dari pilihan Allah). Maha Suci Allah dan Maha Tinggilah keadaanNya dari apa yang mereka sekutukan denganNya.
[69]
Dan Tuhanmu mengetahui akan apa yang terpendam dalam hati mereka dan apa yang mereka zahirkan.
[70]
Dan Dia lah Allah tiada Tuhan melainkan Dia. Segala puji tertentu bagiNya, di dunia dan di akhirat; dan hanyalah Dia yang berkuasa menghukum, serta kepadaNyalah kamu semua dikembalikan.
Dan demi sesungguhnya Kami telah hubungkan turunnya firman-firman Kami (Al-Quran) dengan berturut-turut kepada mereka, supaya mereka beroleh peringatan (lalu beriman).
[52]
Orang-orang yang Kami beri Kitab sebelum turunnya Al-Quran, mereka beriman kepadanya.
[53]
Dan apabila Al-Quran itu dibacakan kepada mereka; mereka, berkata: “Kami beriman kepadanya, sesungguhnya ia adalah perkara yang betul benar dari Tuhan kami; sesungguhnya kami sebelum ia diturunkan, telahpun mematuhinya “.
[54]
Mereka itu akan beroleh pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka; dan juga kerana mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan mereka menderma dari apa yang Kami kurniakan kepada mereka.
[55]
Dan apabila mereka mendengar perkataan yang sia-sia, mereka berpaling daripadanya sambil berkata: “Bagi kami amal kami dan bagi kamu pula amal kamu; selamat tinggalah kamu; kami tidak ingin berdamping dengan orang-orang yang jahil”.
[56]
Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) tidak berkuasa memberi hidayah petunjuk kepada sesiapa yang engkau kasihi (supaya ia menerima Islam), tetapi Allah jualah yang berkuasa memberi hidayah petunjuk kepada sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya); dan Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang-orang yang (ada persediaan untuk) mendapat hidayah petunjuk (kepada memeluk Islam).
[57]
Dan mereka (yang kafir) berkata: “Kalau kami menyertaimu menurut petunjuk yang engkau bawa itu, nescaya kami dengan serta merta ditangkap dan diusir dari negeri kami (oleh golongan yang menentang)”. Mengapa mereka (berkata demikian)? Bukankah kami telah melindungi mereka dan menjadikan (negeri Makkah) tempat tinggal mereka sebagai tanah suci yang aman, yang dibawa kepadanya hasil tanaman dari segala jenis, sebagai rezeki pemberian dari sisi Kami? (Benar, Kami telah menjadikan semuanya itu), tetapi kebanyakan mereka tidak memikirkan perkara itu untuk mengetahuinya (serta bersyukur).
[58]
Dan berapa banyak Kami binasakan negeri-negeri yang penduduknya telah berlaku sombong dan tidak bersyukur dalam kehidupannya (yang serba mewah dan senang lenang). Maka itulah dia tempat-tempat tinggal mereka terbiar tidak didiami orang sesudah mereka (dibinasakan), kecuali sedikit sahaja dan sesungguhnya Kamilah yang mewarisi mereka.
[59]
Dan tidaklah menjadi kebiasaan Tuhanmu membinasakan mana-mana negeri sebelum Ia mengutus ke ibu negeri itu seorang Rasul yang akan membacakan kepada penduduknya ayat-ayat keterangan Kami; dan tidaklah menjadi kebiasaan Kami membinasakan mana-mana negeri melainkan setelah penduduknya berlaku zalim.
[60]
Dan apa jua (harta benda dan lain-lainnya) yang diberikan kepada kamu, maka adalah ia merupakan kesenangan hidup di dunia dan perhiasannya; dalam pada itu, apa jua yang ada di sisi Allah (yang disediakan untuk orang-orang yang beriman dan taat) adalah ia lebih baik dan lebih kekal; maka mengapa kamu tidak mahu memahaminya?
[61]
(Jika sudah diketahui yang demikian) maka adakah orang yang Kami janjikan kepadanya janji yang baik (balasan Syurga) lalu ia mendapatnya, sama seperti orang yang kami kurniakan menikmati kesenangan hidup di dunia kemudian ia pada hari kiamat termasuk dalam golongan yang dibawa (untuk menerima azab neraka)?
