Perempuan










Hadith :
Daripada Aisyah r.a, dari Nabi S.A.W baginda telah bersabda yang maksudnya:”Sesiapa yang diberati menanggung sesuatu urusan menjaga dan memelihara anak-anak perempuan, lalu ia menjaga dan memeliharanya dengan baik, nescaya mereka menjadi pelindung baginya daripada api neraka."

(Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)


Huraian
 

1. Perempuan atau wanita adalah makhluk Allah yang amat istimewa. Kemuliaan dan keruntuhan sesuatu bangsa terletak di tangan mereka.
 

2. Kedua ibu bapa wajib memberi perhatian terhadap anak-anak perempuan lantaran anak-anak perempuan merupakan aset penting yang menentukan sama ada ibu bapa mereka layak memasuki syurga atau terhumban ke dalam neraka disebabkan oleh mereka.
 

3. Rasulullah SAW pernah bersabda dalam hadis baginda yang bermaksud: "Takutlah kamu kepada Allah SWT dalam perkara-perkara yang berhubung dengan kaum wanita." Ini bermaksud bahawa setiap ibu bapa dan yang bergelar suami hendaklah sentiasa mengawasi anak-anak perempuan dan isteri mereka agar sentiasa berpegang teguh dengan agama dan mematuhi perintah Allah SWT.
 

4. Kata orang ‘menjaga lembu sekandang adalah lebih mudah daripada menjaga anak perempuan seorang’. Kemungkinan ini ada benarnya apakala kita melihat ramai ibu bapa yang menjaga anak-anak mereka dengan hanya memberi tempat tinggal, makan dan minum semata-mata seperti menjaga dan memelihara binatang ternakan yang hanya bertujuan menggemukkan sahaja. Sedangkan pendidikan agama tidak diberi penekanan yang sepatutnya. Contohnya dalam perkara aurat dan pergaulan hingga akhirnya ramai perempuan atau wanita yang menjadi bahan fitnah dan terdedah dengan berbagai keburukan yang mencemarkan nama baik keluarga dan agama.
 

5. Sesungguhnya anak-anak yang diajar dengan didikan agama yang baik akan memberi faedah kepada ibubapanya semasa hidup dan selepas mati bahkan secara logiknya tiada ibubapa yang inginkan anak-anak mereka menjadi beban dan membawa kecelakaan kepada mereka di dunia apalagi di akhirat kelak.

Tips Muslim Cergas di pagi hari

Bagi seorang muslim yang ingin diberkahi umurnya, hendaknya dalam menempuh hidup ini ia berjalan di atas program harian yang sudah diatur dalam Islam. Program ini menuntut seorang muslim untuk melakukan sesuatu dengan segera misalnya Tidur segera (jangan terlalu larut malam) dan bangun juga segera (jangan kesiangan).

Kehidupan seorang muslim setiap hari dimulai dari menyingsingnya fajar atau paling tidak, sebelum terbitnya matahari. Ia senantiasa menyongsong pagi itu dengan keadaan suci dan bersih sebelum ia dikotori oleh nafas-nafas orang durhaka yang malas bangun kecuali setelah datangnya waktu dhuha. Rasulullah Saw pernah mendoakan umatnya yang selalu bangun pagi agar diberkahi Allah SWT, diantara doa beliau ...

" Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu pagi mereka "
Namun sayangnya, tidak sedikit umat islam yang mengubah program hariannya. mereka sering begadang semalam suntuk kemudian baru tidur menjelang subuh sehingga mereka kehilangan waktu salat Subuh. Sebagian orang salaf berkata "Sungguh saya merasa heran kepada orang yang melaksanakan salat Subuh setelah terbitnya matahari, bagaimana ia bisa diberi rejeki?"

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abi hurairah dari Rasululloh Saw sbb :
" Setan senantiasa mengikat tengkuk kepala salah seorang dari kamu sekalian jika ia tidur dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatan, setan menepuk dan berkata " untukmu malam panjang, maka tidurlah " jika ia bangun dari tidurnya kemudian menyebut nama Allah, lepaslah satu ikatan : kemudian jika ia berwudlu, lepaslah ikatan kedua: dan jika salat, maka lepaslah ketiga ikatan tersebut dan siap memulai hari dengan penuh semangat, optimisme serta berjiwa bersih. Jika tidak demikian, maka ia akan menyongsong pagi dengan keadaan kotor jiwanya dan malas "

Alangkah bedanya seorang muslim yang mampu melepaskan ikatan setan dengan orang yang tidak mampu melepaskan ikatan setan. Orang yang disebut pertama senantiasa menyambut datangnya pagi dengan zikir, bersuci dan salat. Setelah itu ia baru bertolak ke arena kehidupan duniawi. Ia melangkah dengan kondisi tubuh yang segar, jiwa yang bersih serta dada yang lapang. Adapun orang yang disebut terakhir ialah orang-orang malas, mereka tidur sampai waktu dhuha. Gontai langkahnya, berat geraknya dan kotor jiwanya.

Nah itulah sebagian dari program harian seorang muslim dalam menyongsong kehidupan yang lebih baik..

Sumber : Buku yang berjudul Waktu, Kekuasaan, Kekayaan sebagai Amanah Allah
karangan DR. YUSUF QARDHAWI, FAHMI HUWAIDY

 http://jihad4islam.blogspot.com/

Comments

Popular posts from this blog