Cara Shalat Fardhu Sesuai Sunnah
Assalamu ‘alaikum Ustad,
Alhamdulillah semoga kita semua umat muslim selalu ada dalam limpahan Ridho Allah SWT
Langsung aja pa Ustad, Saya mau tanya soal bacaan bacaan solat yang
sesuai sunnah mulai dari bacaan Iftitah sampai Tahiyat Akhir yang sesuai
dengan Sunnah Nabi SAW.
satu lagi Ustad apakah do’a setelah solat Tahajjud ada yang di
sunnahkan atau bisa berdo’a biasa saja? (kalau ada tolong disertakan) atas jawabannya saya ucapkan terima kasih wassalam
Waalaikumusslam Wr Wb
Saudara Rian yang dimuliakan Allah swt
Untuk menjawab pertanyaan anda, saya mencoba mengurutkannya sesuai
dengan rukun-rukun shalat—menurut jumhur ulama—sekaligus saya sisipkan
beberapa sunnah-sunnah dan bacaan-bacaannya sesuai dengan hadits-hadits
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sebagai berikut :
1. Niat.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Umar bin
Khattab dia berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niatnya, dan sesungguhnya ia
akan mendapatkan sesuatu yang diniatkannya.”
2. Takbirotul Ihram
Disunnahkan pada saat takbirotul ihram agar mengangkat kedua tangan
sejajar pundak atau sejajar kedua telinga sambil mengucapkan : اللَّهُ
أَكْبَرُ (ALLAHU AKBAR).
Setelah itu disunnahkan baginya membaca doa istiftah. Ada beberapa
macam doa-doa istiftah ini didalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam, diantaranya :
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ
كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي
مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ
اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Zur’ah dari Abu
Hurairah dia berkata; Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bertakbir ketika shalat, maka beliau diam sejenak sebelum membaca Al
Fatihah, lalu aku bertanya; "Wahai Rasulullah, demi ayah dan ibuku, apa
yang engkau baca saat engkau diam antara takbir dan membaca Al Fatihah?"
beliau menjawab: "ALLAAHUMMA BAA’ID BAINII WABAINA KHATHAYAAYA KAMAA
BAA’ADTA BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIB, ALLAAHUMMA NAQQINII MIN
KHOTHAAYAAYA KAMAA YUNAQQATS TSAUBUL ABYADHU MINAD DANASI, ALLAAHUMMAGH
SIL NII MIN KHATHAAYAAYA BITSTSALJI WALMAA’I WALBARAD (Ya Allah,
jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara
timur dan barat, Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahanku sebagaimana
baju putih dibersihkan dari kotoran, Ya Allah, cucilah aku dari
kesalahanku dengan es, air dan embun)."
3. Berdiri bagi yang mampu
Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Imran bin Hushain berkata: "Suatu
kali aku menderita sakit wasir lalu aku tanyakan kepada Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam tentang cara shalat. Maka Beliau shallallahu ‘alaihi
wasallam menjawab: "Shalatlah dengan berdiri, jika kamu tidak sanggup
lakukanlah dengan duduk dan bila tidak sanggup juga lakukanlah dengan
berbaring pada salah satu sisi badan".
4. Membaca Al Fatihah
Diriwayatkan Oleh Imam Bukhari dari ‘Ubadah bin Ash Shamit, bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada shalat bagi
yang tidak membaca Faatihatul Kitab (Al Fatihah)."
Disunnahkan setelah itu membaca surat sebagaimana diriwayatkan oleh
Imam Bukhari dari Abu Hurairah dari Rasululah shalallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,” Jika kalian tidak tambah selain Al Fatihah, maka itu
sudah cukup. Namun bila kalian tambah setelahnya itu lebih baik."
5. Ruku’
Diwajibkan mengucapkan tasbih disaat ruku’ sebanyak satu kali dan
disunnahkan tiga kali. Ada beberapa macam tasbih ruku’ didalam
sunnah-sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, diantaranya
ucapan :
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Hudzaifah, bahwa dia
pernah shalat bersama Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan ketika ruku’
beliau membaca: "SUBHAANA RABBIYAL ‘AZHIIM (Maha Suci Tuhanku yang Maha
Agung)."