[62]
Dan pada hari (kiamat itu) Allah menyeru mereka lalu bertanya:” Mana dia sekutu-sekutuKu, yang kamu anggap mereka (menjadi tuhan dan dapat memberikan pertolongan)?”
[63]
Mereka yang berhak menerima hukuman (azab neraka) berkata: “Wahai Tuhan kami, inilah mereka yang kami menyebabkan kesesatannya, kami menyebabkan mereka sesat (dengan pilihan mereka sendiri) sebagaimana kami telah sesat (dengan pilihan kami sendiri); (dengan ini) kami mengakui kepadaMu bahawa kami berlepas diri (dari kekufuran mereka). Bukanlah Kami yang mereka puja dan taati, (bahkan mereka hanya memuja dan mentaati hawa nafsu mereka sendiri)”.
[64]
Dan dikatakan (kepada mereka): Panggilah makhluk-makhluk dan benda-benda yang kamu jadikan sekutu Allah (untuk menolong kamu)”. lalu mereka memanggilnya, tetapi makhluk-makhluk dan benda-benda itu tidak menyahut panggilan mereka; dan mereka tetap melihat azab (dengan merasa sesal) serta bercita-cita kalaulah mereka di dunia dahulu menurut petunjuk.
[65]
Dan pada hari (kiamat itu) Allah menyeru mereka lalu bertanya: “Apa jawab kamu kepada Rasul-rasul yang diutus kepada kamu dahulu?
[66]
Maka gelaplah kepada mereka, pada hari itu, segala khabar berita dan peristiwa (yang telah lalu), serta menjadilah mereka tidak dapat hendak bertanya-tanyaan sesama sendiri.
[67]
(Demikianlah akibat orang-orang derhaka), adapun orang yang bertaubat dan beriman serta beramal soleh, maka semoga akan menjadilah ia dari orang-orang yang berjaya.
[68]
Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dirancangkan berlakunya, dan Dia lah juga yang memilih (satu-satu dari makhlukNya untuk sesuatu tugas atau keutamaan dan kemuliaan); tidaklah layak dan tidaklah berhak bagi sesiapapun memilih (selain dari pilihan Allah). Maha Suci Allah dan Maha Tinggilah keadaanNya dari apa yang mereka sekutukan denganNya.
[69]
Dan Tuhanmu mengetahui akan apa yang terpendam dalam hati mereka dan apa yang mereka zahirkan.
[70]
Dan Dia lah Allah tiada Tuhan melainkan Dia. Segala puji tertentu bagiNya, di dunia dan di akhirat; dan hanyalah Dia yang berkuasa menghukum, serta kepadaNyalah kamu semua dikembalikan.
32 as Sajdah
[1]
Alif, Laam Miim.
[2]
Diturunkan Al-Quran ini, dengan tidak ada sebarang syak padanya, dari Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.
[3]
(Orang-orang kafir tidak mengakui hakikat yang demikian) bahkan mereka mengatakan: “Dia lah (Muhammad) yang mengada-adakan Al-Quran menurut rekaannya”. (Dakwaan mereka itu tidaklah benar) bahkan Al-Quran ialah perkara yang benar dari Tuhanmu (wahai Muhammad), supaya engkau memberi ingatan dan amaran kepada kaum (mu) yang telah lama tidak didatangi sebarang pemberi ingatan dan amaran sebelummu, semoga mereka beroleh hidayah petunjuk.
[4]
Allah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Ia bersemayam di atas Arasy; kamu tidak akan beroleh sebarang penolong dan pemberi syafaat selain dari Allah; oleh itu tidakkah kamu mahu insaf dan mengambil iktibar (untuk mencapai keredaanNya)?
[5]
Allah mentadbirkan makhluk-makhlukNya; (bagi melaksanakan tadbirNya itu Ia menurunkan segala sebab dan peraturan) dari langit ke bumi; kemudian diangkat naik kepada pengetahuanNya (segala yang berlaku dari perlaksanaan tadbirNya itu untuk dihakimiNya) pada suatu masa yang (dirasai oleh orang-orang yang bersalah) banyak bilangan tahunnya menurut hitungan masa kamu yang biasa.
