Yunus (Verse 31-43)
[31]
Bertanyalah kepada mereka (yang musyrik itu): “Siapakah Yang memberi rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Atau siapakah yang menguasai pendengaran dan penglihatan? Dan siapakah yang mengeluarkan makhluk yang hidup dari benda yang mati, dan mengeluarkan benda yang mati dari makhluk yang hidup? Dan siapakah pula yang mentadbirkan urusan sekalian alam? “(Dengan pertanyaan-pertanyaan itu) maka mereka (yang musyrik) tetap akan menjawab (mengakui) dengan berkata: “Allah jualah yang menguasai segala-galanya! “Oleh itu, katakanlah: “(Jika kamu mengakui yang demikian), maka mengapa kamu tidak mahu bertaqwa?
[32]
Maka yang demikian (sifatNya dan kekuasaanNya) ialah Allah, Tuhan kamu yang sebenar-benarnya; sesudah nyatanya sesuatu yang betul dan benar, maka tidakkah yang lain daripada itu salah dan karut sahaja? Oleh itu, bagaimana kamu dapat dipesongkan dari kebenaran?
[33]
(Sebagaimana benarnya ketuhanan itu bagi Allah sahaja) demikianlah benarnya kalimah ketetapan hukum Tuhanmu, terhadap orang-orang yang fasik kerana bahawasanya mereka tidak beriman.
[34]
Bertanyalah (kepada mereka wahai Muhammad): “Adakah di antara makhluk-makhluk yang kamu sekutukan dengan Tuhan itu, sesiapa yang mula menciptakan sesuatu kejadian kemudian ia mengembalikan adanya semula (pada hari kiamat)? “Katakanlah: Allah jualah yang mula menciptakan sekalian makhluk kemudian Ia mengembalikan adanya semula (untuk menerima balasan); oleh itu, mengapa kamu rela dipalingkan (kepada menyembah yang lain)?”
[35]
Bertanyalah (wahai Muhammad): “Adakah di antara makhluk-makhluk: yang kamu sekutukan dengan Tuhan itu, sesiapa yang dengan memberi petunjuk kepada kebenaran? “Katakanlah: “Allah jualah yang memberi hidayah petunjuk kepada kebenaran; (kalau sudah demikian) maka adakah yang dapat memberi hidayah petunjuk kepada kebenaran itu, lebih berhak diturut, ataupun yang tidak dapat memberi sebarang petunjuk melainkan sesudah ia diberi hidayah petunjuk? Maka apakah alasan sikap kamu itu ? Bagaimana kamu sanggup mengambil keputusan (dengan perkara yang salah, yang tidak dapat diterima oleh akal)?”
[36]
Dan kebanyakan mereka, tidak menurut melainkan sesuatu sangkaan sahaja, (padahal) sesungguhnya sangkaan itu tidak dapat memenuhi kehendak menentukan sesuatu dari kebenaran (iktiqad). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan apa yang mereka lakukan.
[37]
Dan bukanlah Al-Quran ini sesuatu yang boleh diada-adakan oleh yang lain dari Allah; tetapi Al-Quran itu diturunkan oleh Allah untuk membenarkan Kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya, dan untuk menjelaskan satu persatu hukum-hukum Syarak yang diwajibkan (atas kamu); tidak ada sebarang syak dan ragu-ragu pada Al-Quran itu tentang datangnya dari Allah, Tuhan yang mencipta dan mentadbirkan sekalian alam.
[38]
(Orang-orang kafir tidak mengakui hakikat yang demikian itu) bahkan mereka mengatakan: “Dia lah (Muhammad) yang mengada-adakan Al-Quran menurut rekaannya”. Katakanlah (wahai Muhammad): “Kalau demikian, datangkanlah satu surah yang sebanding dengan Al-Quran itu, dan panggilah siapa sahaja yang kamu dapat memanggilnya, yang lain dari Allah (untuk membantu kamu), jika betul kamu orang-orang yang benar!”.
[39]
Bahkan mereka pula terburu-buru mendustakan Al-Quran yang fahaman mereka tidak dapat meliputi segala isi pengetahuannya, dan belum datang kepada mereka kenyataan yang menjelaskan kebenarannya. Demikianlah juga orang-orang sebelum mereka mendustakan (Kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada mereka). Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim itu (berakhir dengan berbagai bencana yang membinasakan mereka).
[40]
Dan di antara mereka ada yang beriman kepada Al-Quran, dan ada di antaranya yang tidak beriman langsung kepadanya; dan (ingatlah), Tuhanmu lebih mengetahui akan orang-orang yang melakukan kerosakan.
[41]
Dan jika mereka terus-menerus mendustakanmu (wahai Muhammad), maka katakanlah: “Bagiku amalku, dan bagi kamu pula amal kamu. Kamu tidak bertanggungjawab akan apa yang aku kerjakan, dan aku juga tidak bertanggungjawab akan apa yang kamu kerjakan”.
[42]
Dan di antara mereka (yang ingkar) itu, ada yang datang mendengar ajaranmu (dengan tidak mendapat faedah sedikitpun sebagai orang pekak); maka engkau (wahai Muhammad) tidak berkuasa menjadikan orang-orang yang pekak itu mendengar, juga kalau mereka menjadi orang-orang yang tidak mahu memahami perkara yang didengarnya.
[43]
Dan di antara mereka pula ada yang memandang kepada perkara-perkara yang engkau tunjukkan (tetapi mereka tidak nampak kebenarannya sebagai orang buta); maka engkau (wahai Muhammad) tidak berfaedah menunjuk jalan kepada orang-orang yang buta, juga kalau mereka menjadi orang-orang yang tidak mahu melihat (perkara yang engkau tunjukkan itu).
Bertanyalah kepada mereka (yang musyrik itu): “Siapakah Yang memberi rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Atau siapakah yang menguasai pendengaran dan penglihatan? Dan siapakah yang mengeluarkan makhluk yang hidup dari benda yang mati, dan mengeluarkan benda yang mati dari makhluk yang hidup? Dan siapakah pula yang mentadbirkan urusan sekalian alam? “(Dengan pertanyaan-pertanyaan itu) maka mereka (yang musyrik) tetap akan menjawab (mengakui) dengan berkata: “Allah jualah yang menguasai segala-galanya! “Oleh itu, katakanlah: “(Jika kamu mengakui yang demikian), maka mengapa kamu tidak mahu bertaqwa?
[32]
Maka yang demikian (sifatNya dan kekuasaanNya) ialah Allah, Tuhan kamu yang sebenar-benarnya; sesudah nyatanya sesuatu yang betul dan benar, maka tidakkah yang lain daripada itu salah dan karut sahaja? Oleh itu, bagaimana kamu dapat dipesongkan dari kebenaran?
[33]
(Sebagaimana benarnya ketuhanan itu bagi Allah sahaja) demikianlah benarnya kalimah ketetapan hukum Tuhanmu, terhadap orang-orang yang fasik kerana bahawasanya mereka tidak beriman.
[34]
Bertanyalah (kepada mereka wahai Muhammad): “Adakah di antara makhluk-makhluk yang kamu sekutukan dengan Tuhan itu, sesiapa yang mula menciptakan sesuatu kejadian kemudian ia mengembalikan adanya semula (pada hari kiamat)? “Katakanlah: Allah jualah yang mula menciptakan sekalian makhluk kemudian Ia mengembalikan adanya semula (untuk menerima balasan); oleh itu, mengapa kamu rela dipalingkan (kepada menyembah yang lain)?”
[35]
Bertanyalah (wahai Muhammad): “Adakah di antara makhluk-makhluk: yang kamu sekutukan dengan Tuhan itu, sesiapa yang dengan memberi petunjuk kepada kebenaran? “Katakanlah: “Allah jualah yang memberi hidayah petunjuk kepada kebenaran; (kalau sudah demikian) maka adakah yang dapat memberi hidayah petunjuk kepada kebenaran itu, lebih berhak diturut, ataupun yang tidak dapat memberi sebarang petunjuk melainkan sesudah ia diberi hidayah petunjuk? Maka apakah alasan sikap kamu itu ? Bagaimana kamu sanggup mengambil keputusan (dengan perkara yang salah, yang tidak dapat diterima oleh akal)?”
[36]
Dan kebanyakan mereka, tidak menurut melainkan sesuatu sangkaan sahaja, (padahal) sesungguhnya sangkaan itu tidak dapat memenuhi kehendak menentukan sesuatu dari kebenaran (iktiqad). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan apa yang mereka lakukan.
[37]
Dan bukanlah Al-Quran ini sesuatu yang boleh diada-adakan oleh yang lain dari Allah; tetapi Al-Quran itu diturunkan oleh Allah untuk membenarkan Kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya, dan untuk menjelaskan satu persatu hukum-hukum Syarak yang diwajibkan (atas kamu); tidak ada sebarang syak dan ragu-ragu pada Al-Quran itu tentang datangnya dari Allah, Tuhan yang mencipta dan mentadbirkan sekalian alam.
[38]
(Orang-orang kafir tidak mengakui hakikat yang demikian itu) bahkan mereka mengatakan: “Dia lah (Muhammad) yang mengada-adakan Al-Quran menurut rekaannya”. Katakanlah (wahai Muhammad): “Kalau demikian, datangkanlah satu surah yang sebanding dengan Al-Quran itu, dan panggilah siapa sahaja yang kamu dapat memanggilnya, yang lain dari Allah (untuk membantu kamu), jika betul kamu orang-orang yang benar!”.
[39]
Bahkan mereka pula terburu-buru mendustakan Al-Quran yang fahaman mereka tidak dapat meliputi segala isi pengetahuannya, dan belum datang kepada mereka kenyataan yang menjelaskan kebenarannya. Demikianlah juga orang-orang sebelum mereka mendustakan (Kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada mereka). Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim itu (berakhir dengan berbagai bencana yang membinasakan mereka).
[40]
Dan di antara mereka ada yang beriman kepada Al-Quran, dan ada di antaranya yang tidak beriman langsung kepadanya; dan (ingatlah), Tuhanmu lebih mengetahui akan orang-orang yang melakukan kerosakan.
[41]
Dan jika mereka terus-menerus mendustakanmu (wahai Muhammad), maka katakanlah: “Bagiku amalku, dan bagi kamu pula amal kamu. Kamu tidak bertanggungjawab akan apa yang aku kerjakan, dan aku juga tidak bertanggungjawab akan apa yang kamu kerjakan”.
[42]
Dan di antara mereka (yang ingkar) itu, ada yang datang mendengar ajaranmu (dengan tidak mendapat faedah sedikitpun sebagai orang pekak); maka engkau (wahai Muhammad) tidak berkuasa menjadikan orang-orang yang pekak itu mendengar, juga kalau mereka menjadi orang-orang yang tidak mahu memahami perkara yang didengarnya.
[43]
Dan di antara mereka pula ada yang memandang kepada perkara-perkara yang engkau tunjukkan (tetapi mereka tidak nampak kebenarannya sebagai orang buta); maka engkau (wahai Muhammad) tidak berfaedah menunjuk jalan kepada orang-orang yang buta, juga kalau mereka menjadi orang-orang yang tidak mahu melihat (perkara yang engkau tunjukkan itu).
64 at Taghabun [HQ]
[1]
Segala yang ada di langit dan yang ada di bumi sentiasa mengucap tasbih kepada Allah; bagiNyalah kuasa pemerintahan, dan bagiNyalah segala pujian; dan Ia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
[2]
Dia lah yang mengaturkan kejadian kamu; maka ada sebahagian dari kamu yang kafir dan ada sebahagian dari kamu yang beriman; dan Allah Maha Melihat akan segala yang kamu kerjakan (serta membalas masing-masing).
