200 KALI BERZINA, Kisah Sukses, Kisah Nyata, Kisah Nabi, Cerita Rakyat
by Rumah Yatim Indonesia
https://www.facebook.com/notes/rumah-yatim-indonesia/200-kali-berzina-kisah-sukses-kisah-nyata-kisah-nabi-cerita-rakyat/10151248249755690
Pagi itu di Madinah Al-Munawarah dalam sebuah kesempatan Umrah di
tahun 2007, seorang ustaz pembimbing dihadang oleh seorang jemaahnya
saat sarapan pagi di restoran hotel. Jemaah tersebut meminta waktu sang
ustaz untuk berkonsultasi sedikit dari permasalahan. “Ustaz apakah bila
seseorang mempunyai dosa yang menggunung kemudian dia bertaubat dan
minta ampun kepada Allah maka taubatnya akan diterima?”
Sambil tersenyum sang ustaz menjawab enteng, “Tentu taubatnya akan Allah terima!”
“Tapi ustaz, ada seorang sahabat saya yang kebetulan sedang berumrah
dan ada di Madinah saat ini, dan ia ragu kalau taubatnya tidak diterima
oleh Allah!” Sambung sang jemaah.
“Mengapa ia masih ragu?!” sahut pak ustaz.
“Sebab dia pernah melakukan dosa zina, Ustaz!” tandas sang jemaah.
Sambil menampakkan wajah penuh keteduhan dan keseriusan, sang ustaz
berkomentar, “Peluang untuk bertaubat akan senantiasa terbuka untuknya!”
“Tapi ustaz, zina yang dia lakukan nggak cuma sekali!” jelas sang jemaah.
“Memangnya berapa kali zina yang dilakukannya?” tanya sang ustaz penasaran.
“100 kali zina mungkin pernah dia lakukan, Ustaz!” imbuh sang jemaah.
“Astaghfirullahal Adzhim!” terdengar sang ustaz beristighfar
sebab kaget mendengarnya. Terlihat rona dan mimik wajah sang ustaz
berubah sebab keterkejutan itu.
Mendapati hal itu sang jemaah bertanya sekali lagi kepada gurunya
tadi, “Kalau dosa zina sebanyak itu, apakah ada kesempatan bertaubat
untuknya, Ustaz?!”
Sang ustaz mengela nafas kemudian berkata, “Tentu, kesempatan
bertaubat akan selalu terbuka untuknya. Kedua tangan Allah Swt. akan
terbentang di waktu malam, agar orang yang berdosa di waktu siang sempat
bertaubat. Kedua tangan-Nya pun akan selalu terbuka di waktu siang,
agar orang yang berdosa di waktu malam sempat untuk bertaubat.”
Dan Abu Musa ra. dan Nabi Saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza
wa jallah membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat
orang yang berbuat kejahatan di siang hari, dan membentangkan
tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat
kejahatan di malam hari sampai matahari terbit dari barat (kiamat).”
“Pintu taubat selalu terbuka untuk hamba Allah sepanjang waktu, baik siang, malam, pagi maupun petang!!!”
Mendengar penjelasan ini sang jemaah merasa agak nyaman. Terdengar
jemaah itu bergumam lalu ia pun melanjutkan bicara, “Kayaknya sahabat
saya itu tidak berzina sebanyak 100 kali deh, Ustaz!” Mendengarnya sang
ustaz berharap dalam hati bahwa angka zina yang dilakukannya tidak
mencapai sebanyak itu. Namun sang ustaz teramat kaget begitu mendengar
sang jemaah melanjutkan kalimatnya.
“Kayaknya 200 kali zina juga lebih dia lakukan!!!” Imbuh sang jemaah.
“ASTAGHFIRULLAHAL AZHIM. !!!“ Sang ustaz beristighfar kepada
Allah dengan suara yang lebih keras dari sebelumnya. Tak terbayang
oleh sang ustaz tentang sosok hamba Allah Swt. yang berani melakukan
dosa zina sebanyak itu. Sang ustaz merenung dan memikirkan kelakukan
manusia bejat ini, hingga rona wajah sang ustaz sungguh berubah secara
drastis.
Melihat reaksi seperti itu sang jemaah kembali mengejar. “Ustaz,
kalau dosa sebanyak itu, apakah bila ia bertaubat maka akan diterima
oleh Allah?!”