[6]
Yang demikian sifatnya ialah Tuhan yang mengetahui perkara-perkara yang ghaib dan yang nyata; Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani;
[7]
Yang menciptakan tiap-tiap sesuatu dengan sebaik-baiknya, dan dimulakanNya kejadian manusia berasal dari tanah;
[8]
Kemudian Ia menjadikan keturunan manusia itu dari sejenis pati, iaitu dari air (benih) yang sedikit dipandang orang;
[9]
Kemudian Ia menyempurnakan kejadiannya, serta meniupkan padanya: roh ciptaanNya. Dan Ia mengurniakan kepada kamu pendengaran dan penglihatan serta hati (akal fikiran), (supaya kamu bersyukur, tetapi) amatlah sedikit kamu bersyukur.
[10]
Dan mereka (yang kafir) itu berkata: “Adakah apabila kami telah hilang lenyap dalam tanah, kami pula akan hidup semula dalam bentuk kejadian yang baharu? Betulkah demikian? ” (Mereka bukan sahaja tidak percaya tentang hidup semula) bahkan mereka tidak percaya tentang pertemuan dengan Tuhannya.
[11]
Katakanlah (wahai Muhammad); “Nyawa kamu akan diambil oleh Malikil Maut yang ditugaskan berbuat demikian ketika habis ajal kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Tuhan kamu (untuk menerima balasan)”.
[12]
Dan (sungguh ngeri) sekiranya engkau melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhan mereka (dalam keadaan malu dan hina, sambil merayu): “Wahai Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar dengan sejelas-jelasnya (akan segala yang kami ingkari dahulu); maka kembalikanlah kami ke dunia supaya kami mengerjakan amal-amal yang baik; sesungguhnya kami sekarang telah yakin”.
[13]
Dan (bagi menolak rayuan itu Allah Taala berfirman): “Kalaulah Kami telah tetapkan persediaan (memberikan hidayah petunjuk untuk beriman dan beramal soleh kepada tiap-tiap seorang dengan ketiadaan usaha dari masing-masing), nescaya Kami berikan kepada tiap-tiap seorang akan hidayah petunjuknya (sebelum masing-masing meninggal dunia, supaya tidak terkena azab di akhirat); tetapi telah tetap hukuman seksa dariKu: ` Demi sesungguhnya! Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan semua jin dan manusia (yang pada masa hidupnya tidak berusaha untuk beriman dan beramal soleh)”.
[14]
(Lalu dikatakan kepada mereka: “Oleh sebab kelalaian kamu) maka rasalah azab seksa kerana kamu melupai pertemuan hari kamu ini. Sesungguhnya Kami pun tidak hiraukan keselamatan kamu lagi; dan (dengan yang demikian) rasalah azab yang kekal dengan sebab apa yang kamu telah kerjakan”.
[15]
Sesungguhnya yang sebenar-benar beriman kepada ayat-ayat keterangan Kami hanyalah orang-orang yang apabila diberi peringatan dan pengajaran dengan ayat-ayat itu, mereka segera merebahkan diri sambil sujud (menandakan taat patuh), dan menggerakkan lidah dengan bertasbih serta memuji Tuhan mereka, dan mereka pula tidak bersikap sombong takbur.
[16]
Mereka merenggangkan diri dari tempat tidur, (sedikit sangat tidur, kerana mengerjakan sembahyang tahajjud dan amal-amal soleh); mereka sentiasa berdoa kepada Tuhan mereka dengan perasaan takut (akan kemurkaanNya) serta dengan perasaan ingin memperolehi lagi (keredaanNya); dan mereka selalu pula mendermakan sebahagian dari apa yang Kami beri kepada mereka.
[17]
Maka tidak ada seseorang pun yang mengetahui satu persatu persediaan yang telah dirahsiakan untuk mereka (dari segala jenis nikmat) yang amat indah dipandang dan mengembirakan, sebagai balasan bagi amal-amal soleh yang mereka telah kerjakan.
[18]
(Jika demikian halnya) maka adakah orang yang beriman sama seperti orang yang fasik? Mereka tidaklah sama (dalam menerima balasan).