[3]
Ia menciptakan langit dan bumi dengan cara yang sungguh layak dan berhikmat, dan Ia menentukan bentuk rupa kamu serta memperelokkan rupa kamu; dan kepadaNyalah tempat kembali.
[4]
Ia mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi; dan Ia mengetahui segala yang kamu rahsiakan serta yang kamu zahirkan; dan Allah sentiasa Mengetahui segala (isi hati) yang terkandung di dalam dada;
[5]
Bukankah telah sampai kepada kamu berita orang-orang kafir yang telah lalu? Lalu mereka merasai kesan yang buruk dari perbuatan kufur mereka; dan mereka (pada hari akhirat kelak) beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
[6]
(Balasan) yang demikian itu, kerana sesungguhnya mereka pernah didatangi Rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas nyata, maka mereka berkata:” Patutkah manusia (yang seperti kami – menjadi Rasul untuk) memberi petunjuk kepada kami?” Lalu mereka kufur ingkar serta berpaling (dari kebenaran); dan Allah pun menyatakan tidak berhajatNya (kepada iman dan ketaatan mereka lalu membinasakan mereka); dan Allah sememangnya Maha Kaya, lagi tetap Terpuji.
[7]
(Di antara sebab-sebab kufur) orang-orang yang kafir (ialah kerana mereka) mengatakan bahawa mereka tidak sekali-kali akan di bangkitkan (sesudah mati). Katakanlah: “Bahkan, demi Tuhanku, kamu akan dibangkitkan, kemudian kamu akan diberitahu tentang segala yang kamu telah kerjakan. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah melaksanakannya.
[8]
Oleh itu, berimanlah kamu kepada Allah dan kepada rasulNya serta kepada penerangan cahaya Al-Quran – yang Kami turunkan. Dan (ingatlah), Allah Amat Mendalam PengetahuanNya akan segala yang kamu kerjakan.
[9]
(Ingatkanlah) masa Allah menghimpunkan kamu pada hari perhimpunan (untuk menerima balasan), – itulah hari masing-masing nampak kerugiannya. Dan (ingatlah), sesiapa yang beriman kepada Allah serta mengerjakan amal soleh, nescaya Allah mengampunkan dosa-dosanya dan memasukkannya ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; yang demikian itulah kemenangan yang besar.
[10]
Dan orang-orang yang kafir serta mendustakan ayat-ayat keterangan Kami, merekalah ahli neraka, kekalah mereka di dalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
[11]
Tidak ada kesusahan (atau bala bencana) yang menimpa (seseorang) melainkan dengan izin Allah; dan sesiapa yang beriman kepada Allah, Allah akan memimpin hatinya (untuk menerima apa yang telah berlaku itu dengan tenang dan sabar); dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
[12]
Dan taatlah kamu kepada Allah serta taatlah kepada Rasulullah; maka kalau kamu berpaling (enggan taat, kamulah yang akan menderita balasannya yang buruk), kerana sesungguhnya kewajipan Rasul Kami hanyalah menyampaikan (perintah-perintah) dengan jelas nyata.
[13]
Allah, tiada Tuhan melainkan Dia; dan dengan yang demikian, kepada Allah jualah orang-orang yang beriman wajib berserah diri.
[14]
Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya ada di antara isteri-isteri kamu dan anak-anak kamu yang menjadi musuh bagi kamu; oleh itu awaslah serta berjaga-jagalah kamu terhadap mereka. Dan kalau kamu memaafkan dan tidak marahkan (mereka) serta mengampunkan kesalahan mereka (maka Allah akan berbuat demikian kepada kamu), kerana sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[15]
Sesungguhnya harta benda kamu dan anak-anak kamu itu hanyalah menjadi ujian, dan di sisi Allah jualah pahala yang besar.
[16]
Oleh itu bertaqwalah kamu kepada Allah sedaya supaya kamu; dan dengarlah (akan pengajaran-pengajaranNya) serta taatlah (akan perintah-perintahNya); dan belanjakanlah harta kamu (serta buatlah) kebajikan untuk diri kamu. Dan (ingatlah), sesiapa yang menjaga serta memelihara dirinya daripada dipengaruhi oleh tabiat bakhilnya, maka merekalah orang-orang yang berjaya.
[17]
Dan kalau kamu memberi pinjaman kepada Allah, sebagai pinjaman yang baik (ikhlas), nescaya Allah akan melipat gandakan balasanNya kepada kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu; dan Allah amat memberi penghargaan dan balasan kepada golongan yang berbuat baik, lagi Maha Penyabar (untuk memberi peluang kepada golongan yang bersalah supaya bertaubat).
[18]
Dia lah yang mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata, (dan Dia lah jua) yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
Tags: At-Tagabun, Madinah
Segala yang ada di langit dan yang ada di bumi sentiasa mengucap tasbih kepada Allah; bagiNyalah kuasa pemerintahan, dan bagiNyalah segala pujian; dan Ia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
[2]
Dia lah yang mengaturkan kejadian kamu; maka ada sebahagian dari kamu yang kafir dan ada sebahagian dari kamu yang beriman; dan Allah Maha Melihat akan segala yang kamu kerjakan (serta membalas masing-masing).
[3]
Ia menciptakan langit dan bumi dengan cara yang sungguh layak dan berhikmat, dan Ia menentukan bentuk rupa kamu serta memperelokkan rupa kamu; dan kepadaNyalah tempat kembali.
[4]
Ia mengetahui segala yang ada di langit dan di bumi; dan Ia mengetahui segala yang kamu rahsiakan serta yang kamu zahirkan; dan Allah sentiasa Mengetahui segala (isi hati) yang terkandung di dalam dada;
[5]
Bukankah telah sampai kepada kamu berita orang-orang kafir yang telah lalu? Lalu mereka merasai kesan yang buruk dari perbuatan kufur mereka; dan mereka (pada hari akhirat kelak) beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
[6]
(Balasan) yang demikian itu, kerana sesungguhnya mereka pernah didatangi Rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas nyata, maka mereka berkata:” Patutkah manusia (yang seperti kami – menjadi Rasul untuk) memberi petunjuk kepada kami?” Lalu mereka kufur ingkar serta berpaling (dari kebenaran); dan Allah pun menyatakan tidak berhajatNya (kepada iman dan ketaatan mereka lalu membinasakan mereka); dan Allah sememangnya Maha Kaya, lagi tetap Terpuji.
[7]
(Di antara sebab-sebab kufur) orang-orang yang kafir (ialah kerana mereka) mengatakan bahawa mereka tidak sekali-kali akan di bangkitkan (sesudah mati). Katakanlah: “Bahkan, demi Tuhanku, kamu akan dibangkitkan, kemudian kamu akan diberitahu tentang segala yang kamu telah kerjakan. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah melaksanakannya.
[8]
Oleh itu, berimanlah kamu kepada Allah dan kepada rasulNya serta kepada penerangan cahaya Al-Quran – yang Kami turunkan. Dan (ingatlah), Allah Amat Mendalam PengetahuanNya akan segala yang kamu kerjakan.
[9]
(Ingatkanlah) masa Allah menghimpunkan kamu pada hari perhimpunan (untuk menerima balasan), – itulah hari masing-masing nampak kerugiannya. Dan (ingatlah), sesiapa yang beriman kepada Allah serta mengerjakan amal soleh, nescaya Allah mengampunkan dosa-dosanya dan memasukkannya ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; yang demikian itulah kemenangan yang besar.
[10]
Dan orang-orang yang kafir serta mendustakan ayat-ayat keterangan Kami, merekalah ahli neraka, kekalah mereka di dalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
[11]
Tidak ada kesusahan (atau bala bencana) yang menimpa (seseorang) melainkan dengan izin Allah; dan sesiapa yang beriman kepada Allah, Allah akan memimpin hatinya (untuk menerima apa yang telah berlaku itu dengan tenang dan sabar); dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.
[12]
Dan taatlah kamu kepada Allah serta taatlah kepada Rasulullah; maka kalau kamu berpaling (enggan taat, kamulah yang akan menderita balasannya yang buruk), kerana sesungguhnya kewajipan Rasul Kami hanyalah menyampaikan (perintah-perintah) dengan jelas nyata.
[13]
Allah, tiada Tuhan melainkan Dia; dan dengan yang demikian, kepada Allah jualah orang-orang yang beriman wajib berserah diri.
[14]
Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya ada di antara isteri-isteri kamu dan anak-anak kamu yang menjadi musuh bagi kamu; oleh itu awaslah serta berjaga-jagalah kamu terhadap mereka. Dan kalau kamu memaafkan dan tidak marahkan (mereka) serta mengampunkan kesalahan mereka (maka Allah akan berbuat demikian kepada kamu), kerana sesungguhnya Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[15]
Sesungguhnya harta benda kamu dan anak-anak kamu itu hanyalah menjadi ujian, dan di sisi Allah jualah pahala yang besar.
[16]
Oleh itu bertaqwalah kamu kepada Allah sedaya supaya kamu; dan dengarlah (akan pengajaran-pengajaranNya) serta taatlah (akan perintah-perintahNya); dan belanjakanlah harta kamu (serta buatlah) kebajikan untuk diri kamu. Dan (ingatlah), sesiapa yang menjaga serta memelihara dirinya daripada dipengaruhi oleh tabiat bakhilnya, maka merekalah orang-orang yang berjaya.
[17]
Dan kalau kamu memberi pinjaman kepada Allah, sebagai pinjaman yang baik (ikhlas), nescaya Allah akan melipat gandakan balasanNya kepada kamu serta mengampunkan dosa-dosa kamu; dan Allah amat memberi penghargaan dan balasan kepada golongan yang berbuat baik, lagi Maha Penyabar (untuk memberi peluang kepada golongan yang bersalah supaya bertaubat).
[18]
Dia lah yang mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata, (dan Dia lah jua) yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
Tags: At-Tagabun, Madinah
In this video: Saptadi Fadjatmiko, Shah C Azhar, Hani Lee, Aisyah Hussain, Nur Fatihah Nasir (videos), Nurhidayu Are-you, Eyana Diana, Hasniza Mohd Ali, Jidin Giding (videos), Abdul Malik (videos), Hafizul Naim (videos), An Nissa (videos), Bulan Merindu (videos), Cinta Bakar (videos), Che Maziah Abdullah (videos), Che Embi Ahmad (videos), Anwar Din (videos), Ghibnu Din, Dinbd Jamal, Anwar Fadzil (videos), Rohana Saad (videos), Rohaty Majzub, Kamarudin Mudin, RidhWanted ForLife, Kamal Abdul Rahim (videos), Jimmy Qimie (videos), Ab'dul Khalied Al-aziez, Ikhwan Kaffah (videos), Bob Lokman, Basri Mdshah (videos), Ahmad Jundi (videos), Faridah Moris, Datin Hjh Kelesom Mohamed (videos), Faridah Abd Hamid, Bonda Nor, Borneo Menggugat (videos), Farid Sham (videos), Alia Ali, Latiffah Natak (videos), Rokiah Ishak, Akhy Fezy (videos), Abu Khair (videos), Zal Espie, Kang Nasir (videos), Abu Khairun, Zal Yaacob, Abu Alex, Kembara Bahasa, Darma Mohammad and Jiwa Rasa
al A'raf (part 2 of 8) [HD]
[35]
Wahai anak-anak Adam! Jika datang kepada kamu Rasul-rasul dari kalangan kamu yang menceritakan kepada kamu ayat-ayat (perintah) Ku, maka sesiapa yang bertaqwa dan memperbaiki amalnya, tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.