Berat sebenarnya sang ustaz menata hati saat mendengar peristiwa ini.
Namun sang ustaz mencoba untuk tersenyum dan meyakinkan jemaahnya
dengan ucapan, “Meski dosa tiada terhitung. Meski dosa setinggi langit,
bahkan bila dosa itu sepenuh bumi. Selagi sang hamba bertaubat dan
beristigfar kepada Allah, maka pasti Allah Swt. akan menerima taubat dan
memberi ampunan untuknya!”
Anas bin Malik berkata, “Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, Allah
Swt. berkata, ‘Wahai anak manusia, selama engkau berdoa kepada-Ku dan
mengharapkan ampunan-Ku, Aku ampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan Aku
tidak peduli. Wahai anak manusia, seandainya dosa-dosamu setinggi
langit, kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, Aku ampuni
dosa-dosa-Mu, dan Aku tidak peduli. Wahai manusia seandainya engkau
mendatangi-.Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi, kemudian engkau
menemui-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku, pasti Aku akan mendatangimu
dengan membawa ampunan sepenuh bumi. “ (HR. At-Tirmidzi)
Jawaban ustaz terakhir membuat sang jemaah merasa lega. Ia mulai tersenyum dan kemudian mengatakan, “Alhamdulillah, kalau
memang demikian maka saya akan menyampaikan kabar ini kepada sahabat
saya itu. Semoga ia yakin bahwa taubatnya akan Allah terima. Tapi ustaz,
supaya dia bisa dengar langsung... bisakah saya ajak dia untuk bertemu
dengan ustaz?”
“Dengan senang hati saya bersedia berjumpa dengannya. Silakan datang
ke kamar 709. Saya tunggu ya di kamar pukul 8 pagi ini!” Terang Pak
Ustaz. Sejurus kemudian sang ustaz meninggalkan jemaahnya di meja
restoran. Beliau pergi menuju kamarnya sambil terus berucap istighfar
kepada Allah Swt. karena sulit membayangkan betapa besar dosa yang
dilakukan oleh hamba Allah Swt. seperti yang diceritakan jemaahnya.
Setelah beliau istirahat di kamar, lalu tepat pukul 8 pagi, sang
ustaz mendengar pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Sang ustaz sigap
bangkit untuk membuka pintu, dan ia menduga di balik pintu kini sudah
berdiri dua orang manusia. Pertama adalah jemaah yang sudah dikenalnya,
dan satunya lagi adalah sahabat jemaahnya yang katanya pernah melakukan
dosa zina bahkan 200 kali lebih!
Sayang..., begitu sang ustaz membuka pintu ternyata di sana hanya
berdiri sesosok pria yang tiada lain adalah jemaahnya sendiri, “Mana
sahabatmu yang mau konsultasi?” Sang ustaz menanyakan.
“Tadinya dia sudah mau ke sini, namun setelah berpikir beberapa lama
ia mengutusku saja untuk menemui ustaz. Dia bilang, ia malu berjumpa
dengan Ustaz!” Jelas sang jemaah.
“Ya sudah kalau begitu, silakan masuk!” Sahut Pak Ustaz. Jemaah itu kemudian masuk ke kamar sang ustaz.
Dia duduk di salah satu kursi yang ada dalam kamar itu. Sedikit
terdengar pembicaraan pembuka suasana, hingga sang jemaah itu kembali
bertanya hal yang sama kepada sang ustaz, “Apakah bila dosa zina, bahkan
hingga lebih 200 kali akan bisa diampuni oleh Allah bila sang hamba
mau bertaubat?!”
Sang ustaz mencoba meyakinkan dengan berbagai macam dalil Al-Quran
dan hadits yang menyatakan bahwa Allah Swt. adalah Maha Penerima Taubat.
Berkali-kali usai membacakan dalil sang ustaz menegaskan, “Pasti Allah
Swt. akan menerima taubat hamba-Nya!!! Tentu dengan syarat
ia TIDAK AKAN mengulagi lagi perbuatan itu lagi dan menyesali
sepanjang hidupnya lalu mengikuti dengan berbagai amal sholeh yang
mampu menunjang penghapusan dosa-dosa itu” Jawaban-jawaban ustaz itu rupanya sudah cukup melegakan bagi sang jemaah.
