Adab-ADAB PERGAULAN BERSAMA SESAMA SAUDARA MUSLIM

   
Di antara adab-adab pergaulan bersama sesama saudara Muslim : 

1. Memilih Teman Bergaul Dan Teman Duduk  

Telah dikemukakan sebelumnya hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu secara mar’fu’ : “Seseorang itu sesuai agama teman dekatnya maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat bersama siapakah dia berteman”Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Janganlah kalian berteman kecuali bersama orang yang beriman, dan janganlah ada yang makan makananmu kecuali orang yang bertakwa”(HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Abu Daud, Al-Albani).

2. Mencintai Karena Allah  
Dan barang siapa kecintaannya karena Allah maka hendaknya dia bergembira dengan janji Allah dan keselamatan dari kedahsyaran hari dimana seluruh makhluk dikumpulkan pada hari kiamat. Dan dia akan dimasukkan dibawah naungan Arsy Dzat yang Maha perkasa Jalla Jalaluhu.

3. Menampakkan Senyum, Bersikap Lembut dan Kasih Sayang Kepada Sesama Saudara Seiman

Abu Dzar radhiallahu ‘anhu, beliau berkata : Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku : “Janganlah seseorang itu meremehkan perbuatan ma’ruf sedikitpun, walaupun dia menjumpai saudaranya dengan wajah yang berseri-seri”(HR. Muslim dan At-Tirmidzi).

4. Disunnahkan Memberi Nasihat Dan Hal Itu Termasuk Kesempurnaan Persaudaraan 

Nasihat adalah tuntutan syar’i yang dianjurkan oleh pembuat syariat. Dan merupakan bagian dari perkara-perkara yang menjadi sebab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membai’at para sahabatnya. Dan sabda beliau : “agama itu nasehat” yaitu : Bahwa nasehat adalah amalan yang paling utama dan yang paling sempurna dalam agama (Kasyful Musykil min hadits shahihaim libnil Jauzi) .

5. Saling Tolong Menolong Sesama Ikhwan  

Teladan yang paling besar tentang hal tolong menolong dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Tidaklah sisi kerasulan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghalangi beliau untuk bersama-sama para sahabatnya dan memberi bantuan kepada mereka. Diantara hal tersebut keikut sertaan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama sahabatnya ketika membangun masjid Nabawi di Madinah. 

6. Sesama Saudara semestinya saling Merendahkan diri diantara mereka dan tidak sombong atau meremehkan yang Lain

Saling merendahkan diri dan lemah lembut kepada sesama saudara dapat mengekalkan persaudaraan ditengah-tengah mereka, dan memperkuat ikatan persaudaraan diantara mereka. Sedangkan takabbur dan sombong atau meremehkan orang lain adalah sebab sebagian diantara mereka akan menjauhi sebagian lainnya. Dan merupakan alamat putusnya tali persaudaraan diantara mereka.

7. Berakhlak yang Terpuji 

Akhlak yang terpuji diantaranya dengan wajah yang berseri-seri, bersabar ketika mendapatkan gangguan, menahan marah, dan selainnya daripada kepribadian dan perangai yang terpuji.
Dan sebaik-baik manusia adalah yang paling baik akhlaknya berdasarkan sabda makhluk yang terbaik Shallallahu ‘alaihi wa sallam – dan dialah manusia yang paling terpuji akhlaknya- “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya”HR. Al-Bukhari, Ahmad dan At-Tirmidzi).

8. Hati Yang Selamat

Dan orang-orang yang saling bersaudara karena Allah sangat pantas bagi mereka agar saling memberi maaf atas kesalahan sebagian mereka, dan orang yang berbuat baik dari mereka memberi maaf kepada mereka yang melakukan kesalahan. Karena apabila mereka menyempurnakan hal itu, niscaya hati-hati mereka selamat dan menjadi suci, dan mereka hidup di dalam keadaan yang lebih baik.

9. Berbaik Sangka Kepada Ikhwan Dan Tidak Memata-Matai Mereka  

Sebagaimana firman Allah ta’ala :
“ Jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.”( Al-Hujurat : 12) 

10. Memaafkan Kesalahan Dan Menahan Marah

Memaafkan kesalahan, keteledoran dan perbuatan aniaya orang lain bukanlah kelemahan dan bukan pula kekurangan, bahkan hal itu adalah perbuatan yang tinggi nilainya bagi orang yang melakukannya dan merupakan perbuatan mulia.

Comments

Popular posts from this blog