[36]
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat (perintah) Kami dan yang angkuh (merasa dirinya lebih) daripada mematuhinya, merekalah ahli neraka, mereka kekal di dalamnya.
[37]
Maka tidak ada yang lebih zalim daripada orang yang berdusta terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayatNya. Orang-orang itu akan mendapat bahagian mereka (di dunia) dari apa yang telah tersurat (bagi mereka), hingga apabila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) yang mengambil nyawa mereka, bertanyalah malaikat itu (kepada mereka): “Manakah (makhluk-makhluk dan benda-benda) yang kamu sembah selain Allah?” Mereka menjawab: “Semuanya itu telah hilang lenyap daripada kami”, dan mereKa pula menjadi saksi terhadap diri mereka sendiri, bahawa mereka adalah orang-orang yang ingkar.
[38]
Allah berfirman: “Masuklah kamu ke dalam neraka bersama-sama umat-umat yang terdahulu daripada kamu, dari jin dan manusia. Tiap-tiap satu umat yang masuk, mengutuk akan saudaranya (golongannya sendiri); hingga apabila mereka semua berhimpun di dalamnya, berkatalah golongan yang akhir mengenai golongan yang pertama di antara mereka: “Wahai Tuhan kami, mereka inilah yang telah menyesatkan kami; oleh itu berilah kepada mereka azab seksa yang berlipat ganda dari (azab) neraka”. Allah berfirman: “Kamu masing-masing disediakan (azab seksa) yang berlipat ganda tetapi kamu tidak mengetahui”.
[39]
Dan berkatalah golongan pertama (ketua-ketua), di antara mereka, kepada golongan yang akhir (pengikut-pengikutnya): “(Jika demikianlah hukuman Tuhan), maka tidak ada bagi kamu sebarang kelebihan atas kami”. (Allah berfirman): “Oleh itu rasalah kamu azab seksa disebabkan apa yang kamu telah usahakan”.
[40]
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat (perintah) Kami dan yang angkuh (merasa dirinya lebih) daripada mematuhinya, tidak sekali-kali akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk Syurga sehingga unta masuk di lubang jarum dan demikianlah Kami membalas orang-orang yang melakukan kesalahan.
[41]
Disediakan untuk mereka hamparan-hamparan dari api neraka, dan di atas mereka lapisan-lapisan penutup (dari api neraka) dan demikianlah Kami membalas orang-orang yang zalim (disebabkan keingkarannya).
[42]
Dan orang-orang yang beriman serta beramal soleh – (dengan tidak menjadi keberatan kepada mereka, kerana) Kami tidak memberati diri seseorang (dengan kewajipan) melainkan sekadar yang terdaya olehnya, – merekalah ahli Syurga, mereka kekal di dalamnya.
[43]
Dan Kami cabutkan segala dendam dan hasad dengki dari hati mereka, (di dalam Syurga) yang mengalir beberapa sungai di bawah (tempat) masing-masing, dan mereka pula bersyukur dengan berkata: “Segala puji tertentu bagi Allah yang telah memberi hidayah petunjuk untuk (mendapat nikmat-nikmat) ini, padahal Kami tidak sekali-kali akan memperoleh petunjuk kalau Allah tidak memimpin kami (dengan taufiqNya); sesungguhnya telah datang Rasul-rasul Tuhan kami dengan membawa kebenaran”. Dan mereka diseru: “Itulah Syurga yang diberikan kamu mewarisinya dengan sebab apa yang kamu telah kerjakan”.
[44]
Dan (apabila ahli-ahli Syurga itu berada di tempat masing-masing), berserulah mereka kepada ahli neraka dengan berkata: “Sesungguhnya kami telah dapati apa yang telah dijanjikan kepada kami oleh Tuhan kami, semuanya betul. Maka adakah kamu juga telah dapati apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kamu itu semuanya betul?”. Mereka menjawab: “Benar ada”. Kemudian berserulah penyeru (malaikat) di antara mereka (kedua-dua puak itu) menyatakan: “Bahawa laknat Allah tertimpa ke atas orang-orang yang zalim”.
[45]
Iaitu mereka yang menghalang (dirinya sendiri dan juga orang lain) dari menurut jalan Allah, dan mencari helah menjadikan jalan itu bengkok terpesong, sedang mereka pula tidak percayakan hari akhirat.
[46]
Dan di antara keduanya (Syurga dan neraka) ada tembok “Al-A’raaf “(yang menjadi) pendinding, dan di atas tembok Al-A’raaf itu ada sebilangan orang-orang lelaki yang mengenal tiap-tiap seorang (dari ahli-ahli Syurga dan neraka) itu, dengan tanda masing-masing. Dan mereka pun menyeru ahli Syurga (dengan memberi salam, katanya): “Salaamun Alaikum” (salam sejahtera kepada kamu). Sedang mereka, sendiri belum lagi masuk Syurga, padahal mereka ingin sangat memasukinya.
[47]
Dan apabila dialihkan pandangan mereka ke arah ahli neraka, mereka (berdoa dengan) berkata: “Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau jadikan kami bersama orang-orang yang zalim”.
[48]
Dan orang-orang yang berada di atas tembok Al-A’raaf menyeru beberapa orang (Ketua kaum kafir) yang mereka kenal dengan tandanya, dengan berkata: “Nampaknya kumpulan kamu yang ramai (atau kekayaan kamu yang besar) dan juga segala apa yang kamu sombongkan dahulu – tidak dapat menolong kamu”.
[49]
(Mereka bertanya pula kepada Ketua-ketua kaum kafir itu dengan berkata): “Itukah orang-orang yang kamu ejek-ejek dahulu dan kamu bersumpah bahawa mereka tidak akan beroleh rahmat dari Allah? (Sekarang dikatakan kepada mereka): ` Masuklah kamu ke dalam Syurga, tidak ada kebimbangan (dari berlakunya sesuatu yang tidak baik) terhadap kamu, dan kamu pula tidak akan berdukacita. ‘ ”
[50]
Dan (Tuhan menerangkan pula kehinaan ahli neraka dengan firmannya): ahli neraka menyeru ahli Syurga (dengan berkata): “Limpahkanlah kepada kami sedikit dari air atau dari rezeki (makanan) yang telah dikurniakan Allah kepada kamu”. Mereka (ahli Syurga) menjawab: “Sesungguhnya Allah telah haramkan kedua-duanya atas orang-orang kafir”.
[51]
(Tuhan berfirman: Orang-orang kafir itu ialah) orang-orang yang menjadikan perkara-perkara ugama mereka sebagai hiburan yang melalaikan dan permainan, dan orang-orang yang telah terpedaya dengan kehidupan dunia (segala kemewahannya dan kelazatannya). Oleh itu, pada hari ini (hari kiamat), Kami lupakan (tidak hiraukan) mereka sebagaimana mereka telah lupa (tidak hiraukan persiapan-persipan untuk) menemui hari mereka ini, dan juga kerana mereka selalu mengingkari ayat-ayat keterangan Kami.
[52]
Dan sesungguhnya Kami telah datangkan kepada mereka, sebuah Kitab (Al-Quran) yang Kami telah menjelaskannya satu persatu berdasarkan pengetahuan (Kami yang meliputi segala-galanya), untuk menjadi hidayah petunjuk dan rahmat, bagi orang-orang yang (mahu) beriman.
[53]
Tidak ada perkara yang mereka tunggu-tunggukan melainkan akibat atau kesudahan (apa yang telah dijanjikan oleh Allah di dalam Al-Quran), pada hari datangnya apa yang telah dijanjikan dalam Al-Quran itu (pada hari kiamat kelak), berkatalah orang-orang yang telah melupakannya (yang tidak menghiraukannya dalam dunia) dahulu: “Sesungguhnya telah datang Rasul-rasul Tuhan kami dengan membawa kebenaran, maka adakah untuk kami pemberi syafaat supaya mereka memberi syafaat bagi kami atau (bolehkah) kami dikembalikan (ke dunia) supaya kami dapat beramal, lain daripada apa yang kami telah kerjakan?” Sesungguhnya mereka telah merugikan diri mereka sendiri, dan telah lenyaplah dari mereka perkara-perkara yang mereka ada-adakan dahulu.
[54]
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa lalu Ia bersemayam di atas Arasy; Ia melindungi malam dengan siang yang mengiringinya dengan deras (silih berganti) dan (Ia pula yang menciptakan) matahari dan bulan serta bintang-bintang, (semuanya) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, kepada Allah jualah tertentu urusan menciptakan (sekalian makhluk) dan urusan pemerintahan. Maha Suci Allah yang mencipta dan mentadbirkan sekalian alam.
[55]
Berdoalah kepada Tuhan kamu dengan merendah diri dan (dengan suara) perlahan-lahan. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas.
[56]
Dan janganlah kamu berbuat kerosakan di bumi sesudah Allah menyediakan segala yang membawa kebaikan padanya, dan berdoalah kepadaNya dengan perasaan bimbang (kalau-kalau tidak diterima) dan juga dengan perasaan terlalu mengharapkan (supaya makbul). Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat kepada orang-orang yang memperbaiki amalannya.
Wahai anak-anak Adam! Jika datang kepada kamu Rasul-rasul dari kalangan kamu yang menceritakan kepada kamu ayat-ayat (perintah) Ku, maka sesiapa yang bertaqwa dan memperbaiki amalnya, tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.
[36]
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat (perintah) Kami dan yang angkuh (merasa dirinya lebih) daripada mematuhinya, merekalah ahli neraka, mereka kekal di dalamnya.
[37]
Maka tidak ada yang lebih zalim daripada orang yang berdusta terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayatNya. Orang-orang itu akan mendapat bahagian mereka (di dunia) dari apa yang telah tersurat (bagi mereka), hingga apabila datang kepada mereka utusan-utusan Kami (malaikat) yang mengambil nyawa mereka, bertanyalah malaikat itu (kepada mereka): “Manakah (makhluk-makhluk dan benda-benda) yang kamu sembah selain Allah?” Mereka menjawab: “Semuanya itu telah hilang lenyap daripada kami”, dan mereKa pula menjadi saksi terhadap diri mereka sendiri, bahawa mereka adalah orang-orang yang ingkar.
[38]
Allah berfirman: “Masuklah kamu ke dalam neraka bersama-sama umat-umat yang terdahulu daripada kamu, dari jin dan manusia. Tiap-tiap satu umat yang masuk, mengutuk akan saudaranya (golongannya sendiri); hingga apabila mereka semua berhimpun di dalamnya, berkatalah golongan yang akhir mengenai golongan yang pertama di antara mereka: “Wahai Tuhan kami, mereka inilah yang telah menyesatkan kami; oleh itu berilah kepada mereka azab seksa yang berlipat ganda dari (azab) neraka”. Allah berfirman: “Kamu masing-masing disediakan (azab seksa) yang berlipat ganda tetapi kamu tidak mengetahui”.
[39]
Dan berkatalah golongan pertama (ketua-ketua), di antara mereka, kepada golongan yang akhir (pengikut-pengikutnya): “(Jika demikianlah hukuman Tuhan), maka tidak ada bagi kamu sebarang kelebihan atas kami”. (Allah berfirman): “Oleh itu rasalah kamu azab seksa disebabkan apa yang kamu telah usahakan”.
[40]
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat (perintah) Kami dan yang angkuh (merasa dirinya lebih) daripada mematuhinya, tidak sekali-kali akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk Syurga sehingga unta masuk di lubang jarum dan demikianlah Kami membalas orang-orang yang melakukan kesalahan.