Usai berdiskusi selama setengah jam lamanya akhirnya sang jemaah
kemudian menyalami tangan sang ustaz, Dengan mata berkaca-kaca dan
tangis serta derai air mata yang terus mengalir tiada henti, jemaah itu
kemudian berkata, “Ustaz mohon maaf ya, orang durjana yang berzina lebih dari 200 kali itu tiada lain adalah saya sendiri orangnya!!!” Bagai disambar petir sang ustaz teramat kaget mendengarnya.
Seolah tak percaya mendengar penuturan itu, kedua mata sang ustaz
memandangi jemaahnya yang kini sedang menangis di hadapannya mulai dari
atas ke bawah hingga dia pandangi dengan cara yang sama berulang-ulang.
“Kok bisa ya, ia melakukan semua dosa ini?!” Gumam sang ustaz dalam
hati.
Namun sang ustaz menyadari bahwa ia telah mengungkapkan jaminan Allah
membuka pintu taubat bagi pelaku zina sebanyak ini. Ia tidak akan
menarik ucapannya lagi! Akhirnya sang ustaz memeluk jemaahnya dengan
penuh kehangatan iman yang kini menjalar masuk menembus relung hati sang
jemaah.
“Maafkan saya, Ustaz! Saya harus berbohong dalam masalah ini. Saya
semula khawatir ustaz akan marah kepada saya bila tahu saya melakukan
dosa sebanyak ini... Makanya saya berpura-pura bahwa yang melakukan ini
adalah sahabat saya. Sungguh saya ingin bertaubat kepada Allah Swt atas
semua dosa zina yang pernah saya lakukan.
Apalagi sekarang Allah Swt sudah beri saya seorang istri shalihah
yang berjilbab Bahkan dua anak saya adalah perempuan. Setiap kali mau
pergi meninggalkan rumah, saya merasa amat khawatir bila mereka bertiga
akan digagahi oleh pria lain, seperti yang sering saya lakukan dengan
banyak wanita. Saya gak sanggup menanggung dosa ini, Ustaz!!!” demikian
ucapan jujur sang jemaah sambil terus menangis menumpahkan air matanya
di dekapan sang ustadz.
Sang ustaz merasa iba dan haru mendengar penuturan taubat seorang
jemaahnya. Beberapa petuah untuk bertaubat dan beristighfar diajarkan
oleh sang ustaz untuk ketenangan hati jemaahnya. Akhirnya usai
mendapatkan ketenangan batin itu, sang jemaah berpamitan dan ustaz pun
melepasnya hingga ke depan pintu kamar. Lalu pintu itu pun tertutup
kembali.
Sang ustaz menghirup nafas yang dalam usai tamunya pergi. Kini sang
ustaz mulai mengerti betapa berat beban dosa yang dipikul pelakunya. Dan
betapa dengan bertaubat dan beristighfar kepada Allah itu terdapat
banyak kedamaian, ketenangan dan ketentraman jiwa. “Sungguh taubat dan
istighfar akan membawa orang yang melaksanakannya bersih jiwa dan
pikirannya kembali !!!” Simpul Sang Pak Ustaz.
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap
diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah,
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia Yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Az-Zumar [39]: 53)
Sahabat, Allah SWT memang Maha Pengampun, itu bukan berarti kemudian
kita salahgunakan untuk melakukan dosa yang sebesar-besarnya, lalu
kemudian kalo kita sudah puas baru bertaubat, kendati Allah Maha
Pengampun tapi Allah juga MAHA TAU isi hati kita ketika kita berbuat
maksiat tersebut, disengaja atau karena khilaf ? kalo kita sengaja
mempermaikan kemahampunan Allah, maka hati kita akan dengan mudah
direbut oleh Setan dan Setan tidak akan melepas sedetikpun hati kita
untuk mendapatkan cahaya hidayah Allah SWT, tapi kalo karena khilaf atau
‘kebodohan’ kita, maka Allah masih sangat peduli untuk merebut hati
kita dari genggaman Setan yang menguasai kita.
https://www.facebook.com/notes/rumah-yatim-indonesia/200-kali-berzina-kisah-sukses-kisah-nyata-kisah-nabi-cerita-rakyat/10151248249755690
Comments
Post a Comment