Jangan Sombong!
Satu sifat yang paling dibenci oleh Allah SWT adalah sombong. Sombong adalah menganggap dirinya besar dan memandang orang lain hina/rendah.
Allah melarang kita untuk sombong:
”Dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena
sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali
kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” [Al Israa’:37]
Allah benci dengan orang-orang yang sombong:
”Dan
janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
[Luqman:18]
Nabi berkata bahwa orang yang sombong meski hanya sedikit saja niscaya tidak akan masuk surga:
Dari
Ibn Mas’ud, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: “Tidak akan masuk
sorga, seseorang yang di dalam hatinya ada sebijih atom dari sifat
sombong”. Seorang sahabat bertanya kepada Nabi Saw: “Sesungguhnya
seseorang menyukai kalau pakainnya itu indah atau sandalnya juga baik”.
Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt adalah Maha Indah dan
menyukai keindahan. Sifat sombong adalah mengabaikan kebenaran dan
memandang rendah manusia yang lain” [HR Muslim]
Nabi juga berkata bahwa orang yang sombong niscaya akan disiksa oleh Allah di akhirat nanti:
Dari
al-Aghar dari Abu Hurarirah dan Abu Sa’id, Rasulullah Saw bersabda:
“Allah Swt berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong
adalah selendang-Ku. Barang siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka
Aku akan menyiksanya”. [HR Muslim]
(Dikatakan
kepada mereka): “Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang
kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi
orang-orang yang sombong .” [Al Mu’min:76]
Abi
Salamah meriwayatkan bahwa Abdullah bin Amr bertemu dengan Ibn Umar di
Marwah. Keduanya kemudian turun dan berbicara satu sama lain.
Selanjutnya Abdullah bin Amr berlalu dan Ibn Umar duduk sambil menangis
tersedu-sedu. Ketika ditanya tentang apa yang membuatnya menangis,
beliau menjawab: “Laki-laki ini (yakni Abdullah bin Amr) telah mengaku
bahwa dia mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa yang di dalam
hatinya ada sebijih atom dari sifat sombong, maka Allah Swt akan
menimpakan api neraka ke arah wajahnya” Baihaqi
Mengapa Iblis yang dulu begitu mulia dan
rajin bertasbih dan beribadah kepada Allah di surga dengan para
malaikat akhirnya diusir Allah dari surga dan dikutuk selama-lamanya?
Karena Iblis itu sombong:
“Allah berfirman: “Hai iblis,
apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan
kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa)
termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?.”
Iblis berkata: “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”
Allah berfirman: “Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk.
Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.” [Shaad 75-78]
Dari hadits di atas cukuplah bagi kita untuk menyadari bahwa sifat sombong sangat berbahaya bagi kita.
Imam
Ghazali dalam kitabnya, ”Ihya’ ’Uluumuddiin” menulis bagaimana mungkin
manusia bisa bersifat sombong sementara dalam dirinya terdapat 1-2
kilogram kotoran yang bau?
Terkadang
orang sombong karena kekayaannya. Siapa orang terkaya di dunia? Qarun
dulu sangat kaya. Perlu 7 orang yang sangat kuat hanya untuk mengangkat
”KUNCI-KUNCI” gudang kekayaannya yang berisi emas permata. Orang terkaya
di dunia saat ini (per 20 Agustus 2007), Carlos Slim (mengalahkan Bill
Gates yang memiliki kekayaan US$ 56 milyar) memiliki kekayaan US$ 59
milyar atau rp 551 trilyun lebih (Fortune Magazine).
Namun
yang patut diingat, ketika orang yang disebut kaya itu lahir mereka
tidak memiliki apa-apa. Ketika mati juga tidak membawa apa-apa kecuali
kain yang melekat di badan. Pada saat mati tidaklah berguna segala harta
dan apa yang telah mereka kerjakan.
”Tidaklah berguna baginya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.” [Al Lahab:2]
Sebagaimana
Qarun, harta yang kita miliki tak lain milik Allah yang dititipkan
kepada kita. Ketika kita mati kita akan berpisah dengan ”harta” kita.
”Kepunyaan
Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan
Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” [Al Maa-idah:120]
Sering
orang sombong karena kekuasaan atau jabatan. Padahal kekuasaan dan
jabatan juga tidak kekal. Ketika mati, maka kekuasaan pun hilang. Kita
diganti dengan yang lain.
”Katakanlah:
“Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada
orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang
Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau
hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala
kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” [Ali
’Imran:26]
Fir’aun
raja Mesir yang sombong saat ini telah menjadi mayat yang tidak
berdaya. Alexander the Great atau Iskandar Agung yang kerajaannya
meliputi sebagian Afrika, Eropa, dan Asia saat ini tinggal
tulang-belulang belaka. Hitler yang dulu ditakuti juga telah tiada
begitu pula dengan musuh-musuhnya.
Hanya
Allah Maha Perkasa yang tetap kekal dan hidup abadi selama-lamanya.
Lalu apa yang membuat manusia pantas untuk merasa sombong?
Ada
juga orang yang sombong karena wajahnya yang cantik dan rupawan.
Padahal ketika tua, maka mukanya akan jelek dan keriput. Ketika sudah
dikubur, maka wajahnya hanya akan tinggal tulang tengkorak belaka.
Pantaskah manusia untuk bersikap sombong?
Ada
lagi yang sombong karena kekuatannya atau badannya yang kekar. Kita
saksikan Samson yang dulu sanggup mengalahkan singa dengan tangan kosong
kini sudah terbujur dalam tanah. Muhammad Ali yang dulu sering
membanggakan diri sebagai yang terbesar (I am the Greatest) kini lemah
terkena penyakit parkinson. Begitu tua orang sekuat apa pun akan jadi
lemah. Begitu mati dia sama sekali tidak berdaya.
“Di atas gunung, masih
ada langit” begitu kata pepatah. Bahkan ada lagi pepatah “Di atas
langit, masih ada langit”. Artinya sehebat-hebat seseorang, masih ada
lagi yang lebih hebat. Pertemuan Nabi Musa dengan Nabi Khaidir tak lepas
dari perasaan Nabi Musa yang merasa menjadi orang paling berilmu di
antara kaumnya. Allah kemudian menunjukkan bahwa ada orang yang lebih
alim daripada Nabi Musa, yaitu Nabi Khaidir.
Allah mengingatkan bahwa manusia diciptakan dari air mani yang tidak berharga. Pantaskah manusia bersikap sombong?
”Dan
apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari
setitik air mani, maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!” [Yaa
Siin:77]
Dari
tulisan di atas jelas bahwa tidak ada alasan bagi manusia untuk
bersikap sombong. Ancaman neraka bagi orang yang sombong meski hanya
sekecil atom hendaknya membuat kita jadi orang yang rendah hati.
Comments
Post a Comment