6. I’tidal (Bangun dari Ruku)
Disunnahkan tatkala bangun dari ruku mengucapkan tasmi’ dan ketika berdiri tegak membaca tahmid.
Ucapan tasmi adalah
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Hurairah Setelah itu mengucapkan
Allahu Akbar, kemudian ruku’ sampai tenang semua persendiannya, lalu
mengucapkan " SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH " sampai berdiri lurus
Sedangkan bacaan tahmid adalah رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
Diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah berkata, "Jika Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam membaca: ‘SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Semoga
Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya) ‘, maka beliau
melanjutkan dengan: ‘RABBANAA WA LAKAL HAMDU (Wahai Rabb kami, bagi-Mu
lah segala pujian) ‘. Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam rukuk dan
mengangkat kepalanya (dari sujud), beliau bertakbir, dan jika bangkit
dari dua sujud (dua rakaat), beliau mengucapkan ‘Allahu Akbar’."
Setelah membaca tahmid, disunnahkan untuk membaca dzikir :
مِلْءُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا بَيْنَهُمَا وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Sebagaimana disebutkan didalam riwayat Abu Daud dari Ali bin Abi
Thalib bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam apabila i’tidal
maka beliau mengucapkan; "SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANAA WALAKAL
HAMDU MIL`US SAMAAWAATI WAL ARDLI WA MIL`U MAA BAINAHUMAA WAMIL`U MAA
SYI`TA MIN SYAI`IN BA’DU (Maha Mendengar Allah terhadap siapa saja yang
memuji-Nya, Wahai Rabb kami, hanya bagi Engkau jua segala pujian,
sepenuh langit, bumi, dan sepenuh isi langit dan bumi dan sepenuh apa
yang Engkau kehendaki setelah itu)."
7. Sujud
Diwajibkan mengucapkan tasbih disaat sujud sebanyak satu kali dan disunnahkan tiga kali. Ada beberapa macam tasbih sujud didalam sunnah-sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, diantaranya ucapan :
Diwajibkan mengucapkan tasbih disaat sujud sebanyak satu kali dan disunnahkan tiga kali. Ada beberapa macam tasbih sujud didalam sunnah-sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, diantaranya ucapan :
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى
Diriwayatkan oleh Muslim dari Hudzaifah, bahwa ia pernah shalat
bersama Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan ketika sujud beliau
membaca: "SUBHAANA RABBIYAL A’LAA (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi)."
8. Duduk Diantara Dua Sujud
Terdapat beberapa macam bacaan disaat duduk diantara dua sujud yang
disebutkan didalam sunnah-sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa
wallam, diantaranya :
رَبِّ اغْفِرْ لِي رَبِّ اغْفِرْ لِي
Diriwayatkan Imam an Nasai dari Hudzaifah bahwa ia pernah shalat
bersama Nabi ketika berada diantara dua sujud beliau membaca, "
ROBBIGHFIRLI, ROBBIGHFIRLI (Wahai Rabbku ampunilah aku, wahai Rabbku
ampunilah aku)."
Atau bisa juga ia membaca :
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَعَافِنِي وَاهْدِنِي وَارْزُقْنِي
Diriwayatkan Abu Daud dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam mengucapkan diantara dua sujudnya "ALLAHUMMA GHFIR LI WARHAMNI
WA’AFINI WAHDINI WARZUQNI" (ya Allah anugerahkanlah untukku ampunan,
rahmat, kesejahteraan, petunjuk dan rizki)."
Dan di rakaat kedua pada shalat yang empat atau tiga rakaat
disunnahkan untuk duduk tasyahud awal dengan membaca bacaan tasyahud dan
shalawat atas Nabi, diantara bacaan tasyahud yang disunnahkan adalah :
التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ
وَالطَّيِّبَاتُ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ
اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ
الصَّالِحِينَ
Kemudian mengucapkan dua kalimat syahadat :
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Mas’ud berkata;
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengajariku tasyahud
-sambil menghamparkan kedua telapak tangannya- sebagaimana beliau
mengajariku surat Al Qur’an, yaitu “’ATTAHIYYAATU LILLAHI
WASHSHALAWAATU WATHTHAYYIBAAT. ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHANNABIYYU WA
RAHMATULLAHI WA BARAKAATUH. ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBAADILLAHISH
SHAALIHIIN ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN
ABDUHU WA RASULUHU.’ (Segala penghormatan hanya milik Allah, juga segala
pengagungan dan kebaikan. Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada
engkau wahai Nabi dan juga rahmat dan berkah-Nya. Dan juga semoga
kesejahteraan terlimpahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang
shalih Aku bersaksi tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah,
dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya’) Yaitu
ketika beliau masih hidup bersama kami, namun ketika beliau telah
meninggal, kami mengucapkan; "Assalaamu maksudnya atas Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam."
