Ilmu untuk dibagi……..
Dari Al Qur¡¦an dan Al Hadits :
1. ”Dan
nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang
yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN
MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha
Mengetahui.” (QS. An Nuur (24) : 32).
2. “Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).
3. ¨Maha
Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari
apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa
yang tidak mereka ketahui¡¨ (Qs. Yaa Siin (36) : 36).
4. Bagi
kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis
kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi
kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang
baik-baik (Qs. An Nahl (16) : 72).
5. Dan
diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berpikir. (Qs. Ar. Ruum (30) : 21).
6. Dan
orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan
Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Qs. At Taubah (9) : 71).
7. Wahai
manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan
kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia
kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali. (Qs. An Nisaa (4) : 1).
8. Wanita
yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita
yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski
yang melimpah (yaitu : Surga) (Qs. An Nuur (24) : 26).
9. ..Maka
nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat.
Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
(nikahilah) seorang saja..(Qs. An Nisaa’ (4) : 3).
10. Dan
tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan
yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu
ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka.
Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia
telah berbuat kesesatan yang nyata. (Qs. Al Ahzaab (33) : 36).
11. Anjuran-anjuran
Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW bersabda: “Nikah itu
sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !”(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).
12. Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).
13. Dari Aisyah, “Nikahilah
olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan
harta (rezeki) bagi kamu¡¨ (HR. Hakim dan Abu Dawud). 14. Jika ada
manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan timpang
dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang
menikah berarti melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa
diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong
separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya.” (HR. Baihaqi).
14. Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya ialah wanita shalihat.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).
15. “Tiga
golongan yang berhak ditolong oleh Allah (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban
dan Hakim) : a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak
yang menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang menikah karena
mau menjauhkan dirinya dari yang haram.”
16. “Wahai
generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah,
karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud).
17. Kawinlah
dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku
akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak (HR. Abu Dawud).
18. Saling
menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah
(keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah
umat yang lain (HR. Abdurrazak dan Baihaqi).
19. Shalat
2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik,
daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).
20. Rasulullah
SAW. bersabda : “Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan
sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah” (HR. Bukhari).
21. Diantara
kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian
kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup
membujang (HR. Abu Ya¡¦la dan Thabrani).
22. Dari
Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu dengan
Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan
terhormat. (HR. Ibnu Majah,dhaif).
23. Rasulullah
SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu.
Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan
menambah keluhuran mereka (Al Hadits).
Tujuan Pernikahan
1. Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasul.
2. Melanjutkan generasi muslim sebagai pengemban risalah Islam.
3. Mewujudkan keluarga Muslim menuju masyarakat Muslim.
4. Mendapatkan cinta dan kasih sayang.
5. Ketenangan Jiwa dengan memelihara kehormatan diri (menghindarkan diri dari perbuatan maksiat / perilaku hina lainnya).
6. Agar kaya (sebaik-baik kekayaan adalah isteri yang shalihat).
7. Meluaskan kekerabatan (menyambung tali silaturahmi / menguatkan ikatan kekeluargaan)
Kesiapan Pribadi
1. Kondisi
Qalb yang sudah mantap dan makin bertambah yakin setelah istikharah.
Rasulullah SAW. bersabda : ¡§Man Jadda Wa Jadda¡¨ (Siapa yang
bersungguh-sungguh pasti ia akan berhasil melewati rintangan itu).
2. Termasuk wajib nikah (sulit untuk shaum).
3. Termasuk tathhir (mensucikan diri).
4. Secara materi, Insya Allah siap. Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya¡¨ (Qs. At Thalaq (65) : 7)
Akibat Menunda atau Mempersulit Pernikahan
§ Kerusakan dan kehancuran moral akibat pacaran dan free sex.
§ Tertunda lahirnya generasi penerus risalah.
§ Tidak tenangnya Ruhani dan perasaan, karena Allah baru memberi ketenangan dan kasih sayang bagi orang yang menikah.
§ Menanggung
dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya kewajiban menikah
saat syarat yang Allah dan RasulNya tetapkan terpenuhi.
§ Apalagi sampai bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Rasulullah SAW. bersabda:
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia bersunyi
sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi mahramnya, karena
yang menjadi pihak ketiganya adalah syaitan.” (HR. Ahmad)
dan “Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum
dari besi lebih baik, daripada menyentuh wanita yang tidak halal
baginya” (HR. Thabrani dan Baihaqi).. Astaghfirullahaladzim.. Na’udzubillahi min dzalik
Namun, umumnya yang terjadi di masyarakat di seputar pernikahan adalah sebagai berikut ini :
· Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar yang disandang:Ir, DR, SE, SH, ST, dsb
· Pesta
pernikahan yang wah / mahar yang tinggi, sebab merupakan kebanggaan
tersendiri, bukan di selenggarakan penuh ketawadhu’an sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. (Pernikahan hendaklah dilandasi semata-mata
hanya mencari ridha Allah dan RasulNya. Bukan di campuri dengan harapan
ridha dari manusia (sanjungan, tidak enak kata orang). Saya yakin
sekali.. bila Allah ridha pada apa yang kita kerjakan, maka kita akan
selamat di dunia dan di akhirat kelak.)
· Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.
· Masyarakat
menganggap pernikahan akan merepotkan Studi, padahal justru dengan
menikah penglihatan lebih terjaga dari hal-hal yang haram, dan semakin
semangat menyelesaikan kuliah.