[19]
Adapun orang-orang yang beriman dan beramal soleh, maka mereka akan beroleh Syurga tempat tinggal yang tetap sebagai balasan bagi apa yang mereka telah kerjakan.
[20]
Dan sebaliknya orang-orang yang fasik, maka tempat kediaman mereka ialah neraka; tiap-tiap kali mereka hendak keluar dari neraka itu, mereka dikembalikan kepadanya, serta dikatakan kepada mereka: “Rasalah azab neraka yang kamu sentiasa mendustakannya di dunia dahulu”.
[21]
Dan demi sesungguhnya, Kami akan merasakan mereka sedikit dari azab dunia sebelum azab yang besar (di akhirat kelak), supaya mereka rujuk kembali bertaubat.
[22]
Dan tidaklah ada yang lebih zalim daripada orang yang diberi ingat dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya (dan tetap mengingkarinya); sesungguhnya Kami tetap membalas.
[23]
Dan demi sesungguhnya! Kami telah memberi kepada Nabi Musa Kitab Taurat (sebagaimana Kami berikan Al-Quran kepadamu wahai Muhammad), maka janganlah engkau ragu-ragu menyambut dan menerimanya; dan Kami jadikan Kitab Taurat itu hidayah penunjuk bagi kaum Bani Israil.
[24]
Dan Kami jadikan dari kalangan mereka beberapa pemimpin, yang membimbing kaum masing-masing kepada hukum ugama Kami, selama mereka bersikap sabar (dalam menjalankan tugas itu) serta mereka tetap yakin akan ayat-ayat keterangan Kami.
[25]
(Pertentangan di antara satu golongan dengan yang lain itu) sesungguhnya Tuhanmu sahajalah yang akan memutuskan hukumNya di antara mereka pada hari kiamat, mengenai apa yang mereka berselisihan padanya.
[26]
Dan belumkah lagi ternyata kepada mereka (yang kafir itu): bahawa Kami telah binasakan berapa banyak dari kaum-kaum yang kufur ingkar dahulu daripada mereka, padahal mereka sekarang berulang-alik melalui tempat-tempat tinggal kaum-kaum itu? Sesungguhnya kebinasaan kaum-kaum itu mengandungi keterangan-keterangan (untuk mengambil iktibar); oleh itu tidakkah mereka mahu mendengar (dan insaf)?
[27]
Dan tidakkah mereka (yang tidak mahu taat dan bersyukur) itu melihat bahawasanya Kami mengarahkan turunnya hujan ke bumi yang kering kontang, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman-tanaman, yang daripadanya dimakan oleh binatang-binatang ternak mereka dan mereka sendiri? Maka mengapa mereka tidak mahu memerhati (semuanya itu supaya taat dan bersyukur)?
[28]
Dan mereka bertanya: “Bilakah datangnya hari pembukaan bicara yang dikatakan itu jika betul kamu orang-orang yang benar?”
[29]
Katakanlah (wahai Muhammad): “(Tidak perlu diketahui masa datangnya tetapi mesti dipercayai bahawa) pada hari pembukaan bicara itu, tidak ada gunanya lagi kepada orang-orang kafir kiranya mereka hendak beriman, dan mereka pula tidak akan diberi tempoh (berbuat demikian)”.
[30]
Oleh itu, janganlah engkau hiraukan mereka, dan tunggulah (kesudahan mereka), sesungguhnya mereka pun menunggu (kesudahanmu).
Tags: As-Sajdah, Mekah
Alif, Laam Miim.
[2]
Diturunkan Al-Quran ini, dengan tidak ada sebarang syak padanya, dari Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.
[3]
(Orang-orang kafir tidak mengakui hakikat yang demikian) bahkan mereka mengatakan: “Dia lah (Muhammad) yang mengada-adakan Al-Quran menurut rekaannya”. (Dakwaan mereka itu tidaklah benar) bahkan Al-Quran ialah perkara yang benar dari Tuhanmu (wahai Muhammad), supaya engkau memberi ingatan dan amaran kepada kaum (mu) yang telah lama tidak didatangi sebarang pemberi ingatan dan amaran sebelummu, semoga mereka beroleh hidayah petunjuk.