9. Duduk Pada Tasyahud Akhir
10. Tasyahud Akhir
11. Shalawat Atas Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam Setelah Tasyahud Akhir
Bacaan pada tasyahud akhir seperti pada tasyahud awal namun ditambah
setelah itu dengan bershalawat atas Nabi atau dengan Shalawat
Ibrahimiyah yang berbunyi :
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ
إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ
إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Diriwayatkan oleh Bukhari dari ‘Abdur Rahman bi Abi Laila berkata :
Ka’ab bin ‘Ujrah menemui aku lalu berkata; "Maukah kamu aku hadiahkan
suatu hadiah yang aku mendengarnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam". Aku jawab; "Ya, hadiahkanlah aku". Lalu dia berkata; "Kami
pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam; "Wahai
Rasulullah, bagaimana caranya kami bershalawat kepada tuan-tuan kalangan
Ahlul Bait sementara Allah telah mengajarkan kami bagaimana cara
menyampaikan salam kepada kalian?". Maka Beliau bersabda: "Ucapkanlah;
“ALLAHUMMA SHOLLI ‘ALAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA
SHOLLAITA ‘ALLA IBRAHIM WA ‘ALAA AALI IBRAHIM INNAKA HAMIDUN MAJID.
ALLAHUMAA BAARIK ‘ALAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAAROKTA
‘ALAA IBRAHIM WA ‘ALAA AALI IBRAHIM INAAKA HAMIDUN MAJID" (Ya Allah
berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahiim dan kepada
keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkah Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya
Allah berilah barakah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana
Engkau telah memberi barakah kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim,
sesungguhnya Engkah Maha Terpuji dan Maha Mulia) ".
Ada juga riwayat Ibnu Hibban yang dishahihkan oleh al Albani berbunyi :
ALLOOHUMMA SHOLLI ‘ALAA MUHAMMAD, WA’ALAA AALI MUHAMMAD, KAMAA SHOLLAITA ‘ALAA IBROOHIIMA WA’ALAA AALI IBROOHIIMA WABAARIK ‘ALAA MUHAMMAD WA’ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAAROKTA ‘ALAA IBROOHIIMA WA’ALAA AALI IBROOHIIMA FIL’AALAMIINA INNAKA HAMIIDUN MAJIID
ALLOOHUMMA SHOLLI ‘ALAA MUHAMMAD, WA’ALAA AALI MUHAMMAD, KAMAA SHOLLAITA ‘ALAA IBROOHIIMA WA’ALAA AALI IBROOHIIMA WABAARIK ‘ALAA MUHAMMAD WA’ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAAROKTA ‘ALAA IBROOHIIMA WA’ALAA AALI IBROOHIIMA FIL’AALAMIINA INNAKA HAMIIDUN MAJIID
Disunnahkan setelah bershalawat atas Nabi pada tasyahud kedua untuk berdoa :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ
جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا
وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Diriwayatakan oleh Imam Muslim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah,
dia berkata; "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: " Jika
salah seorang diantara kalian tasyahud, hendaklah meminta perlindungan
kepada Allah dari empat perkara dan berdoa "ALLAHUMMA INNI A’UUDZUBIKA
MIN ‘ADZAABI JAHANNAMA WAMIN ‘ADZAABIL QABRI WAMIN FITNATIL MAHYAA WAL
MAMAAT WAMIN SYARRI FITNATIL MASIIHID DAJJAL (Ya Allah, saya berlindung
kepada-Mu dari siksa jahannam dan siksa kubur, dan fitnah kehidupan dan
kematian, serta keburukan fitnah Masihid Dajjal)."
12. Salam
Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah bahwa Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam beliau menutup shalat dengan salam.