[41]
Disediakan untuk mereka hamparan-hamparan dari api neraka, dan di atas mereka lapisan-lapisan penutup (dari api neraka) dan demikianlah Kami membalas orang-orang yang zalim (disebabkan keingkarannya).
[42]
Dan orang-orang yang beriman serta beramal soleh – (dengan tidak menjadi keberatan kepada mereka, kerana) Kami tidak memberati diri seseorang (dengan kewajipan) melainkan sekadar yang terdaya olehnya, – merekalah ahli Syurga, mereka kekal di dalamnya.
[43]
Dan Kami cabutkan segala dendam dan hasad dengki dari hati mereka, (di dalam Syurga) yang mengalir beberapa sungai di bawah (tempat) masing-masing, dan mereka pula bersyukur dengan berkata: “Segala puji tertentu bagi Allah yang telah memberi hidayah petunjuk untuk (mendapat nikmat-nikmat) ini, padahal Kami tidak sekali-kali akan memperoleh petunjuk kalau Allah tidak memimpin kami (dengan taufiqNya); sesungguhnya telah datang Rasul-rasul Tuhan kami dengan membawa kebenaran”. Dan mereka diseru: “Itulah Syurga yang diberikan kamu mewarisinya dengan sebab apa yang kamu telah kerjakan”.
[44]
Dan (apabila ahli-ahli Syurga itu berada di tempat masing-masing), berserulah mereka kepada ahli neraka dengan berkata: “Sesungguhnya kami telah dapati apa yang telah dijanjikan kepada kami oleh Tuhan kami, semuanya betul. Maka adakah kamu juga telah dapati apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kamu itu semuanya betul?”. Mereka menjawab: “Benar ada”. Kemudian berserulah penyeru (malaikat) di antara mereka (kedua-dua puak itu) menyatakan: “Bahawa laknat Allah tertimpa ke atas orang-orang yang zalim”.
[45]
Iaitu mereka yang menghalang (dirinya sendiri dan juga orang lain) dari menurut jalan Allah, dan mencari helah menjadikan jalan itu bengkok terpesong, sedang mereka pula tidak percayakan hari akhirat.
[46]
Dan di antara keduanya (Syurga dan neraka) ada tembok “Al-A’raaf “(yang menjadi) pendinding, dan di atas tembok Al-A’raaf itu ada sebilangan orang-orang lelaki yang mengenal tiap-tiap seorang (dari ahli-ahli Syurga dan neraka) itu, dengan tanda masing-masing. Dan mereka pun menyeru ahli Syurga (dengan memberi salam, katanya): “Salaamun Alaikum” (salam sejahtera kepada kamu). Sedang mereka, sendiri belum lagi masuk Syurga, padahal mereka ingin sangat memasukinya.
[47]
Dan apabila dialihkan pandangan mereka ke arah ahli neraka, mereka (berdoa dengan) berkata: “Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau jadikan kami bersama orang-orang yang zalim”.
[48]
Dan orang-orang yang berada di atas tembok Al-A’raaf menyeru beberapa orang (Ketua kaum kafir) yang mereka kenal dengan tandanya, dengan berkata: “Nampaknya kumpulan kamu yang ramai (atau kekayaan kamu yang besar) dan juga segala apa yang kamu sombongkan dahulu – tidak dapat menolong kamu”.
[49]
(Mereka bertanya pula kepada Ketua-ketua kaum kafir itu dengan berkata): “Itukah orang-orang yang kamu ejek-ejek dahulu dan kamu bersumpah bahawa mereka tidak akan beroleh rahmat dari Allah? (Sekarang dikatakan kepada mereka): ` Masuklah kamu ke dalam Syurga, tidak ada kebimbangan (dari berlakunya sesuatu yang tidak baik) terhadap kamu, dan kamu pula tidak akan berdukacita. ‘ ”
[50]
Dan (Tuhan menerangkan pula kehinaan ahli neraka dengan firmannya): ahli neraka menyeru ahli Syurga (dengan berkata): “Limpahkanlah kepada kami sedikit dari air atau dari rezeki (makanan) yang telah dikurniakan Allah kepada kamu”. Mereka (ahli Syurga) menjawab: “Sesungguhnya Allah telah haramkan kedua-duanya atas orang-orang kafir”.
[51]
(Tuhan berfirman: Orang-orang kafir itu ialah) orang-orang yang menjadikan perkara-perkara ugama mereka sebagai hiburan yang melalaikan dan permainan, dan orang-orang yang telah terpedaya dengan kehidupan dunia (segala kemewahannya dan kelazatannya). Oleh itu, pada hari ini (hari kiamat), Kami lupakan (tidak hiraukan) mereka sebagaimana mereka telah lupa (tidak hiraukan persiapan-persipan untuk) menemui hari mereka ini, dan juga kerana mereka selalu mengingkari ayat-ayat keterangan Kami.
[52]
Dan sesungguhnya Kami telah datangkan kepada mereka, sebuah Kitab (Al-Quran) yang Kami telah menjelaskannya satu persatu berdasarkan pengetahuan (Kami yang meliputi segala-galanya), untuk menjadi hidayah petunjuk dan rahmat, bagi orang-orang yang (mahu) beriman.
[53]
Tidak ada perkara yang mereka tunggu-tunggukan melainkan akibat atau kesudahan (apa yang telah dijanjikan oleh Allah di dalam Al-Quran), pada hari datangnya apa yang telah dijanjikan dalam Al-Quran itu (pada hari kiamat kelak), berkatalah orang-orang yang telah melupakannya (yang tidak menghiraukannya dalam dunia) dahulu: “Sesungguhnya telah datang Rasul-rasul Tuhan kami dengan membawa kebenaran, maka adakah untuk kami pemberi syafaat supaya mereka memberi syafaat bagi kami atau (bolehkah) kami dikembalikan (ke dunia) supaya kami dapat beramal, lain daripada apa yang kami telah kerjakan?” Sesungguhnya mereka telah merugikan diri mereka sendiri, dan telah lenyaplah dari mereka perkara-perkara yang mereka ada-adakan dahulu.
[54]
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa lalu Ia bersemayam di atas Arasy; Ia melindungi malam dengan siang yang mengiringinya dengan deras (silih berganti) dan (Ia pula yang menciptakan) matahari dan bulan serta bintang-bintang, (semuanya) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, kepada Allah jualah tertentu urusan menciptakan (sekalian makhluk) dan urusan pemerintahan. Maha Suci Allah yang mencipta dan mentadbirkan sekalian alam.
[55]
Berdoalah kepada Tuhan kamu dengan merendah diri dan (dengan suara) perlahan-lahan. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas.
[56]
Dan janganlah kamu berbuat kerosakan di bumi sesudah Allah menyediakan segala yang membawa kebaikan padanya, dan berdoalah kepadaNya dengan perasaan bimbang (kalau-kalau tidak diterima) dan juga dengan perasaan terlalu mengharapkan (supaya makbul). Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat kepada orang-orang yang memperbaiki amalannya.
In this video: Kang Nasir (videos), Abu Abdallah Muhammad Abduweli, Abu Alex, RidhWanted ForLife, Anwar Fadzil (videos), Abu Khairun, Jimmy Qimie (videos), Borneo Menggugat (videos), Abu Basyer (videos), Abu Khair (videos), Affeeyy Fillahlophyou, Humairah Saqinah Sidex, Dewi Ghanita, Wak Serban (videos), Aisyah Hussain, Nisya Wan, Karunia Adi Mulia (videos), Anwar Din (videos), Akhy Fezy (videos), Haneem Ab Rahman, Che Embi Ahmad (videos), Alia Ali, Dato Alang Zari Ishak (videos), Zal Yaacob, Rohaty Majzub, Kamal Abdul Rahim (videos), Ramli Abdul Rahim (videos), Kembara Bahasa, Jidin Giding (videos), Hj Zulkifli Ismail (videos) and Darma Mohammad
37 as Saffat 2 of 2
[83]
Dan sesungguhnya di antara orang-orang yang menegakkan (ajaran yang dibawa oleh) Nabi Nuh ialah Nabi Ibrahim.
[84]
Ketika ia mematuhi perintah tuhannya dengan hati yang suci murni.
[85]
Ketika ia berkata kepada bapanya dan kaumnya: ” Apa yang kamu sembah?
[86]
“Patutkah kamu menyembah tuhan-tuhan yang lain dari Allah, kerana kamu memutar belitkan kebenaran semata-mata (bukan kerana benarnya)?
[87]
“Maka bagaimana fikiran kamu pula terhadap Allah Tuhan sekalian alam?”
[88]
Kemudian ia memandang dengan satu renungan kepada bintang-bintang (yang bertaburan di langit),
[89]
Lalu berkata: “Sesungguhnya aku merasa sakit (tak dapat turut berhari raya sama)”.
[90]
Setelah (mendengar kata-katanya) itu, mereka berpaling meninggalkan dia.
[91]
Lalu ia pergi kepada berhala-berhala mereka secara bersembunyi, serta ia bertanya (kepada berhala-berhala itu, secara mengejek-ejek): “Mengapa kamu tidak makan?
[92]
“Mengapa kamu tidak menjawab?”
[93]
Lalu ia memukul berhala-berhala itu dengan tangan kanannya (sehingga pecah berketul-ketul).
[94]
(Setelah kaumnya mengetahui hal itu) maka datanglah mereka beramai-ramai kepadanya.
[95]
(Bagi menjawab bantahan mereka), ia berkata: “Patutkah kamu menyembah benda-benda yang kamu pahat?
[96]
“Padahal Allah yang mencipta kamu dan benda-benda yang kamu buat itu!”
[97]
(Setelah tak dapat berhujah lagi, ketua-ketua) mereka berkata: “Binalah untuk Ibrahim sebuah tempat (untuk membakarnya), kemudian campakkan dia ke dalam api yang menjulang-julang itu”.
[98]
Maka mereka (dengan perbuatan membakar Nabi Ibrahim itu) hendak melakukan angkara yang menyakitinya, lalu Kami jadikan mereka orang-orang yang terkebawah (yang tidak berjaya maksudnya).
[99]
Dan Nabi Ibrahim pula berkata: “Aku hendak (meninggalkan kamu) pergi kepada Tuhanku, Ia akan memimpinku (ke jalan yang benar).
[100]
” Wahai Tuhanku! Kurniakanlah kepadaku anak yang terhitung dari orang-orang yang soleh!”
[101]
Lalu Kami berikan kepadanya berita yang mengembirakan, bahawa ia akan beroleh seorang anak yang penyabar.
[102]
Maka ketika anaknya itu sampai (ke peringkat umur yang membolehkan dia) berusaha bersama-sama dengannya, Nabi Ibrahim berkata: “Wahai anak kesayanganku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahawa aku akan menyembelihmu; maka fikirkanlah apa pendapatmu?”. Anaknya menjawab: “Wahai ayah, jalankanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah, ayah akan mendapati daku dari orang-orang yang sabar”.
[103]
Setelah keduanya berserah bulat-bulat (menjunjung perintah Allah itu), dan Nabi Ibrahim merebahkan anaknya dengan meletakkan iringan mukanya di atas tompok tanah, (Kami sifatkan Ibrahim – dengan kesungguhan azamnya itu telah menjalankan perintah Kami),
[104]
Serta Kami menyerunya: “Wahai Ibrahim!
[105]
“Engkau telah menyempurnakan maksud mimpi yang engkau lihat itu”. Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.
[106]
Sesungguhnya perintah ini adalah satu ujian yang nyata;
[107]
Dan Kami tebus anaknya itu dengan seekor binatang sembelihan yang besar;
[108]
Dan Kami kekalkan baginya (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian:
[109]
“Salam sejahtera kepada Nabi Ibrahim!”.
