Cara Bersedekah Yang Baik Dan Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Bersedekah

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan kali ini kita akan belajar bersama mengenai sedekah dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bersedekah agar sedekah yang kita lakukah dapat berkah atau barokah serta mendatangkan manfaat .

Firman Allah : “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan ( sebagian harta ) yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. “ ( QS. Ali-Imran : 92 ) .

Hidup ini merupakan ujian dari Allah SWT, siapakah yang lebih baik amalnya, maka salah satu hal yang amat penting agar hidup kita ini mengandung berkah dan bernilai disisi Allah SWT dan bermanfaat bagi manusia yang lain maka perbanyaklah sedekah, agar sedekah yang kita berikan itu mengandung berkah maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini :

1. Sedekah yang terbaik.
Berikanlah sedekah yang terbaik, terbaik itu tidak harus baru, akan tetapi seperti mensedekahkan pakaian kepada anak yatim tentu tidak harus baru, tetapi yang layak dipakai. Firman Allah : “ Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah ( di jalan Allah ) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya, dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” ( QS. Al-Baqarah : 267 ).

2. Ikhlas dalam bersedekah.
Apa yang kita sedekahkan, sesungguhnya adalah menyampaikan hak orang lain yang terdapat atau diriripkan melalui harta kekayaan kita, karena itu ikhlas hati dan jiwa memberikan hak orang lain dan yakin bahwa Allah SWT akan menggantinya. Jangan menyesal anda telah memberikan sesuatu kepada orang lain.

3. Rutin dan Istiqomah ( Ajek ).
Bersedekah atau beramal sholeh tidak harus dalam jumlah banyak, yang penting itu rutin dan istiqomah. Amal yang baik itu dikerjakan atau diberikan bukan dalam jumlah yang banyak, kemudian setelah itu berhenti. Akan tetapi lebih baik dikerjakan secara istiqomah, tetapi itu sesuai dengan kadar kemampuan. Firman Allah artinya : “Allah SWT tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakan.” ( QS. Al-Baqarah : 286 ).

4. Mulailah dengan yang terdekat.
Firman Allah yang artinya : “Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” ( QS. Al-Baqarah : 215 ).
Nafkah atau sedekah yang paling utama kita berikan adalah kedua orang tua ketika mereka telah tua, tidak dapat berusaha, tenaga sudah lemah, mereka hanya menunggu uluran bantuan baik materi maupun non materi. Setelah orang tua, keluarga tertama anak isteri, nafkah untuk keluarga, doa seluruh keluargga senantiasa menaungi. Begitu pula selanjutnya, jadi diutaman dari yang terdekat.

5. Sedekah yang diberikan dengan tidak membeda-bedakan.
Hidup ini adalah penuh dengan keragaman dan dengan keragaman itu jelas akan memperkaya khasanah kehidupan. Dalam amal sholeh atau infaq dan banyak sedekah, sekali kita menemukan seseorang membagikan bantuan atau seumbangan atas dasar golongan, kelompok, atau atas dasar organisasi tertentu atau ada juga atas dasar kepentingan politik dan ekonomi, celaka orang seperti ini dimana amal baik harus dilakukan dengan cara yang baik dan dengan tujuan yang baik. Sedekah yang anda berikan dengan tujuan kemanusiaan dan keagamaan, maka janganlah membeda-bedakan siapa penerima sedekah yang penting dalam Islam dia termasuk glongan furkara atau masakin atau Ibnussabil, mereka itu adalah manusia-manusia yang berhak menerima sedekah maupun infaq dan zakat.

Wassalamualaikum Wr. Wb.
Sumber : Mibar Jum’at Uswatun Hasanah

Comments

Popular posts from this blog