[4]
Allah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Ia bersemayam di atas Arasy; kamu tidak akan beroleh sebarang penolong dan pemberi syafaat selain dari Allah; oleh itu tidakkah kamu mahu insaf dan mengambil iktibar (untuk mencapai keredaanNya)?
[5]
Allah mentadbirkan makhluk-makhlukNya; (bagi melaksanakan tadbirNya itu Ia menurunkan segala sebab dan peraturan) dari langit ke bumi; kemudian diangkat naik kepada pengetahuanNya (segala yang berlaku dari perlaksanaan tadbirNya itu untuk dihakimiNya) pada suatu masa yang (dirasai oleh orang-orang yang bersalah) banyak bilangan tahunnya menurut hitungan masa kamu yang biasa.
[6]
Yang demikian sifatnya ialah Tuhan yang mengetahui perkara-perkara yang ghaib dan yang nyata; Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani;
[7]
Yang menciptakan tiap-tiap sesuatu dengan sebaik-baiknya, dan dimulakanNya kejadian manusia berasal dari tanah;
[8]
Kemudian Ia menjadikan keturunan manusia itu dari sejenis pati, iaitu dari air (benih) yang sedikit dipandang orang;
[9]
Kemudian Ia menyempurnakan kejadiannya, serta meniupkan padanya: roh ciptaanNya. Dan Ia mengurniakan kepada kamu pendengaran dan penglihatan serta hati (akal fikiran), (supaya kamu bersyukur, tetapi) amatlah sedikit kamu bersyukur.
[10]
Dan mereka (yang kafir) itu berkata: “Adakah apabila kami telah hilang lenyap dalam tanah, kami pula akan hidup semula dalam bentuk kejadian yang baharu? Betulkah demikian? ” (Mereka bukan sahaja tidak percaya tentang hidup semula) bahkan mereka tidak percaya tentang pertemuan dengan Tuhannya.
[11]
Katakanlah (wahai Muhammad); “Nyawa kamu akan diambil oleh Malikil Maut yang ditugaskan berbuat demikian ketika habis ajal kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Tuhan kamu (untuk menerima balasan)”.
[12]
Dan (sungguh ngeri) sekiranya engkau melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhan mereka (dalam keadaan malu dan hina, sambil merayu): “Wahai Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar dengan sejelas-jelasnya (akan segala yang kami ingkari dahulu); maka kembalikanlah kami ke dunia supaya kami mengerjakan amal-amal yang baik; sesungguhnya kami sekarang telah yakin”.
[13]
Dan (bagi menolak rayuan itu Allah Taala berfirman): “Kalaulah Kami telah tetapkan persediaan (memberikan hidayah petunjuk untuk beriman dan beramal soleh kepada tiap-tiap seorang dengan ketiadaan usaha dari masing-masing), nescaya Kami berikan kepada tiap-tiap seorang akan hidayah petunjuknya (sebelum masing-masing meninggal dunia, supaya tidak terkena azab di akhirat); tetapi telah tetap hukuman seksa dariKu: ` Demi sesungguhnya! Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan semua jin dan manusia (yang pada masa hidupnya tidak berusaha untuk beriman dan beramal soleh)”.
[14]
(Lalu dikatakan kepada mereka: “Oleh sebab kelalaian kamu) maka rasalah azab seksa kerana kamu melupai pertemuan hari kamu ini. Sesungguhnya Kami pun tidak hiraukan keselamatan kamu lagi; dan (dengan yang demikian) rasalah azab yang kekal dengan sebab apa yang kamu telah kerjakan”.
[15]
Sesungguhnya yang sebenar-benar beriman kepada ayat-ayat keterangan Kami hanyalah orang-orang yang apabila diberi peringatan dan pengajaran dengan ayat-ayat itu, mereka segera merebahkan diri sambil sujud (menandakan taat patuh), dan menggerakkan lidah dengan bertasbih serta memuji Tuhan mereka, dan mereka pula tidak bersikap sombong takbur.
[16]
Mereka merenggangkan diri dari tempat tidur, (sedikit sangat tidur, kerana mengerjakan sembahyang tahajjud dan amal-amal soleh); mereka sentiasa berdoa kepada Tuhan mereka dengan perasaan takut (akan kemurkaanNya) serta dengan perasaan ingin memperolehi lagi (keredaanNya); dan mereka selalu pula mendermakan sebahagian dari apa yang Kami beri kepada mereka.