[110]
Demikianlah Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.
[111]
Sesungguhnya Nabi Ibrahim itu dari hamba-hamba Kami yang beriman.
[112]
Dan Kami pula berikan kepadanya berita yang mengembirakan, bahawa ia akan beroleh (seorang anak): Ishak, yang akan menjadi Nabi, yang terhitung dari orang-orang yang soleh.
[113]
Dan Kami limpahi berkat kepadanya dan kepada (anaknya): Ishak; dan di antara zuriat keturunan keduanya ada yang mengerjakan kebaikan, dan ada pula yang berlaku zalim dengan nyata, terhadap dirinya sendiri.
[114]
Dan demi sesungguhnya! kami telah melimpahkan nikmat pemberian kepada Nabi Musa dan Nabi Harun.
[115]
Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya dari kesusahan yang besar;
[116]
Dan Kami menolong mereka sehingga menjadilah mereka orang-orang yang berjaya mengalahkan (lawannya);
[117]
Dan Kami berikan kepada keduanya Kitab Suci yang amat jelas keterangannya;
[118]
Dan Kami berikan hidayah petunjuk kepada keduanya ke jalan yang lurus.
[119]
Dan Kami kekalkan bagi keduanya (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian:
[120]
“Salam sejahtera kepada Nabi Musa dan Nabi Harun!”
[121]
Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.
[122]
Sesungguhnya mereka berdua adalah dari hamba-hamba Kami yang beriman.
[123]
Dan sesungguhnya Nabi Ilyas adalah dari Rasul-rasul (Kami) yang diutus.
[124]
(Ingatkanlah peristiwa) ketika ia berkata kepada kaumnya: “Hendaklah kamu mematuhi suruhan Allah dan menjauhi laranganNya.
[125]
“Patutkah kamu menyembah berhala Ba’la, dan kamu meninggalkan (ibadat kepada) sebijak-bijak pencipta?
[126]
“Iaitu Allah Tuhan kamu, dan Tuhan datuk nenek kamu yang telah lalu!”
[127]
Maka mereka mendustakannya; akibatnya mereka tetap akan dibawa hadir (untuk diseksa),
[128]
Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik (maka mereka akan terselamat, dan mendapat sebaik-baik balasan).
[129]
Dan Kami kekalkan bagi Nabi Ilyas (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian:
[130]
“Salam sejahtera kepada Nabi Ilyas!”
[131]
Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.
[132]
Sesungguhnya Nabi Ilyas itu dari hamba-hamba Kami yang beriman.
[133]
Dan sesungguhnya Nabi Lut adalah dari Rasul-rasul (Kami) yang diutus.
[134]
(ingatkanlah peristiwa) ketika kami selamatkan dia dan keluarga serta pengikut-pengikutnya semuanya,
[135]
Kecuali seorang perempuan tua tertinggal dalam golongan yang dibinasakan.
[136]
Kemudian Kami hancurkan yang lain (dari pengikut-pengikut Nabi Lut).
[137]
Dan sesungguhnya kamu (yang menentang Nabi Muhammad): berulang-alik (melalui bekas-bekas tempat tinggal) mereka, semasa kamu berada pada waktu pagi.
[138]
Dan juga pada waktu malam; maka mengapa kamu tidak mahu memikirkannya?.
[139]
Dan sesungguhnya Nabi Yunus adalah dari Rasul-rasul (Kami) yang diutus.
[140]
(Ingatkanlah peristiwa) ketika ia melarikan diri ke kapal yang penuh sarat.
[141]
(Dengan satu keadaan yang memaksa) maka dia pun turut mengundi, lalu menjadilah ia dari orang-orang yang kalah yang digelunsurkan (ke laut).
[142]
Setelah itu ia ditelan oleh ikan besar, sedang ia berhak ditempelak.
[143]
Maka kalaulah ia bukan dari orang-orang yang sentiasa mengingati Allah (dengan zikir dan tasbih),
[144]
Tentulah ia akan tinggal di dalam perut ikan itu hingga ke hari manusia dibangkitkan keluar dari kubur.
[145]
Oleh itu Kami campakkan dia keluar (dari perut ikan) ke tanah yang tandus (di tepi pantai), sedang ia berkeadaan sakit.
[146]
Dan Kami tumbuhkan (untuk melindunginya) sebatang pokok yang berdaun lebar.
[147]
Dan (Nabi Yunus yang tersebut kisahnya itu) Kami utuskan kepada (kaumnya yang seramai) seratus ribu atau lebih.
[148]
(Setelah berlaku apa yang berlaku) maka mereka pun beriman, lalu Kami biarkan mereka menikmati kesenangan hidup hingga ke suatu masa (yang ditetapkan bagi masing-masing).
[149]
(Oleh sebab ada di antara kaum musyrik Arab yang mendakwa bahawa malaikat itu anak-anak perempuan Allah) maka bertanyalah (wahai Muhammad) kepada mereka itu: Adilkah mereka membahagi untuk Tuhanmu anak-anak perempuan, dan untuk mereka anak-anak lelaki?
[150]
Atau adakah mereka hadir sendiri menyaksikan Kami mencipta malaikat-malaikat itu – perempuan?
[151]
Ketahuilah! Bahawa sesungguhnya, dengan sebab terpesongnya dari kebenaran, mereka berkata:
[152]
“Allah beranak”; sedang mereka, sesungguhnya adalah orang-orang yang berdusta!
[153]
(Patutkah kamu mendakwa bahawa Tuhan mempunyai anak, dan anak itu pula ialah anak-anak perempuan yang kamu tidak sukai?) Adakah Tuhan memilih serta mengutamakan anak-anak perempuan dari anak-anak lelaki (sedang kedua-dua jenis itu Dia lah yang menciptakannya)?
[154]
Apa sudah jadi kamu? Bagaimana kamu menetapkan hukum (yang terang-terang salahnya itu)?
[155]
Setelah ditegur, maka tidakkah kamu mahu berusaha mengingatkan (bahawa Allah mustahil bagiNya anak-pinak)?
[156]
Atau adakah kamu mempunyai sebarang bukti yang nyata (menerangkan bahawa malaikat itu anak-anak perempuan Allah)?
[157]
(Kiranya ada) maka bawalah kitab kamu (yang menerangkan demikian), jika betul kamu orang-orang yang benar.
[158]
(Mereka telah mengatakan perkara yang mustahil) serta mengadakan pertalian kerabat di antara Allah dan malaikat, padahal demi sesungguhnya malaikat itu sedia mengetahui bahawa sebenarnya orang-orang yang melakukan demikian akan dibawa hadir (ke dalam azab pada hari akhirat).
[159]
Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan itu!
[160]
Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik, (maka mereka akan terselamat, dan akan mendapat sebaik-baik balasan).
[161]
Maka sebenarnya kamu (wahai orang-orang musyrik), dan apa yang kamu sembah itu.
[162]
Tidak akan dapat merosakkan perhubungan seseorang dengan Tuhannya,
[163]
kecuali orang-orang yang telah ditetapkan bahawa dia akan dibakar di dalam neraka yang menjulang-julang.
[164]
(Malaikat pula menegaskan pendirian mereka dengan berkata): “Dan tiada sesiapapun dari kalangan kami melainkan ada baginya darjat kedudukan yang tertentu (dalam menyempurnakan tugasnya);
[165]
“Dan sesungguhnya kamilah yang sentiasa berbaris (menjunjung perintah dan beribadat),
[166]
“Dan sesungguhnya kamilah yang sentiasa bertasbih (mensucikan Allah dari sebarang sifat kekurangan)!”
[167]
Dan sebenarnya mereka (yang musyrik) itu dahulu pernah berkata:
[168]
“Kalaulah ada di sisi kami Kitab Suci dari (bawaan Rasul-rasul) yang telah lalu
[169]
“Tentulah kami akan menjadi hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik!”
[170]
(Setelah Al-Quran diturunkan kepada mereka) mereka mengingkarinya; oleh itu mereka akan mengetahui kelak (akibat kekufurannya).
[171]
Dan demi sesungguhnya! Telah ada semenjak dahulu lagi, ketetapan Kami, bagi hamba-hamba Kami yang diutus menjadi Rasul -
[172]
Bahawa sesungguhnya merekalah orang-orang yang diberikan pertolongan mencapai kemenangan
[173]
Dan bahawasanya tentera Kami (pengikut-pengikut Rasul), merekalah orang-orang yang mengalahkan (golongan yang menentang kebenaran).
[174]
Oleh itu berpalinglah (wahai Muhammad) dari mereka, (jangan hiraukan celaan mereka serta bersabarlah) hingga ke suatu masa.
[175]
Dan lihat (apa yang akan menimpa) mereka; tidak lama kemudian mereka akan melihat (kemenangan yang telah Kami tetapkan untukmu).
[176]
Maka tidaklah patut mereka meminta disegerakan azab (yang telah ditetapkan oleh) Kami!
[177]
Kerana apabila azab itu turun dalam daerah dan kawasan mereka, sudah tentu buruklah hari orang-orang yang tidak mengindahkan amaran yang telah diberikan.
[178]
Dan berpalinglah (wahai Muhammad) dari mereka, (jangan hiraukan celaan mereka serta bersabarlah) hingga ke suatu masa.
[179]
Dan lihatlah (apa yang akan jadi); tidak lama kemudian, mereka pun akan melihat juga.
[180]
Akuilah kesucian Tuhanmu, – Tuhan yang mempunyai keagungan dan kekuasaan, – dari apa yang mereka katakan!
[181]
Dan (ucaplah) salam sejahtera kepada sekalian Rasul.
[182]
Serta (ingatlah bahawa) segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan seluruh alam.
Tags: As-Saffat, Mekah
Dan sesungguhnya di antara orang-orang yang menegakkan (ajaran yang dibawa oleh) Nabi Nuh ialah Nabi Ibrahim.
[84]
Ketika ia mematuhi perintah tuhannya dengan hati yang suci murni.
[85]
Ketika ia berkata kepada bapanya dan kaumnya: ” Apa yang kamu sembah?
[86]
“Patutkah kamu menyembah tuhan-tuhan yang lain dari Allah, kerana kamu memutar belitkan kebenaran semata-mata (bukan kerana benarnya)?
[87]
“Maka bagaimana fikiran kamu pula terhadap Allah Tuhan sekalian alam?”
[88]
Kemudian ia memandang dengan satu renungan kepada bintang-bintang (yang bertaburan di langit),
[89]
Lalu berkata: “Sesungguhnya aku merasa sakit (tak dapat turut berhari raya sama)”.
[90]
Setelah (mendengar kata-katanya) itu, mereka berpaling meninggalkan dia.
[91]
Lalu ia pergi kepada berhala-berhala mereka secara bersembunyi, serta ia bertanya (kepada berhala-berhala itu, secara mengejek-ejek): “Mengapa kamu tidak makan?
[92]
“Mengapa kamu tidak menjawab?”
[93]
Lalu ia memukul berhala-berhala itu dengan tangan kanannya (sehingga pecah berketul-ketul).
[94]
(Setelah kaumnya mengetahui hal itu) maka datanglah mereka beramai-ramai kepadanya.
[95]
(Bagi menjawab bantahan mereka), ia berkata: “Patutkah kamu menyembah benda-benda yang kamu pahat?
[96]
“Padahal Allah yang mencipta kamu dan benda-benda yang kamu buat itu!”
[97]
(Setelah tak dapat berhujah lagi, ketua-ketua) mereka berkata: “Binalah untuk Ibrahim sebuah tempat (untuk membakarnya), kemudian campakkan dia ke dalam api yang menjulang-julang itu”.