Memperbaiki Niat :
Innamal a’malu binniyat…….
Niat adalah kebangkitan jiwa dan kecenderungan pada apa-apa yang muncul
padanya berupa tujuan yang dituntut yang penting baginya, baik secara
segera maupun ditangguhkan.
Niat Ketika Memilih Pendamping
Rasulullah bersabda “Barangsiapa
yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun
buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu
dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya,
Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena
kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi
wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya,
Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan
nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa
memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya.”(HR. Thabrani).
“Janganlah
kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu
membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya
mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi
nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang
shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama”. (HR. Ibnu Majah).
Nabi
SAW. bersabda : Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab
(akibatnya) dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya) (Al Hadits).
Dari
Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda, ¡§Sesungguhnya
perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan
kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama.” (HR. Muslim dan Tirmidzi). Niat dalam Proses Pernikahan
Masalah
niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terus menyertai
berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan. Mulai dari
memberi mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakan walimah.
Walimah lebih dari dua hari lebih dekat pada mudharat, sedang walimah
hari ketiga termasuk riya’. “Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.”(Qs. An Nisaa (4) : 4).
Rasulullah SAW bersabda : “Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya” (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih). Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW. telah bersabda, “Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)” (HR. Ahmad). Nabi SAW pernah berjanji : “Jangan
mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia
dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali
pernikahannya.” (HR. Ashhabus Sunan). Dari Anas, dia berkata : ” Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya” (Ditakhrij dari An Nasa’i)..Subhanallah..
Proses
pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang sederhana dan
mudah insya Allah akan mendekatkan kepada bersihnya niat, memudahkan
proses pernikahan bisa menjernihkan niat. Sedangkan mempersulit proses
pernikahan akan mengkotori niat. “Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yang dimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dan caranya harus Billah,
sesuai dengan ketentuan dari Allah.. Termasuk didalamnya dalam
pemilihan calon, dan proses menuju jenjang pernikahan (bersih dari
pacaran / nafsu atau tidak). Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan Allah.
Sehingga
dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Allah ; misalnya :
adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidak berlebih-lebihan,
tidak makan sambil berdiri (adab makanan dimasyarakat biasanya standing
party-ini yang harus di hindari, padahal tidak dicontohkan oleh
Rasulullah SAW yang demikian), Pengantin tidak disandingkan, adab
mendo’akan pengantin dengan do’a : Barokallahu laka wa baroka ‘alaikum wa jama’a baynakuma fii khoir..
(Semoga Allah membarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada
kalian), tidak bersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara
berlebihan (“Dan janganlah bertabarruj (berhias) seperti tabarrujnya jahiliyah yang pertama” - Qs. Al Ahzab (33),
Meraih Pernikahan Ruhani
Jika
seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan pada Allah,
maka ia akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya. Secara
psikologis, seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan
dengan orang yang sama dengannya, baik dalam perasaan, pandangan hidup
dan lain sebagainya. Karena itu, berbahagialah seseorang yang dapat
merasakan cinta Allah dari pasangan hidupnya, yakni orang yang dalam
hatinya Allah hadir secara penuh. Mereka saling mencintai bukan atas
nama diri mereka, melainkan atas nama Allah dan untuk Allah.
Betapa
indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai dan merindukan
Allah. Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan dua insan yang
berlainan jenis, melainkan pertemuan dua ruhani yang sedang meniti
perjalanan menuju Allah, kekasih yang mereka cintai. Itulah yang
dimaksud dengan pernikahan ruhani. KALO KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH,
PASTI YANG AKAN DATANG JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITAS
PULA (Al Izzah 18 / Th. 2)
Penutup
“Hai,
orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa yang dihalalkan
oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas, karena Allah
tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas.” (Qs. Al Maidaah (5) : 87).
Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam Nasyrah (94) : 5- 6 ).
Ibunda
dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya sayangi dan saya cintai
atas nama Allah.. demikanlah proposal ini (secara fitrah) saya tuliskan.
Saya sangat berharap Ibunda dan Ayahanda.. memahami keinginan saya.
Atas restu dan doa dari Ibunda serta Ayahanda..saya ucapkan
“Jazakumullah Khairan katsiira”. “Ya Allah, jadikanlah aku ridho
terhadap apa-apa yang Engkau tetapkan dan jadikan barokah apa-apa yang
telah Engkau takdirkan, sehingga tidak ingin aku menyegerakan apa-apa
yang engkau tunda dan menunda apa-apa yang Engkau segerakan.. YA ALLAH
BERILAH PAHALA DALAM MUSIBAHKU KALI INI DAN GANTIKAN UNTUKKU YANG LEBIH
BAIK DARINYA.. Amiin”
Dedicated
to : My inspiration …. yang pernah singgah dan menghuni “hati”
…Astaghfirullah !! Saat langkah ada didunia maya, tak menapak di
bumi-Nya..Lalu, kucoba atur gelombang asa..Robbi kudengar panggilanMu
tuk meniti jalan RidhoMu.. Kuharap ada penolong dari hambaMu meneguhkan
tapak kakiku di jalan-Mu dan menemani panjangnya jalan dakwah yang harus
aku titi.. ” Saat Cinta dan Rindu tuk gapai Syurga dan Syahid di
jalanNya makin membuncah..
http://dodikusman.wordpress.com
Comments
Post a Comment