Anggota Badan Menjadi Saksi Pada Hari Kiamat
Ketika dalam perjalanan balik
dari mengambil anak Harith Imran balik dari sekolah Menengah Agama
Sultan Muhammad Melaka, sempat juga bercerita tentang saksi-saksi yang
terdiri dari anggota badan kita sendiri yang akan sendirinya
berkata-kata melihat perbuatan kita di akhirat kelak. Wajarlah kita
pantau diri kita, keraplah berzikir, jaga pendengaran, makan minum kita,
arah perjalanan kita untuk mencari rezeki ....ke Masjid2 .. Allah Hu
Akhbar..
FIRMAN Allah SWT dalam surah
Yasin ayat ke-65: “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan (memberi
peluang kepada) tangan-tangan mereka memberitahu Kami (kesalahan
masing-masing) dan kaki mereka pula menjadi saksi terhadap apa yang
dulu mereka usahakan.”
Menurut
pandangan Ibnu Kathir dalam tafsirnya menyebut: Ini adalah keadaan
kafir dan munafik pada Hari Kiamat ketika mereka mengingkari kesalahan
yang sudah mereka lakukan dan mereka bersumpah mengenai apa yang sudah
mereka kerjakan di dunia. Lalu Allah SWT menutup mulut mereka dan
menjadikan anggota badan mereka berbicara mengenai perbuatan mereka.
Ibnu Hatim
meriwayatkan daripada Anas bin Malik, beliau berkata: “Pernah sekali
kami bersama Nabi SAW, Baginda tertawa hingga gigi gerahamnya jelas
terlihat, kemudian Baginda bersabda: “Tahukah kamu semua mengapa aku
tertawa? Aku tertawa kerana ada perdebatan di antara seorang hamba
dengan Tuhannya. Hamba ini berkata: Wahai Tuhanku! Bukankah Engkau
sudah memberikan rasa aman bahawa Engkau tidak akan menzalimi aku?
Allah menjawab, “Benar.” Hamba itu berkata lagi, “Aku tidak akan
menerima kesaksian (pengakuan) atas diriku, kecuali dari diriku
sendiri.”
Allah
berfirman: “Cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai hisab amal
perbuatanmu. Cukuplah Malaikat Kiraam al-Kaatibiin (Malaikat yang
mulia, pencatat amal-amal manusia) yang menjadi saksi atas dirimu.” Maka
dikuncilah mulutnya dan dikatakan kepada anggota tubuhnya,
“Berbicaralah kamu!” Maka satu persatu anggota tubuhnya berbicara
mengenai amal perbuatannya (yang memberatkan dirinya). Kemudian Allah
SWT tidak mengacuhkan perkataan anggota-anggota tubuhnya. Allah
berfirman, “Jauh sekali amal kamu ini (anggota yang sedang berbicara)
dari keredaan-Ku. Tadinya Aku ingin membela (dosa-dosa) kamu.” (Hadis
ini diriwayatkan juga oleh Muslim dan an-Nasa’i).
Ibnu Jarir meriwayatkan daripada Abu Musa al-Asy’ari, beliau berkata, “Seseorang Mukmin dipanggil untuk dihisab pada Hari Kiamat, lalu Allah membentangkan amal perbuatan yang berkaitan dengan dirinya dan Tuhannya. Ia mengakui perbuatannya seraya berkata. Benar wahai Tuhan, aku melakukannya, aku melakukannya, aku melakukannya.” Maka Tuhan-Nya mengampuni dosa-dosanya dan menutup dirinya daripada dosa-dosa itu, sehingga tidak ada satu makhluk pun di muka bumi yang melihat dosa-dosa itu, serta tampaklah segala kebaikannya, dan Dia menghendaki agar semua manusia melihat kebaikan itu.”
Abu
Musa al-Asy’ari ra melanjutkan, “Lalu orang kafir dan munafik
dipanggil untuk dihisab. Tuhan membentangkan amal perbuatannya, lalu ia
mengingkarinya seraya berkata, “Wahai Tuhan, demi kemuliaan-Mu,
Malaikat ini sudah mencatat mengenai diriku sesuatu yang tidak aku
lakukan.”
Malaikat pun berkata kepadanya, “Bukankah kamu melakukan perbuatan ini pada waktu ini di tempat ini?”
Tidak, demi kemuliaan-Mu wahai
Tuhan, aku tidak melakukannya.” Tatkala ia berbuat demikian, Allah SWT
menutup mulutnya. Abu Musa melanjutkan, “Aku menduga bahawa yang
pertama kali berbicara adalah peha sebelah kanan.” Kemudian ia membaca
firman Allah SWT: “Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan
berkatalah kepada Kami tangan mereka… hingga akhir ayat.” Begitulah
mahkamah Allah SWT.
Justeru,
apabila kita terlanjur mengerjakan sesuatu dosa, segeralah kita
beristighfar memohon keampunan dan cuba hindari diri daripada
mengerjakan dosa-dosa yang selanjutnya.
Mudah-mudahan
Allah SWT menerima taubat dan menutup kesalahan kita seperti firman
Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat ke-135 yang bermaksud: “Dan orang
yang apabila terperosok mengerjakan kejahatan, atau menzalimi diri
sendiri, nescaya mereka segera mengingati Allah SWT lalu memohon ampun
kepada-Nya dari segala dosa-dosa mereka.” Wallahua’lam.
zakieusof - syukran Ustz Zahazan
Comments
Post a Comment