MAKNA SYAHADAT “MUHAMMAD RASULULLAH”
Syahadat “Muhammad Rasulullah” berarti :
1. membenarkan setiap yang beliau khabarkan (QS. 53 : 3-4)
2. menaati apa yang diperintahkan (QS. 4 : 59)
3. menjauhkan apa yang beliau larang (QS. 59 : 7)
4. sabda Nabi Muhammad SAW, ”apa yang aku larang jauhilah, apa yang perintahkan kerjakanlah” (Al Hadits)
5. beribadah menurut Syari’atnya.
KEWAJIBAN SEORANG MUSLIM TERHADAP RASULULLAH SAW.
1. beriman kepadanya (QS. 4 : 136 ; 7 : 158)
sabda
beliau SAW , ” demi Dzat yang jiwa Muhammad SAW ditangan Nya, tidaklah
mendengar seorang dari suatu ummat tentang (ajaran) ku, baik itu Yahudi
atau Nasrani kemudian meninggal dan tidak beriman dengan apa yang saya
bawa, kecuali ia adalah didalam neraka”. (Al Hadits)
2. Taat dan mengikutinya (QS. 4 : 80 ; 3 : 31, 32)
Allah
telah memberikan khabar tentang kerugian besar dan penyesalan yang
mendalam bagi seseorang yang mengetahui ajaran Nabi SAW kemudian tidak
taat dan tidak mengikutinya (QS.25:27,29)
3. Mencintainya
seorang
Muslim wajib mencintai Nabi Muhammad SAW melebihi cintanya kepada
segala sesuatu (QS. 9 : 23-24). sabda beliau SAW, ”tidak beriman
seseorang (dengan sempurna) diantara kalian kecuali saya lebih dicintai
dari dirinya sendiri, orang tua dan seluruh manusia”. (Al Hadits)
l-Quran telah mencatat bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pengabulan do’a
Nabi Ibrahim AS (QS. 2 : 129) dan khabar Nabi Isa AS (QS. 61 : 6)
1
2
3
4
5
BUKTI KEBENARAN RISALAH DAN KENABIAN
ada dua faedah yang dipetik dari seseorang mengetahui benarnya kenabian Nabi Muhammad SAW
1.
memberikan keyakinan dan kepuasan akan besarnya kenabian
Muhammad SAW, dengan demikian iman, cinta, taat kepadanyapun bertambah.
2.
sebagai senjata yang kuat untuk menangkis setiap serangan yang
dilancarkan oleh musuh-musuh islam, berupa syubhat dan kebatilan
terhadap kerasulan Nabi Muhammad SAW.
ada beberapa bukti yang autentik akan benarnya kenabian Nabi Muhammad SAW.
pertama : Dalil (bukti), aqliyah (rasional)
1. Al-Quran Al Karim, ini tercentum pada kemu’jizatan Al-Quran itu sendiri.
2.
Nabi Muhammad SAW dilahirkan dari kabilah yang bukan ahli ilmu
pengetahuan dan beliau sendiri ummi (tidak bisa membaca dan menulis)
(QS. 7:157-158). apabila beliau tumbuh dan besar dari lingkungan seperti
ini kemudian pengeahuannya tentang Allah dan sifat Nya serta
hukum-hukum Nya serta hukum-hukumnya sampai mencapai tingkat tinggi,
maka setiap orang yang berakal sehat akan mengakui bahwa ilmu
pengetahuan tersebut diterimanya dari Zat yang maha mengetahui, yaitu
Allah SWT.
3. pemberitahuan beliau tentang hal-hal yang
ghaib, baik pada masa lampau atau masa yang akan datang, sedangkan
beliau ummi tidak bisa membaca dan menulis dan tidak pernah belajar pada
seseorang (QS. 16 : 103 ; 29 : 48)
seperti sabdanya,
”Sesungguhnya Allah memperlihatkan kepada bumi, lalu aku melihat timur
dan baratnya, sesungguhnya (kekuasaan)ummatku akan sampai kepada apa
yang diperlihatkan Allah kepadaku”
hal ini relevan dengan realita dan fakta yang ada, bahwa penaklukan islam telah sampai ke timur dan barat.
pemberitahuan beliau bahwa akan jatuhnya kerajaan kisra dan kaisar,
serta pemberitahuan beliau bahwa perbendaharaan keduanya akan digunakan
di jalan Allah. sabda beliau SAW, ”bila Kisra telah jatuh, tidak ada
kisra setelah itu, bila kaisar telah jatuh, tidak ada kaisar setelah
itu, demi Dzat yang jiwaku di tangan Nya, harta kekayaan keduanya pasti
digunakan dijalan Allah SWT”.
