Takwa, Tawakal dan Istiqomah

Takwa. Orang yang bertakwa kepada Alloh ialah orang-orang yang mematuhi semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan – larangan Allah serta memelihara diri dari kejahatan.

Al-maa-Idah (Surat Ke 5 Ayat 35):

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu kepada Allah dan carilah wasilah (mendekatkan diri kapada Allah dengan ketaatan dan Amal yang diridhai- Nya) kapada-Nya dan berjihatlah pada Jalan-Nya supaya kamu mendapat keberuntungan.

Tawakal. seseorang bisa dikatakan bilamana ia ridha (Iklas) dengan Allah SWT sebagai pemeliharaannya. Tawakal juga bisa diartikan : Orang yang selalu bergantung kepada Allah. Melakukan kewajiban – kewajiban seolah-olah karena ilham dan seperti di perintah olah Allah, dan mengakui (menerima) hasilnya bagaimanapun adanya, sebagai kehendak Allah.

1. Tawakal ialah hati selalu merasa tentram terhadap apa yang telah dijanjikan

Allah. Dan tawakal yang seperti ini merupakan maqam bidayah, sifat bagi orang mukmin yang awam. Iman gazali memberikan contoh tawakal ini sebagai tawakalnya seseorang kepada wakil, karena ia telah meyakini bahwa wakilnya memang dapat membimbing dan mengurus urusannya. Kerana keyakinan inilah yang menyebabkan ia menyerahkan urusannya kepada wakil tadi.

2.Taslim ialah merasa cukup menyerahkan urusan kepada Allah kerana Allah telah mengetahui tentang kaadaan dirinya. Sikap seperti ini adalah merupakan maqam mutawasith, yang menjadi sifat orang yang khawas, mereka itu adalah para aulia Allah.

Abu Ya’kub Nahjuri berkata : “Tawakal yang seperti ini menunjukan kesempurnaan mental seseorang seperti yang pernah terjadi pada diri Nabi Ibrahim di kala beliau sudah diikat dan siap dilemparkan ke api yang sudah dinyalakan dihadapannya.

Pada saat itu jibril berkata : “Wahai Ibrahim, apa yang akan kau lakukan untukmu? “Ibrahim menjawab, Adapun kepadamu aku tidak mengharapkan apa-apa, namun aku hanya menyerahkan urusanku kepada tuhanku.

3. Tafwidh ialah orang yang telah ridha atau merasa lapang menerima ketentuan Allah sikap yang seperti ini adalah sikap orang yang sudah sampai ke maqam nihayah, orang muwahidin dan khowasul khowas, seperti Nabi Muhammad Saw

Tawakal seperti ini laksana mayat yang berada di hadapan orang yang memandikannya, ia menyerah bulat tidak berdaya, dan tidak berkendak apa-apa.

Ath-Thalaaq (surat 65 ayat 3):

Dan Dia akan memberikan rezeki kepadanya dengan tiada terkira. Dan barang siapa bertawakal kapada Allah, niscaya Dia mencukupkannya. Sungguh Allah menjadikan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Istiqomah. Istiqomah ialah tetap dan kekalnya hati mengingat Allah dengan tidak berpaling sedikit juapun kepada yang lain-Nya. Istiqomah adalah suatu tingkatan atau derajat, dengan Istiqomah itu akan tercapai kesempurnaan segala perkara, ialah kebaikan.

Maka barang siapa yang tidak tetap pendiriannya dalam mengingat Allah, hilang lenyeplah usahanya dan sia-sialah kesungguhannya.

Istiqamah itu terdiri dari tiga tingkatan :

1. tingkan Taqwin : Artinya masih dalam tahap usaha membersihkan dan memperbaiki diri dengan memperbaiki Jiwanya.

2. Tingkat Iqomah : Artinya bagi orang yang masih dalam tahap membersihkan mentalnya.

3. Tingkat Istiqomah : Artinya bagi orang yang sudah berada dalam usaha mendekatkan dirinya kepada Allah.

Al-Ahqaaf (surat 46 Ayat 13)

Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka Istiqomah (berketetapan Hati), maka tidak ada ketakutan atas mereka dan tidak pula berduka cita.

Comments

Popular posts from this blog