[98]
Maka mereka (dengan perbuatan membakar Nabi Ibrahim itu) hendak melakukan angkara yang menyakitinya, lalu Kami jadikan mereka orang-orang yang terkebawah (yang tidak berjaya maksudnya).
[99]
Dan Nabi Ibrahim pula berkata: “Aku hendak (meninggalkan kamu) pergi kepada Tuhanku, Ia akan memimpinku (ke jalan yang benar).
[100]
” Wahai Tuhanku! Kurniakanlah kepadaku anak yang terhitung dari orang-orang yang soleh!”
[101]
Lalu Kami berikan kepadanya berita yang mengembirakan, bahawa ia akan beroleh seorang anak yang penyabar.
[102]
Maka ketika anaknya itu sampai (ke peringkat umur yang membolehkan dia) berusaha bersama-sama dengannya, Nabi Ibrahim berkata: “Wahai anak kesayanganku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahawa aku akan menyembelihmu; maka fikirkanlah apa pendapatmu?”. Anaknya menjawab: “Wahai ayah, jalankanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah, ayah akan mendapati daku dari orang-orang yang sabar”.
[103]
Setelah keduanya berserah bulat-bulat (menjunjung perintah Allah itu), dan Nabi Ibrahim merebahkan anaknya dengan meletakkan iringan mukanya di atas tompok tanah, (Kami sifatkan Ibrahim – dengan kesungguhan azamnya itu telah menjalankan perintah Kami),
[104]
Serta Kami menyerunya: “Wahai Ibrahim!
[105]
“Engkau telah menyempurnakan maksud mimpi yang engkau lihat itu”. Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.
[106]
Sesungguhnya perintah ini adalah satu ujian yang nyata;
[107]
Dan Kami tebus anaknya itu dengan seekor binatang sembelihan yang besar;
[108]
Dan Kami kekalkan baginya (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian:
[109]
“Salam sejahtera kepada Nabi Ibrahim!”.
[110]
Demikianlah Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.
[111]
Sesungguhnya Nabi Ibrahim itu dari hamba-hamba Kami yang beriman.
[112]
Dan Kami pula berikan kepadanya berita yang mengembirakan, bahawa ia akan beroleh (seorang anak): Ishak, yang akan menjadi Nabi, yang terhitung dari orang-orang yang soleh.
[113]
Dan Kami limpahi berkat kepadanya dan kepada (anaknya): Ishak; dan di antara zuriat keturunan keduanya ada yang mengerjakan kebaikan, dan ada pula yang berlaku zalim dengan nyata, terhadap dirinya sendiri.
[114]
Dan demi sesungguhnya! kami telah melimpahkan nikmat pemberian kepada Nabi Musa dan Nabi Harun.
[115]
Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya dari kesusahan yang besar;
[116]
Dan Kami menolong mereka sehingga menjadilah mereka orang-orang yang berjaya mengalahkan (lawannya);
[117]
Dan Kami berikan kepada keduanya Kitab Suci yang amat jelas keterangannya;
[118]
Dan Kami berikan hidayah petunjuk kepada keduanya ke jalan yang lurus.
[119]
Dan Kami kekalkan bagi keduanya (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian:
[120]
“Salam sejahtera kepada Nabi Musa dan Nabi Harun!”
[121]
Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.
[122]
Sesungguhnya mereka berdua adalah dari hamba-hamba Kami yang beriman.
[123]
Dan sesungguhnya Nabi Ilyas adalah dari Rasul-rasul (Kami) yang diutus.
[124]
(Ingatkanlah peristiwa) ketika ia berkata kepada kaumnya: “Hendaklah kamu mematuhi suruhan Allah dan menjauhi laranganNya.
[125]
“Patutkah kamu menyembah berhala Ba’la, dan kamu meninggalkan (ibadat kepada) sebijak-bijak pencipta?
[126]
“Iaitu Allah Tuhan kamu, dan Tuhan datuk nenek kamu yang telah lalu!”
[127]
Maka mereka mendustakannya; akibatnya mereka tetap akan dibawa hadir (untuk diseksa),
[128]
Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik (maka mereka akan terselamat, dan mendapat sebaik-baik balasan).
[129]
Dan Kami kekalkan bagi Nabi Ilyas (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian:
[130]
“Salam sejahtera kepada Nabi Ilyas!”
[131]
Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan kebaikan.
[132]
Sesungguhnya Nabi Ilyas itu dari hamba-hamba Kami yang beriman.
[133]
Dan sesungguhnya Nabi Lut adalah dari Rasul-rasul (Kami) yang diutus.
[134]
(ingatkanlah peristiwa) ketika kami selamatkan dia dan keluarga serta pengikut-pengikutnya semuanya,
[135]
Kecuali seorang perempuan tua tertinggal dalam golongan yang dibinasakan.
[136]
Kemudian Kami hancurkan yang lain (dari pengikut-pengikut Nabi Lut).
[137]
Dan sesungguhnya kamu (yang menentang Nabi Muhammad): berulang-alik (melalui bekas-bekas tempat tinggal) mereka, semasa kamu berada pada waktu pagi.
[138]
Dan juga pada waktu malam; maka mengapa kamu tidak mahu memikirkannya?.
[139]
Dan sesungguhnya Nabi Yunus adalah dari Rasul-rasul (Kami) yang diutus.
[140]
(Ingatkanlah peristiwa) ketika ia melarikan diri ke kapal yang penuh sarat.
[141]
(Dengan satu keadaan yang memaksa) maka dia pun turut mengundi, lalu menjadilah ia dari orang-orang yang kalah yang digelunsurkan (ke laut).
[142]
Setelah itu ia ditelan oleh ikan besar, sedang ia berhak ditempelak.
[143]
Maka kalaulah ia bukan dari orang-orang yang sentiasa mengingati Allah (dengan zikir dan tasbih),
[144]
Tentulah ia akan tinggal di dalam perut ikan itu hingga ke hari manusia dibangkitkan keluar dari kubur.
[145]
Oleh itu Kami campakkan dia keluar (dari perut ikan) ke tanah yang tandus (di tepi pantai), sedang ia berkeadaan sakit.
[146]
Dan Kami tumbuhkan (untuk melindunginya) sebatang pokok yang berdaun lebar.
[147]
Dan (Nabi Yunus yang tersebut kisahnya itu) Kami utuskan kepada (kaumnya yang seramai) seratus ribu atau lebih.
[148]
(Setelah berlaku apa yang berlaku) maka mereka pun beriman, lalu Kami biarkan mereka menikmati kesenangan hidup hingga ke suatu masa (yang ditetapkan bagi masing-masing).
[149]
(Oleh sebab ada di antara kaum musyrik Arab yang mendakwa bahawa malaikat itu anak-anak perempuan Allah) maka bertanyalah (wahai Muhammad) kepada mereka itu: Adilkah mereka membahagi untuk Tuhanmu anak-anak perempuan, dan untuk mereka anak-anak lelaki?
[150]
Atau adakah mereka hadir sendiri menyaksikan Kami mencipta malaikat-malaikat itu – perempuan?
[151]
Ketahuilah! Bahawa sesungguhnya, dengan sebab terpesongnya dari kebenaran, mereka berkata:
[152]
“Allah beranak”; sedang mereka, sesungguhnya adalah orang-orang yang berdusta!
[153]
(Patutkah kamu mendakwa bahawa Tuhan mempunyai anak, dan anak itu pula ialah anak-anak perempuan yang kamu tidak sukai?) Adakah Tuhan memilih serta mengutamakan anak-anak perempuan dari anak-anak lelaki (sedang kedua-dua jenis itu Dia lah yang menciptakannya)?
[154]
Apa sudah jadi kamu? Bagaimana kamu menetapkan hukum (yang terang-terang salahnya itu)?
[155]
Setelah ditegur, maka tidakkah kamu mahu berusaha mengingatkan (bahawa Allah mustahil bagiNya anak-pinak)?
[156]
Atau adakah kamu mempunyai sebarang bukti yang nyata (menerangkan bahawa malaikat itu anak-anak perempuan Allah)?
[157]
(Kiranya ada) maka bawalah kitab kamu (yang menerangkan demikian), jika betul kamu orang-orang yang benar.
[158]
(Mereka telah mengatakan perkara yang mustahil) serta mengadakan pertalian kerabat di antara Allah dan malaikat, padahal demi sesungguhnya malaikat itu sedia mengetahui bahawa sebenarnya orang-orang yang melakukan demikian akan dibawa hadir (ke dalam azab pada hari akhirat).
[159]
Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan itu!
[160]
Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik, (maka mereka akan terselamat, dan akan mendapat sebaik-baik balasan).
[161]
Maka sebenarnya kamu (wahai orang-orang musyrik), dan apa yang kamu sembah itu.
[162]
Tidak akan dapat merosakkan perhubungan seseorang dengan Tuhannya,
[163]
kecuali orang-orang yang telah ditetapkan bahawa dia akan dibakar di dalam neraka yang menjulang-julang.
[164]
(Malaikat pula menegaskan pendirian mereka dengan berkata): “Dan tiada sesiapapun dari kalangan kami melainkan ada baginya darjat kedudukan yang tertentu (dalam menyempurnakan tugasnya);
[165]
“Dan sesungguhnya kamilah yang sentiasa berbaris (menjunjung perintah dan beribadat),
[166]
“Dan sesungguhnya kamilah yang sentiasa bertasbih (mensucikan Allah dari sebarang sifat kekurangan)!”
[167]
Dan sebenarnya mereka (yang musyrik) itu dahulu pernah berkata:
[168]
“Kalaulah ada di sisi kami Kitab Suci dari (bawaan Rasul-rasul) yang telah lalu
[169]
“Tentulah kami akan menjadi hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik!”
[170]
(Setelah Al-Quran diturunkan kepada mereka) mereka mengingkarinya; oleh itu mereka akan mengetahui kelak (akibat kekufurannya).
[171]
Dan demi sesungguhnya! Telah ada semenjak dahulu lagi, ketetapan Kami, bagi hamba-hamba Kami yang diutus menjadi Rasul -
[172]
Bahawa sesungguhnya merekalah orang-orang yang diberikan pertolongan mencapai kemenangan
[173]
Dan bahawasanya tentera Kami (pengikut-pengikut Rasul), merekalah orang-orang yang mengalahkan (golongan yang menentang kebenaran).
[174]
Oleh itu berpalinglah (wahai Muhammad) dari mereka, (jangan hiraukan celaan mereka serta bersabarlah) hingga ke suatu masa.
[175]
Dan lihat (apa yang akan menimpa) mereka; tidak lama kemudian mereka akan melihat (kemenangan yang telah Kami tetapkan untukmu).
[176]
Maka tidaklah patut mereka meminta disegerakan azab (yang telah ditetapkan oleh) Kami!
[177]
Kerana apabila azab itu turun dalam daerah dan kawasan mereka, sudah tentu buruklah hari orang-orang yang tidak mengindahkan amaran yang telah diberikan.
[178]
Dan berpalinglah (wahai Muhammad) dari mereka, (jangan hiraukan celaan mereka serta bersabarlah) hingga ke suatu masa.
[179]
Dan lihatlah (apa yang akan jadi); tidak lama kemudian, mereka pun akan melihat juga.
[180]
Akuilah kesucian Tuhanmu, – Tuhan yang mempunyai keagungan dan kekuasaan, – dari apa yang mereka katakan!
[181]
Dan (ucaplah) salam sejahtera kepada sekalian Rasul.
[182]
Serta (ingatlah bahawa) segala puji tertentu bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan seluruh alam.