6
7
8
9
10
4. Pertolongan Allah SWT dalam setiap perjalanan da’wahnya seperti:
pertama : ketika hijrah
selamatnya Nabi Muhammad SAW dari pengepungan kaum Quraisy pada malam hijrah (QS. 36 : 9)
kaum musyrik quraisy tidak melihat Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar ketika berada di gua Tsur (QS. 9 : 40)
selamatnya Nabi Muhammad dari kejaran Suroqoh ketika beliau dan Abu Bakar menuju Madinah (HR. Muslim)
kedua : ketika terjadi perang badar
ngantuknya kaum Muslimin dan ketakutannya berubah menjadi keamanan (tidak takut setelah takut) (QS. 8 : 11)
sedikitnya kaum kafir dalam pandangan kaum Muslimin, dan banyaknya kaum Muslimin dalam pandangan kaum kafir (QS.8:44)
turunnya hujan untuk memantapkan kaki-kaki mereka dan mensucikan tubuh mereka dari hadats (QS 8 : 11)
turunnya malaikat (QS. 8 : 12)
5. Penjagaan Allah dari setiap usaha pembunuhan terhadap beliau:
selamatnya Nabi Muhammad SAW dari daging kambing yang beracun yang diberikan oleh Zainab binti Al Harits (HR. Bukhari)
Selamatnya Nabi Muhammad SAW dari pembunuhan yang dilakukan orang yahudi.
Kedua : Dalil (bukti) Al Hissiyah (yang bisa diinderai)
1. Mu’jizat
terbelahnya bulan (HR. bukhari Muslim)
Isra Mi’raj (QS. 17 : 1 ; 53 : 9)
kayu dan batu mengucapkan salam kepadanya (HR. Tirmidzi)
keluarnya air dari sela-sela tangan beliau dan bertasbihnya makanan ketika sedang dimakan. (HR. Bukhari)
2. Kesaksian kitab-kitab terdahulu seperti Taurat dan Injil (QS.7:157;48:29)
didalam injil Yohanes dijelaskan “Jika kamu mencintaiku, maka
aku akan menuruti segala parintahku/aku akan memninta kepadamu Bapak dan
dia akan memberikan seorang penolong yang lain supaya ia menyertaimu
selama-lamanya, yaitu ruh kenabian”.
yang dimaksud “ruh kenabian”
disini adalah Muhammad SAW, sedangkan kata-kata “supaya ia menyertaimu
selama-lamanya” adalah diin islam, Al-Quran dan Hadits.
didalam kitab perjanjian lama (Ulangan 33 : 2)
Berkatalah
ia “Tuhan datang dari sinai dan terbit kepada mereka dari seir, ia
nampak bersinar dari pegunungan Paran, terus maju kemuka beserta puluhan
ribu orang yang berbakti”
ini adalah kesaksian yang jelas
dari kitab taurat (perjanjian lama), yang artinya bahwa Allah memanggil
Musa AS dan memberinya wahyu dibukit sinai dan mengutus Isa AS dan
membrinya wahyu dibukit Sinai dan mengutus Isa AS dan memberinya wahyu
di sa’ir suatu pegunungan di Quds, serta mengutus Muhammad SAW sebagai
Rasul, mengumumkan kalimat Laa ilaha Illallah, yang muncul di Makkah
yang terletak diantara pegunungan Paran (seperti pegunungan Abi Qubais,
Harran dsb)
makna “beserta puluhan ribu orang yang suci”
adalah isyarat kepada Nabi Muhammad SAW ketika memasuki kota Makkah,
berserta 10 ribu tentara.
3. Kesaksian Ulama Ahli Kitab.
sebelum
diutusnya Nabi Muhammad SAW, orang – orang Yahudi telah berbicara
tentang kedatangan seorang Rasul. akan tetapi setelah Rasul tersebut
datang dari selain mereka merekapun mengingkarinya (QS. 2 : 89), bahkan
mereka mengetahui sifat-sifat Nabi Terakhir sebagai mana mereka
mengetahui anak mereka sendiri (QS. 2 : 146)
WAJIB BERIMAN KEPADA PARA RASUL
1.
iman kepada para Rasul adalah salah satu rukun iman
(QS.2:177;3:84;4:136). tidak di anggap seseorang itu Muslim dan Mu’min
kecuali ia beriman bahwa Allah mengutus para Rasul yang
menginterpretasikan hakekat yang sebenarnya dari Diin Islam.