Ucapan salam yang biasa dilakukan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa
sallam ketika menutup shalatnya adalah السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Diriwayatkan oleh Abu Daud dari ‘Alqamah bin Wa`il dari ayahnya dia
berkata; "Aku shalat di belakang Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, beliau memberi salam ke arah kanan dengan mengucapkan
"ASSLAMU’ALAIKUM WA ROHMATULLAHI WA BARAOKAATUHU (Semoga keselamatan,
rahmat dan berkah Allah tetap atas kalian), " dan kearah kiri dengan
mengucapkan "Assalamu ‘alaikum warahmatullah (Semoga keselamatan dan
rahmat Allah tetap atas kalian)."
13. Thuma’ninah
14. Tertib Rukun-rukunnya
14. Tertib Rukun-rukunnya
Doa Setelah Shalat Tahajjud
Dzikir-dzikir dan wirid-wirid yang dibaca didalam shalat tahajjud
tidaklah berbeda dengan dzikir-dzikir dan wirid-wirid yang telah saya
sebutkan diatas dalam setiap gerakannya. Hanya saja Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam ketika hendak melaksanakan shalat tahajjud
berdoa dengan mengucapkan :
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ
السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ
السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ
السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ
السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ
الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ
وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ
وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ
خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا
أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ
الْمُؤَخِّرُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَوْ لَا إِلَهَ غَيْرُكَ
Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari Ibnu ‘Abbas berkata; Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bila berdiri melaksanakan shalat malam,
Beliau membaca doa (istiftah) "ALLAHUMMA LAKAL HAMDU. ANTA QOYYUMUS
SAMAWAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU LAKAL MULKUS
SAMAAWAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTA NUURS
SAMAAWAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTA MALIKUS
SAMAAWAATI WAL ARDHI. WA LAKAL HAMDU ANTAL HAQQ WA WA’DUKAL HAQQ WA
LIQO-UKAL HAQQ WA QOULUKAL HAQQ WAL JANNATU HAQQ WAN NAARU HAQQ WAN
NABIYYUUNA HAQQ WA MUHAMMADUN SHALALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM HAQQ WAS
SAA’ATU HAQQ. ALLAHUMMA LAKA ASLAMTU WA BIKA AAMANTU WA ‘ALAIKA
TAWAKKALTU WA ILAIKA ANABTU WA BIKA KHASHAMTU WA ILAIKA HAAKAMTU,
FAGHFIRLII MAA QODDAMTU WA MAA AKHARTU WA MAA ASRORTU WA MAA A’LANTU
ANTAL MUQOODIM WA ANTAL MU’AKHIRU LAA ILAAHA ILLAA ANTA AW “LAA ILAAHA
GHOIRUKA” ("Ya Allah bagiMulah segala pujian. Engkaulah Yang Maha
Memelihara langit dan bumi serta apa yang ada pada keduanya. Dan
bagiMulah segala pujian, milikMu kerajaan langit dan bumi serta apa yang
ada pada keduanya. Dan bagiMu segala pujian, Engkau cahaya langit dan
bumi dan apa yang ada pada keduanya. Dan bagiMu segala pujian, Engkaulah
raja di langit dan di bumi serta apa yang ada pada keduanya. Dan
bagiMulah segala puian, Engkaulah Al Haq (Yang Maha Benar), dan janjiMu
haq (benar adanya), dan perjumpaan dengaMu adalah benar, firmanMu benar,
surga adalah benar, neraka adalah benar, dan para nabiMu benar,
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam benar dan hari qiyamat benar. Ya
Allah, kepadaMulah aku berserah diri, kepadaMulah aku beriman, kepadaMu
lah aku bertawakal, kepadaMulah aku bertaubat (kembali), karena hujah
yang Kau berikan kepadaku aku memusuhi siapapun yang menentang
(syareat-Mu) dan kepadaMu aku berhukum. Ampunilah aku dari dosa yang
lalu maupun yang akan datang, yang aku sembunyikan atau yang aku
tampakkan. Engkaulah yang Awal dan yang Akhir dan tidak ada ilah yang
berhaq disembah selain Engkau atau tidak ada ilah selainMu"
Adapun setelah tahajjud maka tidak ada doa secara khusus. Dibolehkan
membaca setiap doa terutama doa-doa yang berasal dari Al Qur’an dan
Sunnah.
Wallahu A’lam
http://www.eramuslim.com
Comments
Post a Comment