Tags: As-Saffat, Mekah
37 As Saffat Part 1 of 2
[1]
Demi (hamba-hambaKu) yang berbaris dengan berderet-deret -
[2]
(Hamba-hambaKu) yang melarang (dari kejahatan) dengan sesungguh-sungguhnya -
[3]
(Hamba-hambaKu) yang membaca kandungan Kitab Suci;
[4]
(Sumpah demi sumpah) sesungguhnya Tuhan kamu hanyalah Satu -
[5]
Tuhan (yang mencipta serta mentadbirkan) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, dan Tuhan (yang mengatur) tempat-tempat terbit matahari.
[6]
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat (pada penglihatan penduduk bumi) dengan hiasan bintang-bintang.
[7]
Dan (Kami pelihara urusan langit itu) dengan serapi-rapi kawalan dari (masuk campur) tiap-tiap Syaitan yang derhaka;
[8]
(Dengan itu) mereka tidak dapat memasang telinga mendengar (percakapan malaikat) penduduk langit, dan mereka pula direjam (dengan api) dari segala arah dan penjuru,
[9]
Untuk mengusir mereka; dan mereka pula beroleh azab seksa yang tidak putus-putus.
[10]
Kecuali sesiapa di antara Syaitan-syaitan itu yang curi mendengar mana-mana percakapan (malaikat), maka ia diburu dan diikuti (dengan rejaman) api yang menjulang lagi menembusi.
[11]
(Setelah nyata kekuasaan Kami) maka bertanyalah (wahai Muhammad) kepada mereka (yang ingkarkan hidupnya semula orang-orang mati): Adakah diri mereka lebih sukar hendak diciptakan, atau makhluk-makhluk lain yang Kami telah ciptakan? Sesungguhnya Kami telah mencipta mereka dari tanah liat (yang senang diubah dan diciptakan semula).
[12]
(Pertanyaan itu tidak juga berfaedah kepada mereka) bahkan engkau merasa hairan (terhadap keingkaran mereka), dan sebaliknya mereka mengejek-ejek (peneranganmu).
[13]
Dan apabila diperingatkan, mereka tetap tidak mahu menerima peringatan itu.
[14]
Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda (yang membuktikan kekuasaan Kami dan kebenaranmu), mereka mencari-cari jalan memperolok-olokkannya, -
[15]
Serta mereka berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.
[16]
“Adakah sesudah kita mati serta menjadi tanah dan tulang, adakah kita akan dibangkitkan hidup semula?
[17]
“Dan adakah juga datuk nenek kita yang telah lalu (akan dibangkitkan hidup semula)?”
[18]
Jawablah (wahai Muhammad): “Ya, benar !(Kamu semua akan dibangkitkan) dengan keadaan hina-dina “.
[19]
(Kebangkitan ini mudah) kerana sesungguhnya ia boleh berlaku hanyalah dengan suara sahaja, maka dengan serta mereka semuanya (bangkit) melihat (apa yang akan jadi).
[20]
Dan (pada saat itu) mereka berkata:” Wahai celakanya kami, ini ialah hari balasan!”
[21]
(Lalu malaikat berkata kepada mereka): ” Ini ialah hari memutuskan hukum untuk memberi balasan yang dahulu kamu mendustakannya “.
[22]
(Allah berfirman kepada malaikat):” Himpunkanlah orang-orang yang zalim itu, dan orang-orang yang berkeadaan seperti mereka, serta benda-benda yang mereka sembah -
[23]
“Yang lain dari Allah serta hadapkanlah mereka ke jalan yang membawa ke neraka.
[24]
“Dan hentikanlah mereka (menunggu), kerana sesungguhnya mereka akan disoal:
[25]
“Mengapa kamu tidak bertolong-tolongan (sebagaimana yang kamu dakwakan dahulu?”
[26]
(Mereka pada ketika itu tidak dapat berbuat apa-apa) bahkan mereka pada hari itu menyerah diri dengan hina (untuk diadili);
[27]
Dan masing-masing pun mengadap satu sama lain, sambil kata mengata dan cela mencela.
[28]
Pengikut-pengikut berkata (kepada ketuanya):” Sesungguhnya kamu dahulu selalu datang menyekat kami (daripada beriman) dengan menggunakan kuasa kamu”.
[29]
Ketua-ketuanya menjawab: ” (Tidak!) Bahkan kamulah sendiri tidak mahu menjadi orang-orang yang beriman!
[30]
“Dan kami (selain daripada mengajak kamu (tidak mempunyai sebarang kuasa memerintah kamu, bahkan kamu sememangnya kaum yang melampaui batas.
[31]
(Dengan keadaan diri kita yang sedemikian) maka tetaplah di atas kita janji seksa (yang dijanjikan) oleh Tuhan kita, bahawa kita semua tentu akan merasai (azab itu).
[32]
“(Dengan sebab ketentuan yang tersebut) maka kami pun mengajak kamu menjadi sesat, kerana sebenarnya kami adalah orang-orang sesat”
[33]
Maka sesungguhnya mereka semua pada hari itu, menderita azab bersama.
[34]
Sesungguhnya demikianlah Kami melakukan kepada orang-orang yang berdosa.
[35]
Sebenarnya mereka dahulu apabila dikatakan kepadanya;” (ketahuilah, bahawa) tiada Tuhan yang sebenar-benarnya melainkan Allah” – mereka bersikap takbur mengingkarinya, -
[36]
Serta mereka berkata: ” Patutkah kami mesti meninggalkan tuhan-tuhan yang kami sembah, kerana mendengar ajakan seorang penyair gila?”
[37]
(Tidak! Nabi Muhammad bukan penyair dan bukan pula seorang gila) bahkan ia telah membawa kebenaran (tauhid), dan mengesahkan kebenaran (tauhid) yang dibawa oleh Rasul-rasul (yang terdahulu daripadanya).
[38]
Sesungguhnya kamu (wahai orang-orang musyrik) akan merasai azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
[39]
Dan kamu tidak dibalas melainkan (dengan balasan yang sepadan) dengan apa yang kamu telah kerjakan;
[40]
Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik,
[41]
Mereka itu beroleh limpah kurnia yang termaklum,
[42]
Iaitu buah-buahan (yang lazat), serta mereka mendapat penghormatan,
[43]
Di dalam syurga-syurga yang penuh melimpah dengan berjenis-jenis nikmat.
[44]
Mereka duduk berhadap-hadapan di atas pelamin-pelamin kebesaran;
[45]
Diedarkan kepada mereka piala yang berisi arak (yang diambil) dari sungainya yang mengalir,
[46]
Minuman itu putih bersih, lagi lazat rasanya, bagi orang-orang yang meminumnya,
[47]
Ia tidak mengandungi sesuatu yang membahayakan, dan tidak pula mereka mabuk kerana menikmatinya.
[48]
Sedang di sisi mereka ada pula bidadari-bidadari yang tidak menumpukan pandangannya melainkan kepada mereka, lagi yang amat indah luas matanya;
[49]
(Putih kekuning-kuningan) seolah-olah mereka telur (burung kasuari) yang tersimpan dengan sebaik-baiknya.
[50]
(Tinggalah penduduk Syurga itu menikmati kesenangan), lalu setengahnya mengadap yang lain, sambil berbincang dan bertanya-tanyaan.
[51]
Seorang di antaranya berkata: ” Sesungguhnya aku (di dunia) dahulu, ada seorang rakan (yang menempelak daku).
[52]
“katanya: Adakah engkau juga salah seorang dari golongan yang mengakui benarnya (kebangkitan orang-orang mati pada hari akhirat)?
[53]
“Adakah sesudah kita mati dan menjadi tanah dan tulang, adakah kita akan (dihidupkan semula serta) dibalas apa yang telah kita lakukan? ” ‘
[54]
(Setelah menceritakan perihal rakannya itu) ia berkata lagi: ” Adakah kamu hendak melihat (keadaan rakanku yang ingkar itu)?”
[55]
Maka ia pun memandang (ke arah neraka), lalu dilihatnya rakannya itu berada ditengah-tengah neraka yang menjulang-julang.
[56]
Ia pun (menempelaknya dengan) berkata:” Demi Allah! Nyaris-nyaris engkau menceburkan daku dalam kebinasaan.
[57]
“Dan kalaulah tidak disebabkan nikmat pemberian Tuhanku (dengan hidayah petunjuk), nescaya akan menjadilah daku dari orang-orang yang dibawa hadir (untuk menerima balasan azab) “.
[58]
(Kemudian ia berkata kepada rakan-rakanya yang sedang menikmati kesenangan di Syurga bersama): ” Bukankah kita (setelah mendapat nikmat-nikmat ini) tidak akan mati lagi, -
[59]
“Selain dari kematian kita yang dahulu, dan kita juga tidak akan terkena seksa?”
[60]
Sesungguhnya (nikmat-nikmat kesenangan Syurga) yang demikian, ialah sebenar-benar pendapatan dan kemenangan yang besar.
[61]
Untuk memperoleh (kejayaan) yang seperti inilah hendaknya orang-orang yang beramal melakukan amal usahanya dengan bersungguh-sungguh (di dunia).
[62]
Manakah yang lebih baik, limpah kurniaan yang termaklum itu atau pokok zaqqum?
[63]
Sesungguhnya Kami jadikan pokok zaqqum itu satu ujian bagi orang-orang yang zalim (di dunia dan azab seksa bagi mereka di akhirat).
[64]
Sebenarnya ia sebatang pohon yang tumbuh di dasar neraka yang marak menjulang;
[65]
Buahnya seolah-olah kepala Syaitan-syaitan;
[66]
Maka sudah tentu mereka akan makan dari buahnya (sekalipun pahit dan busuk), sehingga mereka memenuhi perut darinya.
[67]
Kemudian, sesungguhnya mereka akan beroleh lagi – selain itu- satu minuman campuran dari air panas yang menggelegak.
[68]
Setelah (mereka dibawa minum) maka tempat kembali mereka tetaplah ke dalam neraka yang menjulang-julang.
[69]
Sebenarnya mereka telah mendapati datuk nenek mereka berada dalam kesesatan;
[70]
Lalu mereka terburu-buru menurut jejak langkah datuk neneknya.
[71]
Dan demi sesungguhnya, telah sesat juga – sebelum kaummu (wahai Muhammad) – kebanyakan kaum-kaum yang telah lalu.
[72]
Pada hal, demi sesungguhnya, Kami telahpun mengutus dalam kalangan kaum-kaum itu, Rasul-rasul pemberi amaran.
[73]
Maka lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang (yang mendustakan Rasul-rasul Kami) setelah diberi amaran, -
[74]
Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik (maka mereka akan terselamat dan mendapat sebaik-baik balasan).
[75]
Dan demi sesungguhnya, Nabi Nuh telah berdoa merayu kepada Kami (memohon pertolongan), maka Kami adalah sebaik-baik yang kabulkan doa permohonan.
[76]
Dan Kami telah selamatkan dia bersama-sama dengan keluarga dan pengikut-pengikutnya, dari kesusahan yang besar.
[77]
Dan Kami jadikan zuriat keturunannya sahaja orang-orang yang tinggal hidup (setelah Kami binasakan kaumnya yang ingkar).
[78]
Dan Kami kekalkan baginya (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian:
[79]
“Salam sejahtera kepada Nabi Nuh dalam kalangan penduduk seluruh alam ! ”
[80]
Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan amal-amal yang baik.
[81]
Sesungguhnya Nabi Nuh itu dari hamba-hamba Kami yang beriman.
[82]
Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain (yang mendustakannya).