[17]
Maka tidak ada seseorang pun yang mengetahui satu persatu persediaan yang telah dirahsiakan untuk mereka (dari segala jenis nikmat) yang amat indah dipandang dan mengembirakan, sebagai balasan bagi amal-amal soleh yang mereka telah kerjakan.
[18]
(Jika demikian halnya) maka adakah orang yang beriman sama seperti orang yang fasik? Mereka tidaklah sama (dalam menerima balasan).
[19]
Adapun orang-orang yang beriman dan beramal soleh, maka mereka akan beroleh Syurga tempat tinggal yang tetap sebagai balasan bagi apa yang mereka telah kerjakan.
[20]
Dan sebaliknya orang-orang yang fasik, maka tempat kediaman mereka ialah neraka; tiap-tiap kali mereka hendak keluar dari neraka itu, mereka dikembalikan kepadanya, serta dikatakan kepada mereka: “Rasalah azab neraka yang kamu sentiasa mendustakannya di dunia dahulu”.
[21]
Dan demi sesungguhnya, Kami akan merasakan mereka sedikit dari azab dunia sebelum azab yang besar (di akhirat kelak), supaya mereka rujuk kembali bertaubat.
[22]
Dan tidaklah ada yang lebih zalim daripada orang yang diberi ingat dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya (dan tetap mengingkarinya); sesungguhnya Kami tetap membalas.
[23]
Dan demi sesungguhnya! Kami telah memberi kepada Nabi Musa Kitab Taurat (sebagaimana Kami berikan Al-Quran kepadamu wahai Muhammad), maka janganlah engkau ragu-ragu menyambut dan menerimanya; dan Kami jadikan Kitab Taurat itu hidayah penunjuk bagi kaum Bani Israil.
[24]
Dan Kami jadikan dari kalangan mereka beberapa pemimpin, yang membimbing kaum masing-masing kepada hukum ugama Kami, selama mereka bersikap sabar (dalam menjalankan tugas itu) serta mereka tetap yakin akan ayat-ayat keterangan Kami.
[25]
(Pertentangan di antara satu golongan dengan yang lain itu) sesungguhnya Tuhanmu sahajalah yang akan memutuskan hukumNya di antara mereka pada hari kiamat, mengenai apa yang mereka berselisihan padanya.
[26]
Dan belumkah lagi ternyata kepada mereka (yang kafir itu): bahawa Kami telah binasakan berapa banyak dari kaum-kaum yang kufur ingkar dahulu daripada mereka, padahal mereka sekarang berulang-alik melalui tempat-tempat tinggal kaum-kaum itu? Sesungguhnya kebinasaan kaum-kaum itu mengandungi keterangan-keterangan (untuk mengambil iktibar); oleh itu tidakkah mereka mahu mendengar (dan insaf)?
[27]
Dan tidakkah mereka (yang tidak mahu taat dan bersyukur) itu melihat bahawasanya Kami mengarahkan turunnya hujan ke bumi yang kering kontang, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman-tanaman, yang daripadanya dimakan oleh binatang-binatang ternak mereka dan mereka sendiri? Maka mengapa mereka tidak mahu memerhati (semuanya itu supaya taat dan bersyukur)?
[28]
Dan mereka bertanya: “Bilakah datangnya hari pembukaan bicara yang dikatakan itu jika betul kamu orang-orang yang benar?”
[29]
Katakanlah (wahai Muhammad): “(Tidak perlu diketahui masa datangnya tetapi mesti dipercayai bahawa) pada hari pembukaan bicara itu, tidak ada gunanya lagi kepada orang-orang kafir kiranya mereka hendak beriman, dan mereka pula tidak akan diberi tempoh (berbuat demikian)”.
[30]
Oleh itu, janganlah engkau hiraukan mereka, dan tunggulah (kesudahan mereka), sesungguhnya mereka pun menunggu (kesudahanmu).
Tags: As-Sajdah, Mekah
In this video: Haneem Ab Rahman and Beejay Bj
Comments
Post a Comment