2.
juga tidak dianggap beriman atau mUslim kecuali ia beriman kepada
seluruh Rasul, yang tidak membedakan antara satu dengan yang lainnya
(QS.94:150,151)
TUGAS PARA RASUL
tugas para Rasul adalah:
1. Menyampaikan (Tabligh) (QS. 5 : 67 ; 33 : 39)
menuntun manusia kepada mengetahui pencipta alam semesta ini (QS.6:102;13:16) dan sifat-sifat Nya (QS. 59 : 24)
mengajak manusia untuk mentauhidkan Allah (QS.21:25;16:35)
memberi kabar gembira dan ancaman (QS.6:48;2:213;18:56)
sebagai hujjah atas manusia (QS.4:165,41,42,16,89;20:34; 26:108,136)
menunjukkan manusia jalan yang lurus (QS. 40 : 38 ; 19 : 43)
2. Mendidik dan Membimbing.
memperbaiki jiwa dan membersihkan serta meluruskannya dari hawa nafsu dan sifat-sifat tercela (QS. 62 : 2)
meluruskan aqidah /ideologi serta fiqroh yang menyimpang dari Islam (QS.2:213)
memimpin Ummat dengan menjalankan metode ilahi serta sistem Robbani (QS.38:26)
inilah
tugas Rasul yang sangat berat, sebab jiwa tidak akan lurus berjalan
diatas manhaj yang benar hanya dengan mengajaknya ke manhaj tersebut
(semata).
maka setiap Rasul dari manusia yang terpilih
(QS.22:75;6:124) dan memiliki sifat-sifat yang tinggi (QS. 68 : 4) sebab
ia harus :
pertama :
menjadi tauladan (qudwah) dalam setiap yang diserukannya.
kedua :
memiliki sifat-sifat terpuji, seperti sabar, pemaaf dan lapang dada (QS.18:158)
ketiga :
selalu mengadakakn hubungan vertikal dengan Allah
keempat :
bercampur dan bergaul dengan manusia, bukan mengasingkan diri, agar bisa memberikan tuntunan.
kelima :
mengetahui tabiat jiwa untuk memberikan tuntunan dengan metode dan cara yang relevan dengan tabiat jiwa.
SIFAT-SIFAT RASUL.
1. Mereka adalah Manusia.
setiap Rasul yang di utus Allah adalah Manusia biasa (QS.17:93,94;18:10)
mereka
memerlukan makan, minum (QS.25:20), beristri (QS.13:38), di timpa sehat
dan sakit (QS. 21 : 83, 84), sebagaimana Manusia lainnya. mengapa para
Rasul dari golongan Manusia bukan dari golongan malaikat ? sebab:
malaikat tidak berjalan di muka Bumi dengan tenang seperti
manusia, sebab mereka diciptakan bukan untuk menghuni Bumi (QS. 17 : 94,
95)
malaikat apabila turun ke Bumi harus berbentuk manusia,
setelah itu manusia tidak bisa membedakan antara malaikat dan manusia
biasa (QS.6:9)
seandainya Rasul itu malaikat dan bukan
manusia, hal itu tidak ada hikmahnya, sebab Rasul tidak dapat diutus
hanya untuk menyampaikan, tetapi ia tinggal bersama manusia untuk
mendidik dan menuntun mereka (QS.62 : 2; 19 : 41-43) menjadi Suri
tauladan manusia (QS.33:21;6:89-90; 60:1)
2. Ma’ shum (terjaga dari kesalahan)
semua
Rasul adalah ma’shum, tidak pernah bersalah dalam menyampaikan risalah
dari Allah. yang di maksud ma’shum di sini adalah bahwa mereka tidak
meninggal kewajiban, tidak mengerjakan hal-hal yang haram dan tidak
berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan ajaran Islam (QS. 3 : 161 ; 53 :
1-4)
namun tidak menutup kemungkinan bahwa para Rasul tersebut
melakukan kesalahan yang berhubungan dengan ijtihad (pendapat)
pribadinya yang tidak ada sangkut pautnya dengan wahyu. seperti
cemberutnya Rasulullah SAW ketika datang ummi maktum yang menanyakan
Islam kepadanya (QS.80:1-7), atau jihad Rasulullah dalam tawanan perang
Badar (QS. 8 : 67 – 69)
3. sebagai Suri teladan.
Allah
mengutus para Rasul Nya dari manusia pilihan yang memiliki sifat-sifat
yang mulia bisa dijadikan Suri teladan dalam kehidupan manusia (QS. 33 :
21 ; 6 : 89-90 ; 60: 4) tauladan dalam setiap langkah, tingkah laku,
dalam perkataan dan perbuatan.