Demi (hamba-hambaKu) yang berbaris dengan berderet-deret -
[2]
(Hamba-hambaKu) yang melarang (dari kejahatan) dengan sesungguh-sungguhnya -
[3]
(Hamba-hambaKu) yang membaca kandungan Kitab Suci;
[4]
(Sumpah demi sumpah) sesungguhnya Tuhan kamu hanyalah Satu -
[5]
Tuhan (yang mencipta serta mentadbirkan) langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya, dan Tuhan (yang mengatur) tempat-tempat terbit matahari.
[6]
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat (pada penglihatan penduduk bumi) dengan hiasan bintang-bintang.
[7]
Dan (Kami pelihara urusan langit itu) dengan serapi-rapi kawalan dari (masuk campur) tiap-tiap Syaitan yang derhaka;
[8]
(Dengan itu) mereka tidak dapat memasang telinga mendengar (percakapan malaikat) penduduk langit, dan mereka pula direjam (dengan api) dari segala arah dan penjuru,
[9]
Untuk mengusir mereka; dan mereka pula beroleh azab seksa yang tidak putus-putus.
[10]
Kecuali sesiapa di antara Syaitan-syaitan itu yang curi mendengar mana-mana percakapan (malaikat), maka ia diburu dan diikuti (dengan rejaman) api yang menjulang lagi menembusi.
[11]
(Setelah nyata kekuasaan Kami) maka bertanyalah (wahai Muhammad) kepada mereka (yang ingkarkan hidupnya semula orang-orang mati): Adakah diri mereka lebih sukar hendak diciptakan, atau makhluk-makhluk lain yang Kami telah ciptakan? Sesungguhnya Kami telah mencipta mereka dari tanah liat (yang senang diubah dan diciptakan semula).
[12]
(Pertanyaan itu tidak juga berfaedah kepada mereka) bahkan engkau merasa hairan (terhadap keingkaran mereka), dan sebaliknya mereka mengejek-ejek (peneranganmu).
[13]
Dan apabila diperingatkan, mereka tetap tidak mahu menerima peringatan itu.
[14]
Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda (yang membuktikan kekuasaan Kami dan kebenaranmu), mereka mencari-cari jalan memperolok-olokkannya, -
[15]
Serta mereka berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.
[16]
“Adakah sesudah kita mati serta menjadi tanah dan tulang, adakah kita akan dibangkitkan hidup semula?
[17]
“Dan adakah juga datuk nenek kita yang telah lalu (akan dibangkitkan hidup semula)?”
[18]
Jawablah (wahai Muhammad): “Ya, benar !(Kamu semua akan dibangkitkan) dengan keadaan hina-dina “.
[19]
(Kebangkitan ini mudah) kerana sesungguhnya ia boleh berlaku hanyalah dengan suara sahaja, maka dengan serta mereka semuanya (bangkit) melihat (apa yang akan jadi).
[20]
Dan (pada saat itu) mereka berkata:” Wahai celakanya kami, ini ialah hari balasan!”
[21]
(Lalu malaikat berkata kepada mereka): ” Ini ialah hari memutuskan hukum untuk memberi balasan yang dahulu kamu mendustakannya “.
[22]
(Allah berfirman kepada malaikat):” Himpunkanlah orang-orang yang zalim itu, dan orang-orang yang berkeadaan seperti mereka, serta benda-benda yang mereka sembah -
[23]
“Yang lain dari Allah serta hadapkanlah mereka ke jalan yang membawa ke neraka.
[24]
“Dan hentikanlah mereka (menunggu), kerana sesungguhnya mereka akan disoal:
[25]
“Mengapa kamu tidak bertolong-tolongan (sebagaimana yang kamu dakwakan dahulu?”
[26]
(Mereka pada ketika itu tidak dapat berbuat apa-apa) bahkan mereka pada hari itu menyerah diri dengan hina (untuk diadili);
[27]
Dan masing-masing pun mengadap satu sama lain, sambil kata mengata dan cela mencela.
[28]
Pengikut-pengikut berkata (kepada ketuanya):” Sesungguhnya kamu dahulu selalu datang menyekat kami (daripada beriman) dengan menggunakan kuasa kamu”.
[29]
Ketua-ketuanya menjawab: ” (Tidak!) Bahkan kamulah sendiri tidak mahu menjadi orang-orang yang beriman!
[30]
“Dan kami (selain daripada mengajak kamu (tidak mempunyai sebarang kuasa memerintah kamu, bahkan kamu sememangnya kaum yang melampaui batas.
[31]
(Dengan keadaan diri kita yang sedemikian) maka tetaplah di atas kita janji seksa (yang dijanjikan) oleh Tuhan kita, bahawa kita semua tentu akan merasai (azab itu).
[32]
“(Dengan sebab ketentuan yang tersebut) maka kami pun mengajak kamu menjadi sesat, kerana sebenarnya kami adalah orang-orang sesat”
[33]
Maka sesungguhnya mereka semua pada hari itu, menderita azab bersama.
[34]
Sesungguhnya demikianlah Kami melakukan kepada orang-orang yang berdosa.
[35]
Sebenarnya mereka dahulu apabila dikatakan kepadanya;” (ketahuilah, bahawa) tiada Tuhan yang sebenar-benarnya melainkan Allah” – mereka bersikap takbur mengingkarinya, -
[36]
Serta mereka berkata: ” Patutkah kami mesti meninggalkan tuhan-tuhan yang kami sembah, kerana mendengar ajakan seorang penyair gila?”
[37]
(Tidak! Nabi Muhammad bukan penyair dan bukan pula seorang gila) bahkan ia telah membawa kebenaran (tauhid), dan mengesahkan kebenaran (tauhid) yang dibawa oleh Rasul-rasul (yang terdahulu daripadanya).
[38]
Sesungguhnya kamu (wahai orang-orang musyrik) akan merasai azab seksa yang tidak terperi sakitnya.
[39]
Dan kamu tidak dibalas melainkan (dengan balasan yang sepadan) dengan apa yang kamu telah kerjakan;
[40]
Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik,
[41]
Mereka itu beroleh limpah kurnia yang termaklum,
[42]
Iaitu buah-buahan (yang lazat), serta mereka mendapat penghormatan,
[43]
Di dalam syurga-syurga yang penuh melimpah dengan berjenis-jenis nikmat.
[44]
Mereka duduk berhadap-hadapan di atas pelamin-pelamin kebesaran;
[45]
Diedarkan kepada mereka piala yang berisi arak (yang diambil) dari sungainya yang mengalir,
[46]
Minuman itu putih bersih, lagi lazat rasanya, bagi orang-orang yang meminumnya,
[47]
Ia tidak mengandungi sesuatu yang membahayakan, dan tidak pula mereka mabuk kerana menikmatinya.
[48]
Sedang di sisi mereka ada pula bidadari-bidadari yang tidak menumpukan pandangannya melainkan kepada mereka, lagi yang amat indah luas matanya;
[49]
(Putih kekuning-kuningan) seolah-olah mereka telur (burung kasuari) yang tersimpan dengan sebaik-baiknya.
[50]
(Tinggalah penduduk Syurga itu menikmati kesenangan), lalu setengahnya mengadap yang lain, sambil berbincang dan bertanya-tanyaan.
[51]
Seorang di antaranya berkata: ” Sesungguhnya aku (di dunia) dahulu, ada seorang rakan (yang menempelak daku).
[52]
“katanya: Adakah engkau juga salah seorang dari golongan yang mengakui benarnya (kebangkitan orang-orang mati pada hari akhirat)?
[53]
“Adakah sesudah kita mati dan menjadi tanah dan tulang, adakah kita akan (dihidupkan semula serta) dibalas apa yang telah kita lakukan? ” ‘
[54]
(Setelah menceritakan perihal rakannya itu) ia berkata lagi: ” Adakah kamu hendak melihat (keadaan rakanku yang ingkar itu)?”
[55]
Maka ia pun memandang (ke arah neraka), lalu dilihatnya rakannya itu berada ditengah-tengah neraka yang menjulang-julang.
[56]
Ia pun (menempelaknya dengan) berkata:” Demi Allah! Nyaris-nyaris engkau menceburkan daku dalam kebinasaan.
[57]
“Dan kalaulah tidak disebabkan nikmat pemberian Tuhanku (dengan hidayah petunjuk), nescaya akan menjadilah daku dari orang-orang yang dibawa hadir (untuk menerima balasan azab) “.
[58]
(Kemudian ia berkata kepada rakan-rakanya yang sedang menikmati kesenangan di Syurga bersama): ” Bukankah kita (setelah mendapat nikmat-nikmat ini) tidak akan mati lagi, -
[59]
“Selain dari kematian kita yang dahulu, dan kita juga tidak akan terkena seksa?”
[60]
Sesungguhnya (nikmat-nikmat kesenangan Syurga) yang demikian, ialah sebenar-benar pendapatan dan kemenangan yang besar.
[61]
Untuk memperoleh (kejayaan) yang seperti inilah hendaknya orang-orang yang beramal melakukan amal usahanya dengan bersungguh-sungguh (di dunia).
[62]
Manakah yang lebih baik, limpah kurniaan yang termaklum itu atau pokok zaqqum?
[63]
Sesungguhnya Kami jadikan pokok zaqqum itu satu ujian bagi orang-orang yang zalim (di dunia dan azab seksa bagi mereka di akhirat).
[64]
Sebenarnya ia sebatang pohon yang tumbuh di dasar neraka yang marak menjulang;
[65]
Buahnya seolah-olah kepala Syaitan-syaitan;
[66]
Maka sudah tentu mereka akan makan dari buahnya (sekalipun pahit dan busuk), sehingga mereka memenuhi perut darinya.
[67]
Kemudian, sesungguhnya mereka akan beroleh lagi – selain itu- satu minuman campuran dari air panas yang menggelegak.
[68]
Setelah (mereka dibawa minum) maka tempat kembali mereka tetaplah ke dalam neraka yang menjulang-julang.
[69]
Sebenarnya mereka telah mendapati datuk nenek mereka berada dalam kesesatan;
[70]
Lalu mereka terburu-buru menurut jejak langkah datuk neneknya.
[71]
Dan demi sesungguhnya, telah sesat juga – sebelum kaummu (wahai Muhammad) – kebanyakan kaum-kaum yang telah lalu.
[72]
Pada hal, demi sesungguhnya, Kami telahpun mengutus dalam kalangan kaum-kaum itu, Rasul-rasul pemberi amaran.
[73]
Maka lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang (yang mendustakan Rasul-rasul Kami) setelah diberi amaran, -
[74]
Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari sebarang syirik (maka mereka akan terselamat dan mendapat sebaik-baik balasan).
[75]
Dan demi sesungguhnya, Nabi Nuh telah berdoa merayu kepada Kami (memohon pertolongan), maka Kami adalah sebaik-baik yang kabulkan doa permohonan.
[76]
Dan Kami telah selamatkan dia bersama-sama dengan keluarga dan pengikut-pengikutnya, dari kesusahan yang besar.
[77]
Dan Kami jadikan zuriat keturunannya sahaja orang-orang yang tinggal hidup (setelah Kami binasakan kaumnya yang ingkar).
[78]
Dan Kami kekalkan baginya (nama yang harum) dalam kalangan orang-orang yang datang kemudian:
[79]
“Salam sejahtera kepada Nabi Nuh dalam kalangan penduduk seluruh alam ! ”
[80]
Demikianlah sebenarnya Kami membalas orang-orang yang berusaha mengerjakan amal-amal yang baik.
[81]
Sesungguhnya Nabi Nuh itu dari hamba-hamba Kami yang beriman.
[82]
Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain (yang mendustakannya).
Comments
Post a Comment