Tauladan dalam kesabaran dan menanggung penderitaan dalam memperjuangkan diin Allah (QS. 6 : 34)
tauladan dalam ketabahan dan dalam keteguhan memegang prinsip
(Haq). ketika Nabi Muhammad SAW ditawari kerajaan, harta, Wanita oleh
kaum Quraisy agar beliau meninggalkan tugas ilahinya, beliau menjawab,
”Demi Allah...wahai paman, seandainya mereka dapat meletakkan matahari
di tangan kanan ku dan bulan di tangan kiri ku agar aku meninggalkan
tugas suci ku, maka aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah
memenangkan (Islam) atau aku hancur karena-Nya”......
Tauladan dalam saling mencintai dan persaudaraan Muslim (ukhuwah islamiyah) (QS. 59 : 9)
Tauladan dalam setiap akhlak/moral yang mulia (QS.33:21;68:4)
11
12
13
14
15
PENGARUH RASUL DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
para
Rasul adalah manusia yang paling berpengaruh secara historis dalam
sejarah kemanusiaan. hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain:
1. Mereka tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu, akan tetapi berdasarkan wahyu Allah (QS.53 :1-4)
oleh
karena itu apa yang mereka serukan berupa prinsip, falsafah hidup dan
moral tidak terpengaruh oleh pendapat dan maslahat pribadi serta
kelemahan manusia.
2. mereka memecahkan problem dengan metode yang syamil (menyeluruh) bukan secara farsial (Juz’i)
3.
pemecahan problem yang dikemukakan para Rasul adalah sistem,
metode Amaliah (realitas) yang ditujukan oleh Dzat yang Maha mengetahui
segala sesuatu tentang jiwa dan masyarakat manusia dan mengetahui jalan
yang benar untuk kehidupan manusia (QS.2:140,216)
4. mereka
adalah tauladan hidup, yang tercermin padanya ajaran-ajaran moral dan
keyakinan yang mereka serukan (QS. 61 : 2-3 ; 6 : 89-90)
5. mereka langsung terjun bercampur baur dengan mengajak, menyeru dan mendidik pengikutnya (QS. 12 : 108 ; 62 : 2)
6. dalam memperbaiki kehidupan manusia dan meluruskan jiwanya, para Rasul menggunakan metode yang agung yaitu :
mengikat hati manusia kepada Allah SWT, sehingga timbul perasaan takut dan tunduk kepada Allah SWT (QS.2:231,233,282)
menghubungkan kehidupan di dunia dan kehidupan di akherat (QS.28:77)
RASUL-RASUL ULUL ‘AZMI
ulul
‘azmi menurut bahasa artinya memiliki kemauan keras. yang dimaksud
dengan ulul ‘azmi adalah para Rasul yang memiliki kesabaran yang sangat
tinggi.
1. Nuh AS (QS. 33 : 7)
2. Ibrahim AS.
3. Musa AS (QS. 42 : 13)
4. Isa AS
5. Muhammad SAW
HAJAT MANUSIA KEPADA RISALAH
manusia menghajatkan risalah karena beberapa sebab, antara lain:
1. Tanpa risalah manusia tidak mungkin mengenal Allah (QS.16:43;21:7;23:23)
2.
tanpa risalah manusia tidak akan mengetahui alam ghaib seperti
alam barzah, alam mahsyar, surga dan neraka dan lain sebagainya.
3. tanpa risalah manusia tidak mengetahui tujuan hidupnya.
4.
tanpa risalah manusia tidak bisa menentukan undang-undang,
sistem hidup yang menjamin terealisasinya keadilan dan persamaan hak.
sebab untuk membuat undang-undang/sistem hidup yang relevan dengan
kehidupan manusia membutuhkan beberapa faktor yang tidak di miliki
manusia, antara lain:
membutuhkan pengetahuan yang sempurna
akan tabiat manusia. manusia. bagaimanapun tinggi ilmunya, terhadap
dirinya sendiri ia tidak mengetahuinnya (QS. 2 : 216 , 232)
membutuhkan ilmu pengetahuan yang sempurna dan liputan yang lengkap akan
keadaan masa lalu, sekarang dan akan datang dari jenis manusia. hal ini
mustahil bagi manusia :
sebab banyak kejadian masa lampau yang tidak
diketahui oleh manusia. bahkan manusia tidak akan mampu merekam seluruh
kejadian yang terjadi sekarang. adapun masa yang akan datang, jelas ia
tidak mengetahui apa yang akan terjadi (QS. 31 : 34)
[sumber: Materi-tarbiyah.com]
16
17
18
19
20
Comments
Post a Comment